Selasa, 8 April 2025
spot_img

Tarif Kawin Kontrak Tiga Hari Rp5 Juta

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat muncikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat muncikari itu diketahui membawahkan sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum), Bareskrim Polri, Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain empat muncikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan.

"Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah Nunung Nurhayati, Oom Komariah, Saleh, Devi Okta, dan Almasod Abdul Al Aziz. Nunung diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual.

Baca Juga:  Mengerikan, Isi Buku Curhatan Bocah Pelaku Pembunuhan

"Nunung mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Tersangka Oom Komariah alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahkan 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Saleh mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Almasod merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya.

Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta.

"Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Muncikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat, tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1–3 jam.

Baca Juga:  Tetap Tumbuh Positif di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Strategi Bank BJB

"Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019. Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan.

Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.

Sumber: Jawa Pos
Editor: Rinaldi

 

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat muncikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat muncikari itu diketahui membawahkan sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum), Bareskrim Polri, Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain empat muncikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan.

"Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah Nunung Nurhayati, Oom Komariah, Saleh, Devi Okta, dan Almasod Abdul Al Aziz. Nunung diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual.

Baca Juga:  SAKIP Wujudkan Reformasi Birokrasi Pengelolaan Keuangan

"Nunung mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Tersangka Oom Komariah alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahkan 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Saleh mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Almasod merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya.

Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta.

"Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Muncikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat, tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1–3 jam.

Baca Juga:  Sempat Cemas karena Batuk dan Panas

"Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019. Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan.

Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.

Sumber: Jawa Pos
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tarif Kawin Kontrak Tiga Hari Rp5 Juta

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat muncikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat muncikari itu diketahui membawahkan sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum), Bareskrim Polri, Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain empat muncikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan.

"Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah Nunung Nurhayati, Oom Komariah, Saleh, Devi Okta, dan Almasod Abdul Al Aziz. Nunung diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual.

Baca Juga:  Kerahkan 115 Personel 

"Nunung mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Tersangka Oom Komariah alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahkan 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Saleh mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Almasod merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya.

Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta.

"Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Muncikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat, tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1–3 jam.

Baca Juga:  Lansia Jangan Takut Divaksin

"Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019. Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan.

Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.

Sumber: Jawa Pos
Editor: Rinaldi

 

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat muncikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat muncikari itu diketahui membawahkan sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum), Bareskrim Polri, Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain empat muncikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan.

"Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah Nunung Nurhayati, Oom Komariah, Saleh, Devi Okta, dan Almasod Abdul Al Aziz. Nunung diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual.

Baca Juga:  SAKIP Wujudkan Reformasi Birokrasi Pengelolaan Keuangan

"Nunung mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Tersangka Oom Komariah alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahkan 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Saleh mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Almasod merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya.

Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta.

"Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Muncikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat, tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1–3 jam.

Baca Juga:  Wabup Rohul Ajak Patuhi Aturan PPKM Level 4

"Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019. Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan.

Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.

Sumber: Jawa Pos
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari