JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Insiden kebakaran di salah satu tangki di area kilang PT Pertamina Cilacap, Sabtu (13/11) berhasil ditangani. Dirut Pertamina Nicke Widyawati memastikan Kilang Cilacap beroperasi secara normal, baik saat terjadi insiden maupun setelah ditangani.
Nicke menjelaskan, ia memonitor langsung penanganan insiden kebakaran itu melalui sistem Pertamina Integrated Command Center (PICC). PICC merupakan inovasi digitalisasi Pertamina dan menjadi pusat big data Pertamina yang berfungsi sebagai integrator dan memonitor seluruh aktivitas operasional secara real time.
Nicke menjamin pasokan BBM bagi masyarakat tetap terjaga. Dengan begitu, dia berharap tidak ada ada kepanikan di masyarakat terkait insiden itu.
‘’Jadi mohon tidak ada panic buying karena stok sangat aman. Malah beberapa produk ini di atas standar minimum, jadi ini sudah melebihi standar stoknya,’’ kata Nicke, kemarin (14/11).
Meski demikian, Nicke menegaskan akan melakukan evaluasi dan investigasi yang menyeluruh terkait insiden di Kilang Cilacap tersebut. ‘’Evaluasi dan investigasi ini sangat penting dan kita ambil lesson learned-nya,’’ imbuhnya.
Sebagai catatan, kebakaran yang terjadi akhir pekan kemarin juga bukan pertama kalinya melanda Kilang Cilacap. Perempuan yang juga mantan direktur PLN itu memastikan, penanganan masyarakat menjadi prioritas utama dalam insiden itu. Masyarakat di sekitar lokasi kilang juga sempat dialihkan ke lokasi yang lebih aman. Malam tadi, masyarakat sekitar yang sebelumnya sempat mengamankan diri di Aula Kelurahan Lomanis dan Masjid Baitul Munir Lomanis telah seluruhnya kembali ke rumah masing-masing.
Pada Sabtu malam (13/11), kebakaran terjadi di tangki 36T102 sekitar pukul 19.15 WIB. Penyebab kebakaran sementara belum diketahui. Namun saat insiden terjadi, area kilang diguyur hujan lebat disertai petir. Pada saat kebakaran, tim di lapangan melaporkan bahwa si jago merah melalap tangki 36T102 berisi Pertalite. Tangki tersebut memiliki volume 31 ribu hingga maksimal 39 ribu dengan level 15,9-20 meter.
CEO Subholding Refining and Petrochemical Djoko Priyono menambahkan, satu unit tangki di area Kilang Cilacap yang terbakar telah berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.45 WIB kemarin (14/11). Status darurat (emergency) juga telah dicabut pada pukul 09.15 WIB. Selama terjadi insiden di tangki, seluruh operasional Kilang Cilacap berjalan dengan normal seperti biasanya. ‘’Jadi tidak ada terganggu karena kita bisa melakukan penyekatan di tangki tersebut sehingga semua operasional tetap berjalan seperti biasanya,’’ ujar Djoko.
Dia menambahkan, selain penanganan dengan penyekatan terhadap tangki yang terbakar dan tangki disekitarnya, juga dilakukan pengendalian fluida di tangki yang terbakar tersebut.
‘’Selanjutnya, kami lakukan cooling (pendinginan) di seputar tangki yang terbakar dan juga kami lakukan offensive fire fighting ke titik api di tangki tersebut. Dengan offensive fire fighting maka api dapat dikendalikan dan dapat dipadamkan secara total semuanya pada pukul 07.45 tadi pagi (kemarin, red),’’ tuturnya.
Tim Pertamina juga melakukan pengendalian pencemaran lingkungan, di antaranya melakukan standby peralatan penanggulangan lolosan minyak dan pemasangan "absorbent" pada parit-parit. Kemudian dilakukan patroli vacuum truck di dalam kilang dan juga monitoring oleh kru oil man di sekitar angka.