WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan perang Rusia melawan Ukraina menyebabkan dampak negatif di seluruh dunia. Menurutnya pejabat Rusia tidak akan mendapat tempat pada pertemuan G20 di Bali dalam bidang ekonomi pada 15-16 Juli 2022.
Berbicara pada konferensi pers di sela-sela pertemuan pejabat keuangan G20, Yellen meminta komunitas global untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perang dan dampaknya. Perang Rusia memicu kenaikan harga energi dan meningkatnya kerawanan pangan.
Yellen mengutuk serangan Rusia di Ukraina. Di satu sisi, Yellen menantikan untuk menyambut Menteri Keuangan Ukraina dalam pertemuan tersebut. Yellen mengatakan dia akan terus mendorong keras untuk membatasi harga minyak Rusia.
“Kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina, dan saya berharap dapat menyambut Menteri Keuangan Ukraina untuk pertemuan G20 mulai 15 Juli 2022,” jelasnya.
Hal itu dikatakan oleh Yellen, sebab invasi yang dilakukan oleh Rusia menurutnya telah memberikan efek negatif, yakni kenaikan harga energi dan krisis pangan. Bahkan invasi yang dilakukan Rusia dinilai ilegal dan melanggar hukum internasional.
Ia berharap sikap Cina dan India akan lebih tegas untuk berpartisipasi.
“Karena itu akan membantu konsumen di seluruh dunia, termasuk di Cina dan India, menghindari lonjakan harga minyak global,” katanya.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Kremlin dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat dan Eropa sebagai sanksi ekonomi. Menteri keuangan Rusia tidak akan menghadiri pertemuan secara langsung di Bali, sebaliknya ia membahasnya secara virtual. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mendapat kritik dari rekan-rekan G20 terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan perang Rusia melawan Ukraina menyebabkan dampak negatif di seluruh dunia. Menurutnya pejabat Rusia tidak akan mendapat tempat pada pertemuan G20 di Bali dalam bidang ekonomi pada 15-16 Juli 2022.
Berbicara pada konferensi pers di sela-sela pertemuan pejabat keuangan G20, Yellen meminta komunitas global untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perang dan dampaknya. Perang Rusia memicu kenaikan harga energi dan meningkatnya kerawanan pangan.
Yellen mengutuk serangan Rusia di Ukraina. Di satu sisi, Yellen menantikan untuk menyambut Menteri Keuangan Ukraina dalam pertemuan tersebut. Yellen mengatakan dia akan terus mendorong keras untuk membatasi harga minyak Rusia.
“Kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina, dan saya berharap dapat menyambut Menteri Keuangan Ukraina untuk pertemuan G20 mulai 15 Juli 2022,” jelasnya.
Hal itu dikatakan oleh Yellen, sebab invasi yang dilakukan oleh Rusia menurutnya telah memberikan efek negatif, yakni kenaikan harga energi dan krisis pangan. Bahkan invasi yang dilakukan Rusia dinilai ilegal dan melanggar hukum internasional.
Ia berharap sikap Cina dan India akan lebih tegas untuk berpartisipasi.
“Karena itu akan membantu konsumen di seluruh dunia, termasuk di Cina dan India, menghindari lonjakan harga minyak global,” katanya.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Kremlin dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat dan Eropa sebagai sanksi ekonomi. Menteri keuangan Rusia tidak akan menghadiri pertemuan secara langsung di Bali, sebaliknya ia membahasnya secara virtual. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mendapat kritik dari rekan-rekan G20 terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
