JAKARTA, (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPR, Rahul mendesak Kapolda Riau untuk lebih serius dalam melakukan pengawasan terhadap hiburan malam yang buka pada saat bulan suci Ramadan.
Bahkan kata dia, banyak hiburan malam yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes) di tengah merebaknya kasus-kasus baru Covid-19.
Kata Rahul, tidak hanya menciptakan kerumunan. Hiburan malam khususnya di Pekanbaru juga menjadi ruang transaksi dan penyalahgunaan narkoba.
"Saya harap dapat Bapak Kapolda menindak tegas pelaku hiburan malam dan jangan ragu-ragu untuk menutup jika melanggar prokes dan apa lagi ada transaksi narkoba," kata Rahul melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, politisi muda Gerindra itu mengungkapkan, persoalan narkoba di Riau sudah masuk fase kritis. Pengguna narkoba tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, bahkan sudah menyasar pada anak-anak.
"Miris sekali melihat anak muda Riau masa depannya digrogoti terus sama narkoba. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan menjadi perhatian khusus seluruh elemen masyarakat dan penegak hukum," ujar anggota DPR dapil Riau I itu.
Ia juga meminta, Kapolda Riau untuk turun tangan membongkar praktik haram penyeludup gelap yang masuk melalui jalur-jalur tikus di perbatasan laut dengan akses langsung ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Ada beberapa daerah menjadi sasaran bagi penyeludup narkoba di antaranya Dumai, Bengkalis, Rohil, Siak. Namun ujar dia, akses paling banyak penyeludupan barang-barang ilegal dari luar negeri yaitu di Tembilahan-Indragiri Hilir.
"Maka dari itu, kepada Bapak Kapolda untuk dapat memonitoring kabupaten seperti Tembilahan ini karena banyak sekali saya mendengar aduan masyarakat mulai dari barang ilegal yang masuk tanpa ada polisi mengetahui ini. Minyak pun juga banyak yang diseludupkan dari Tembilahan Ini. saya ingin tau ini Kapolres nya tau atau hanya tutup mata saja," pungkasnya.(kom)
Laporan : Yusnir (Jakarta)