DUMAI (RIAUPOS.CO) — Rahmat Marizal (21) mengalami tindak pidana pemerasan. Hal itu dialami pria sehari-hari ini yang berprofesi sebagai pedagang ini saat membeli satu unit sepeda motor pada seorang pria berinisial IIS.
Usai membeli sepeda motor dan saat mencoba sepeda motor tersebut dua pria yang tidak dikenal mendatanginya dan merampas sepeda motor yang baru ia beli tersebut. Untuk memuluskan aksinya, dua pria tidak dikenal tersebut mengaku-mengaku sebagai polisi kepada Rahmat.
Tidak terima atas kejadian tersebut, ia melaporkan kejadian itu ke Polsek Dumai Kota. "Benar ada laporan tersebut, saat ini masih kami selidiki," ujar Kapolsek Dumai Kota Iptu Hadianto, Senin (11/11).
Ia mengatakan kejadian pemerasan dan perampasan sepeda motor tersebut terjadi pada Kamis (7/11) siang di Jalan Semangka, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota.
Pria yang akrab disapa Anto tersebut menjelaskan kejadian berawal ketika korban membeli satu unit sepeda motor pada seorang pria berinisial IIS di Jalan Belimbing, Gang Tampoi, Kelurahan Rimba Sekampung. "Korban bertemu dengan IIS, dan IIS meminta uang DP motor tersebut sejumlah Rp2 juta dan memberitahukan kepada pelapor untuk mengetes sepeda motor tersebut," ujarnya.
Merasa yakin, kemudian korban membawa sepeda motor tersebut ke arah Jalan Semangka, Kelurahan Rimba Sekampung. Namun tiba-tiba korban diberhentikan oleh dua orang yang tidak dikenal. "Kedua orang tersebut memberitahukan identitas mereka adalah anggota kepolisian tetapi tidak menyebutkan tempat dinas," ujarnya.
Kepada korban, kedua pria yang mengaku anggota polisi tersebut meminta korban ikut bersama kedua orang tersebut ke arah Jalan Semangka Ujung dan kedua orang tersebut meminta korban untuk menunjukkan dari siapa korban membeli sepeda motor tersebut. "Akan tetapi pada saat korban turun dan akan menunjukan dari siapa korban membeli sepeda motor tersebut, kedua orang tersebut tiba-tiba pergi dan membawa sepeda motor yang telah dibeli oleh korban tersebut," ujarnya.
Dilanjutkan, Anto merasa tidak terima korban pada saat menghubungi IIS selaku orang yang telah menjualkan sepeda motor tersebut, namun korban malah mendapat ancaman. "Menurut pengakuan korban, IIS mengatakan jangan macam-macam kau di Dumai," jelasnya.
Ia mengatakan aksi ini merupakan modus dua pelaku yang merampas sepeda motor korban dengan cara mengaku-ngaku sebagai anggota polisi. "Kami masih melakukan penyelidikan keterkaitan penjualan sepeda motor tersebut dengan dua pria yang mengaku-ngaku polisi tersebut, kami menduga mereka satu komplotan, karena ISS saat dihubungi malah mengancam," tutupnya.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai