Selasa, 2 Juli 2024

Bupati Siak dan Dirjen PPI Luncurkan Siak Live Room dan Call Centre 112

SIAK (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten Siak telah me nyandang status Kota Cerdas di Provinsi Riau, yang telah memiliki enam pilar Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Environment, Smart Branding dan Smart Economy. “Oleh karena itu, dengan adanya layanan Siak Live Room, Call Centre Siak Siaga 112, dan fasilitas video conference yang diluncurkan secara resmi pada Kamis (13/2) siang, Siak benar-benar siap menampung keluhan dan aspirasi masyarakat,” ungkap Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, di ruang rapat Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati.

Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof Dr Ahmad M Ramli, Pj Sekda Drs Jamaluddin, Kajari Aliansyah, Ketua Pengadilan Negeri, para kepala dinas, para camat, Ketua LAM Siak Wan Said dan Direktur RSUD Tengku Rafi’an dr Benny Chairuddin. Disebutkan Bupati, era digital saat ini telah membawa perubahan peradaban manusia di segala segi kehidupan. Teknologi digital saat ini, telah berada pada fase memudahkan manusia dalam menjaga kelestarian hutan dan alam, meningkatkan pencegahan kejahatan seperti tindak korupsi, kriminal, dan lain lain, di samping manfaatnya yang lain, misalnya memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, dan sebagainya.

- Advertisement -

Selain itu berkat kemajuan teknologi digital, peran serta masyarakat dalam pembangunan juga ikut meningkat. Kontribusi masyarakat menjadi sangat mudah, murah dan cepat, di mana mereka dapat memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerahnya dalam menyusun rencana daerah, memantau dan mengontrol pelaksanaan program kegiatan pemerintah serta menilai kinerja pemerintah daerahnya, seperti yang kita, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Siak laksanakan pada saat ini.

Di sisi lain, pariwisata Kabupaten Siak saat ini yang semakin dikenal dengan tagline The Truly Malay, juga telah menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang datang. Konsekuensi lainnya ialah terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang tidak dapat dihindari, sehingga melahirkan tatangan dan dinamika baru seperti meningkatnya kebutuhan terhadap lahan pemukiman, konsumsi energi, penumpukan sampah, angka kriminalitas, dan berbagai persoalan sosial lainnya serta seperti pelayanan dan fasilitas publik.

Baca Juga:  Zainal Abidin Tetap Peringkat Akhir

Untuk itu diperlukan suatu sistem pengelolaan daerah yang lebih baik agar warga tetap bisa tinggal nyaman, aman, berkembang dan berkelanjutan. Disinilah muncul dorongan bagi Kabupaten Siak untuk bertransformasi menjadi Smart City guna meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta dapat mengelola sumber daya yang ada secara cerdas, optimal dan efisien dengan menggunakan teknologi. "Untuk itu, saya menyambut baik diluncurkannya inovasi Siak Live Room, Call Center Siak Siaga 112, dan Video Conference pada hari ini, sebagai jawaban atas tantangan dan dinamika diatas yang kita hadapi di Kabupaten Siak saat ini," ungkap Bupati.

- Advertisement -

Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia, dimana pada tahun 2017 Kabupaten Siak merupakan salah satu dari 25 Kabupaten/Kota yang terpilih untuk menjadi Smart City. Konsep Smart City merupakan kombinasi antara pemanfaatan aplikasi teknologi baru dengan pola pikir cerdas dalam sebuah organisasi. Dalam konteks perencanaan sebuah kota, menggunakan konsep Smart City bermakna mengedepankan perspektif maju bahwa teknologi dapat menciptakan pengalaman baru bagi masyarakat. perspektif tersebut juga mengajak kita untuk berfikir bahwa konsep Smart City merupakan sebuah holistik system dan terkait dengan penggunaan sebuah sistem baru yang dapat merubah perilaku masyarakat menjadi positif. Meskipun hakikatnya, Smart City juga tidak hanya bicara tentang teknologi, namun juga berbicara bagaimana memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada secara cerdas demi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Konsep Smart City ini tentunya sangat bersejalan dengan misi Kabupaten Siak dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang berdaya saing dan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih serta pelayanan publik yang prima. Di mana berbagai program dan kegiatan juga telah dijalankan untuk mewujudkan misi ini, termasuk diantaranya meningkatkan destinasi wisata yang telah ada, menyediakan destinasi-destinasi wisata baru yang menarik dan selalu dikenang, menerapkan e-Government di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak.

Dalam hal penerapan  e-Government ini, berbagai aplikasi kepemerintahan dan layanan publik telah dibangun dan dikembangkan, serta beberapa diantaranya telah diintegrasikan. Diantaranya aplikasi e-planning, e-budgeting, perizinan elektronik, serta aplikasi layanan publik lainnya baik di bidang hukum, kesehatan, hibah dan bantuan sosial serta implementasi aplikasi pengaduan LAPOR. Gerakan menuju 100 Smart City ini, telah resmi dicanangkan oleh pemerintah pada 22 Mei 2017, bersempena acara Indonesia Smart City Summit yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara perwakilan Pemerintah Pusat dengan 25 pemimpin daerah, yang telah terpilih dari jalur assessment sebelumnya pada periode April 2017.

Baca Juga:  Vaksin Covid-19 Kurangi Jumlah OTG, Manjur hingga 95 Persen

Oleh karena itu, dengan adanya layanan Siak Live Room, Call Center Siak Siaga 112, dan fasilitas video conference yang kita luncurkan secara resmi pada hari ini, Pemerintah Kabupaten Siak telah menyandang status Kota Cerdas di Provinsi Riau, yang telah memiliki enam pilar Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Environment, Smart Branding dan Smart Economy. Sementara di sisi lain mengenai call centre 112, diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat Siak, untuk memudahkan pengaduan, keluhan atau memberikan informasi, karena nantinya akan terintegrasi, tidak hanya ke RSUD dan Puskesmas terkait ambulans, tapi juga terintegrasi ke Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan instansi terkait. Nantinya juga akan bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Hal ini akan terus dijaga dan dikembangkan, sehingga bersama berjalannya waktu, segala kekurangan akan terus dilengkapi. Tujuannya untuk memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat. Tidak ada lagi masyarakat yang tidak terlayani. Makanya di sejumlah titik juga ada CCTv atau kamera pemantau dan untuk menyempurnakan pelayanan di sejumlah titik juga ada hotspot agar warga lebih mudah mendapatkan jaringan internet atau wifi. Sementara Dirjen Ahmad M Ramli mengagumi keindahan Kota Siak. Kota ini benar-benar bagus dan sangat tertata. Sangat layak sebagai Kota Hijau.

"Saya yakin, kesiapan Siak untuk menyempurnakan apa yang diluncurkan hari ini. Sebab sejauh ini saya menilai, Siak memang siap untuk maju dan memiliki enam pilar Smart City," ungkapnya.(adv)

Narasi: Monang  Lubis

Foto: Humas Pemkab Siak

SIAK (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten Siak telah me nyandang status Kota Cerdas di Provinsi Riau, yang telah memiliki enam pilar Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Environment, Smart Branding dan Smart Economy. “Oleh karena itu, dengan adanya layanan Siak Live Room, Call Centre Siak Siaga 112, dan fasilitas video conference yang diluncurkan secara resmi pada Kamis (13/2) siang, Siak benar-benar siap menampung keluhan dan aspirasi masyarakat,” ungkap Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, di ruang rapat Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati.

Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof Dr Ahmad M Ramli, Pj Sekda Drs Jamaluddin, Kajari Aliansyah, Ketua Pengadilan Negeri, para kepala dinas, para camat, Ketua LAM Siak Wan Said dan Direktur RSUD Tengku Rafi’an dr Benny Chairuddin. Disebutkan Bupati, era digital saat ini telah membawa perubahan peradaban manusia di segala segi kehidupan. Teknologi digital saat ini, telah berada pada fase memudahkan manusia dalam menjaga kelestarian hutan dan alam, meningkatkan pencegahan kejahatan seperti tindak korupsi, kriminal, dan lain lain, di samping manfaatnya yang lain, misalnya memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, dan sebagainya.

Selain itu berkat kemajuan teknologi digital, peran serta masyarakat dalam pembangunan juga ikut meningkat. Kontribusi masyarakat menjadi sangat mudah, murah dan cepat, di mana mereka dapat memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerahnya dalam menyusun rencana daerah, memantau dan mengontrol pelaksanaan program kegiatan pemerintah serta menilai kinerja pemerintah daerahnya, seperti yang kita, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Siak laksanakan pada saat ini.

Di sisi lain, pariwisata Kabupaten Siak saat ini yang semakin dikenal dengan tagline The Truly Malay, juga telah menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang datang. Konsekuensi lainnya ialah terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang tidak dapat dihindari, sehingga melahirkan tatangan dan dinamika baru seperti meningkatnya kebutuhan terhadap lahan pemukiman, konsumsi energi, penumpukan sampah, angka kriminalitas, dan berbagai persoalan sosial lainnya serta seperti pelayanan dan fasilitas publik.

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Serahkan Bantuan 

Untuk itu diperlukan suatu sistem pengelolaan daerah yang lebih baik agar warga tetap bisa tinggal nyaman, aman, berkembang dan berkelanjutan. Disinilah muncul dorongan bagi Kabupaten Siak untuk bertransformasi menjadi Smart City guna meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta dapat mengelola sumber daya yang ada secara cerdas, optimal dan efisien dengan menggunakan teknologi. "Untuk itu, saya menyambut baik diluncurkannya inovasi Siak Live Room, Call Center Siak Siaga 112, dan Video Conference pada hari ini, sebagai jawaban atas tantangan dan dinamika diatas yang kita hadapi di Kabupaten Siak saat ini," ungkap Bupati.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia, dimana pada tahun 2017 Kabupaten Siak merupakan salah satu dari 25 Kabupaten/Kota yang terpilih untuk menjadi Smart City. Konsep Smart City merupakan kombinasi antara pemanfaatan aplikasi teknologi baru dengan pola pikir cerdas dalam sebuah organisasi. Dalam konteks perencanaan sebuah kota, menggunakan konsep Smart City bermakna mengedepankan perspektif maju bahwa teknologi dapat menciptakan pengalaman baru bagi masyarakat. perspektif tersebut juga mengajak kita untuk berfikir bahwa konsep Smart City merupakan sebuah holistik system dan terkait dengan penggunaan sebuah sistem baru yang dapat merubah perilaku masyarakat menjadi positif. Meskipun hakikatnya, Smart City juga tidak hanya bicara tentang teknologi, namun juga berbicara bagaimana memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada secara cerdas demi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Konsep Smart City ini tentunya sangat bersejalan dengan misi Kabupaten Siak dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang berdaya saing dan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih serta pelayanan publik yang prima. Di mana berbagai program dan kegiatan juga telah dijalankan untuk mewujudkan misi ini, termasuk diantaranya meningkatkan destinasi wisata yang telah ada, menyediakan destinasi-destinasi wisata baru yang menarik dan selalu dikenang, menerapkan e-Government di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak.

Dalam hal penerapan  e-Government ini, berbagai aplikasi kepemerintahan dan layanan publik telah dibangun dan dikembangkan, serta beberapa diantaranya telah diintegrasikan. Diantaranya aplikasi e-planning, e-budgeting, perizinan elektronik, serta aplikasi layanan publik lainnya baik di bidang hukum, kesehatan, hibah dan bantuan sosial serta implementasi aplikasi pengaduan LAPOR. Gerakan menuju 100 Smart City ini, telah resmi dicanangkan oleh pemerintah pada 22 Mei 2017, bersempena acara Indonesia Smart City Summit yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara perwakilan Pemerintah Pusat dengan 25 pemimpin daerah, yang telah terpilih dari jalur assessment sebelumnya pada periode April 2017.

Baca Juga:  Vaksin Covid-19 Kurangi Jumlah OTG, Manjur hingga 95 Persen

Oleh karena itu, dengan adanya layanan Siak Live Room, Call Center Siak Siaga 112, dan fasilitas video conference yang kita luncurkan secara resmi pada hari ini, Pemerintah Kabupaten Siak telah menyandang status Kota Cerdas di Provinsi Riau, yang telah memiliki enam pilar Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Environment, Smart Branding dan Smart Economy. Sementara di sisi lain mengenai call centre 112, diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat Siak, untuk memudahkan pengaduan, keluhan atau memberikan informasi, karena nantinya akan terintegrasi, tidak hanya ke RSUD dan Puskesmas terkait ambulans, tapi juga terintegrasi ke Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan instansi terkait. Nantinya juga akan bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Hal ini akan terus dijaga dan dikembangkan, sehingga bersama berjalannya waktu, segala kekurangan akan terus dilengkapi. Tujuannya untuk memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat. Tidak ada lagi masyarakat yang tidak terlayani. Makanya di sejumlah titik juga ada CCTv atau kamera pemantau dan untuk menyempurnakan pelayanan di sejumlah titik juga ada hotspot agar warga lebih mudah mendapatkan jaringan internet atau wifi. Sementara Dirjen Ahmad M Ramli mengagumi keindahan Kota Siak. Kota ini benar-benar bagus dan sangat tertata. Sangat layak sebagai Kota Hijau.

"Saya yakin, kesiapan Siak untuk menyempurnakan apa yang diluncurkan hari ini. Sebab sejauh ini saya menilai, Siak memang siap untuk maju dan memiliki enam pilar Smart City," ungkapnya.(adv)

Narasi: Monang  Lubis

Foto: Humas Pemkab Siak

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari