Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Buah Langka Lepiu Banyak Diburu Warga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Namanya Lepiu. Buah ini asli dari Kalimantan Utara (Kaltara). Uniknya, lepiu ini musiman yang hanya berbuah sekitar 5 tahun sekali. Karenanya lepiu menjadi buah langka yang sangat jarang ditemui di pasaran.

Entah dari mana asal-usul nama buah ini diberikan. Tetapi orang tua zaman dulu pernah bercerita bahwa buah ini dinamakan lepiu karena bentuknya yang lonjong dan pipih menyerupai bentuk hati. Oleh Sebab itulah dinamakan lepiu.

Salah satu penjual buah lepiu, Ujang Bain (60), mengatakan, lepiu memang tergolong buah langka. Pohonnya merambat seperti rotan. Tanaman ini biasanya tumbuh subur di pedalaman hutan hulu. Buah lepiu ini menggantung di pohon yang tinggi dan akan jatuh dengan sendirinya. Jika sudah jatuh, buah bisa dipungut. Dalam sehari warga terkadang hanya mendapat buah tersebut sekitar 4-5 kg saja.

"Sebenarnya pohon lepiu ini sangat banyak, tetapi jarang yang berbuah. Makanya tidak heran harga lepiu ini jika dijual harganya bisa mencapai Rp200 ribu per kg bahkan lebih," kata Ujang Bain sebagaimana diberitakan Prokal.co (Jawa Pos Group), Jumat (13/9).

Baca Juga:  Terjatuh dari Motor, Begini Kondisi Sammy Simorangkir

Menurutnya, di Kabupaten Tana Tidung (KTT) ini yang paling banyak buah lepiu itu berada di Kecamatan Sesayap Hilir, tepatnya di Desa Menjelutung. Karena memang sejak dulu hanya di desa tersebut yang banyak buah lepiu.

"Kalau di Desa Menjelutung banyak buah lepiu. Kalau di KTT jarang makanya harganya mahal karena buah ini kaya pemilihan presiden, yang berbuah hanya 5 tahun sekali. Apa lagi ini musim buah lepiu tapi harganya mahal, kadang ada yang jual 1 mok dengan harga Rp50 ribu dan per kilonya beragam ada yang Rp200 ribu bahkan bisa lebih," ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan Sugeng Haryono mengatakan, lepiu adalah buah yang berharga cukup mahal. Sebab, buah ini hanya dapat ditemukan di pohon-pohon tinggi yang berada dalam hutan. Buah ini tidak dibudidayakan. Bentuknya seperti jengkol dengan kulit berwarna hitam.

"Biasanya buah ini menempel pada pohon besar dan ketika masak biji-bijinya itulah yang berjatuhan ke tanah. Biji-biji inilah yang disebut buah lepiu. Harganya mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram," kata Sugeng Haryono.

Baca Juga:  Polandia Lockdown, 18 WNI Dipulangkan dengan Libatkan Tiga KBRI

Menurutnya, untuk mengonsumsi buah ini adalah dengan cara direbus lalu kulitnya dilepas dan langsung dimakan. Lepiu sanagat enak dimakan apalagi dengan madu dan bisa dimakan biasa saja.

"Rasa dari buah lepiu ini sama seperti rasa jengkol atau ubi atau pun biji cempedak. Biasanya buh lepiu direbus untuk dikonsumsi. Warna buahnya kuning pudar. Apalagi dagingnya yang sedikit berminyak ketika direbus. Rasanya lebih seperti ubi manis," ujarnya.

Buah lepiu mempunyai banyak fungsi dan manfaat. Biasanya diolah sebagai sayuran atau digoreng untuk lauk dan cemilan yang lezat dan sehat bagi anak.

"Buah lepiu adalah salah satu sumber karbohidrat yang 3 kali jauh lebih banyak dari biji gandum. Protein yang dikandung buah lepiu melebihi setengah dari kandungan protein pada biji gandum, memberikan energy yakni 165 kk/100 gram," jelas Sugeng.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Namanya Lepiu. Buah ini asli dari Kalimantan Utara (Kaltara). Uniknya, lepiu ini musiman yang hanya berbuah sekitar 5 tahun sekali. Karenanya lepiu menjadi buah langka yang sangat jarang ditemui di pasaran.

Entah dari mana asal-usul nama buah ini diberikan. Tetapi orang tua zaman dulu pernah bercerita bahwa buah ini dinamakan lepiu karena bentuknya yang lonjong dan pipih menyerupai bentuk hati. Oleh Sebab itulah dinamakan lepiu.

- Advertisement -

Salah satu penjual buah lepiu, Ujang Bain (60), mengatakan, lepiu memang tergolong buah langka. Pohonnya merambat seperti rotan. Tanaman ini biasanya tumbuh subur di pedalaman hutan hulu. Buah lepiu ini menggantung di pohon yang tinggi dan akan jatuh dengan sendirinya. Jika sudah jatuh, buah bisa dipungut. Dalam sehari warga terkadang hanya mendapat buah tersebut sekitar 4-5 kg saja.

"Sebenarnya pohon lepiu ini sangat banyak, tetapi jarang yang berbuah. Makanya tidak heran harga lepiu ini jika dijual harganya bisa mencapai Rp200 ribu per kg bahkan lebih," kata Ujang Bain sebagaimana diberitakan Prokal.co (Jawa Pos Group), Jumat (13/9).

- Advertisement -
Baca Juga:  Wabup Rohil Buka Mubes IV LDI

Menurutnya, di Kabupaten Tana Tidung (KTT) ini yang paling banyak buah lepiu itu berada di Kecamatan Sesayap Hilir, tepatnya di Desa Menjelutung. Karena memang sejak dulu hanya di desa tersebut yang banyak buah lepiu.

"Kalau di Desa Menjelutung banyak buah lepiu. Kalau di KTT jarang makanya harganya mahal karena buah ini kaya pemilihan presiden, yang berbuah hanya 5 tahun sekali. Apa lagi ini musim buah lepiu tapi harganya mahal, kadang ada yang jual 1 mok dengan harga Rp50 ribu dan per kilonya beragam ada yang Rp200 ribu bahkan bisa lebih," ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan Sugeng Haryono mengatakan, lepiu adalah buah yang berharga cukup mahal. Sebab, buah ini hanya dapat ditemukan di pohon-pohon tinggi yang berada dalam hutan. Buah ini tidak dibudidayakan. Bentuknya seperti jengkol dengan kulit berwarna hitam.

"Biasanya buah ini menempel pada pohon besar dan ketika masak biji-bijinya itulah yang berjatuhan ke tanah. Biji-biji inilah yang disebut buah lepiu. Harganya mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram," kata Sugeng Haryono.

Baca Juga:  Pemerintah Pusat Persilakan Daerah Ajukan PSBB

Menurutnya, untuk mengonsumsi buah ini adalah dengan cara direbus lalu kulitnya dilepas dan langsung dimakan. Lepiu sanagat enak dimakan apalagi dengan madu dan bisa dimakan biasa saja.

"Rasa dari buah lepiu ini sama seperti rasa jengkol atau ubi atau pun biji cempedak. Biasanya buh lepiu direbus untuk dikonsumsi. Warna buahnya kuning pudar. Apalagi dagingnya yang sedikit berminyak ketika direbus. Rasanya lebih seperti ubi manis," ujarnya.

Buah lepiu mempunyai banyak fungsi dan manfaat. Biasanya diolah sebagai sayuran atau digoreng untuk lauk dan cemilan yang lezat dan sehat bagi anak.

"Buah lepiu adalah salah satu sumber karbohidrat yang 3 kali jauh lebih banyak dari biji gandum. Protein yang dikandung buah lepiu melebihi setengah dari kandungan protein pada biji gandum, memberikan energy yakni 165 kk/100 gram," jelas Sugeng.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari