BATAM (RIAUPOS.CO) — Seksi Intel Satbrimob Polda Kepri menangkap komplotan penculik anak dari Jakarta di Batam, Rabu (12/2) sore. Komplotan ini terdiri dari dua wanita dan satu pria. Korban penculikan adalah Vn, remaja 13 tahun, warga Jakarta. Dia sudah delapan hari di Batam.
Tiga pelaku ini adalah Paulinina Malo alias Leni dan Marlina Dapa Bili alias Marlin yang tak lain adalah mantan pembantu dari orangtua korban, serta Enos, pria yang menyembunyikan korban di Batam.
Mereka dibekuk di rumah kediaman Enos di Sagulung Baru (Saguba) atas laporan masyarakat yang diterima Kasi Intel Satbrimob Polda Kepri, Iptu Rudi Admiral. Saat digerebek Brimob, tiga pelaku dan korban memang sedang berada di rumah.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kepri, Kombes Mohamad Rendra Salipu, melalui Wadansat AKBP Dwi Yanto Nugroho menjelaskan, saat digerebek dalam rumah yang sama, juga ditemukan lima wanita muda lainnya yang akan diberangkatkan sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia. Lima wanita ini turut diamankan sebab terindikasi sebagai korban perdagangan orang.
"Ini respons kami atas aduan masyarakat kepada Kasi Intel. Atas perintah Dansat kami lakukan pengecekan dan ternyata benar. Ada terduga pelaku pelarian anak dan juga korban serta lima wanita lain yang diduga akan dikirim sebagai TKI ilegal di rumah tersebut," ujar Wadansat Brimob AKBP Dwi Yanto Nugroho.
Bahkan, hasil pengembangan sementara, dugaan penculikan anak ini semakin kuat sebab Vn (korban) ternyata dilaporkan hilang di Polres Jakarta Utara.
"Ada LP kehilangan, makanya ini akan kami serahkan ke Krimum Polda Kepri (PPA) untuk didalami," kata Dwi Yanto.
Berdasarkan informasi sementara, pelaku yang membawa kabur Vn dari Jakarta adalah Leni dan Marlin, mantan pembantu di rumah orangtua Vn. Keduanya diduga memiliki hubungan dengan Enos, penjemput dan penyedia penginapan mereka bersama korban di Batam.
Meskipun belum membuka mulut atas motif membawa kabur anak majikannya, aksi dugaan penculikan anak oleh Leni dan Marlin ini agak janggal. Itu karena saat diinterogasi pihak Brimob, keduanya mengaku akan diberangkatkan ke Malaysia sehingga Vn akan ditinggalkan begitu saja di Batam bersama Enos.
Kejanggalan lainnya, saat di Batam Vn kerap dipeluk oleh Enos dan bahkan Vn juga rencananya akan diinapkan di hotel saat Marlin dan Leni berangkat ke Malaysia.
"Agak aneh memang. Selain kasus membawa pergi, ada percobaan perbuatan tak senonoh terhadap korban, serta menampung wanita yang akan dijadikan TKI ilegal. Ini akan didalami penyidik di Polda nanti," kata Dwi Yanto.
Begitu juga dengan temuan lima wanita muda asal wilayah Indonesia Timur di rumah Enos, juga akan dikembangkan karena terindikasi kuat sebagai sindikat perdagangan orang.
"Yang lebih dalam nanti di Polda. Saat ini kami fokus mengamankan korban dan lima wanita yang akan dijadikan TKI ini," kata Dwi.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi