Berduka, Logo di Gedung KPK Ditutup Kain Hitam

Berduka, Bukan Hanya Aksi Fisik, Tutup Logo KPK dengan Kain Hitam

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan aksi untuk memprotes sejumlah isu terkini. Salah satu isu yang paling disoroti yakni terpilihnya Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Jilid V yang dipilih bulat oleh 56 suara anggota Komisi III DPR RI, Jumat (13/9) dini hari tadi.
‎
‎Bukan hanya aksi fisik dengan menutup logo di Gedung KPK dengan kain hitam, bahkan website resmi KPK juga ditutup layar hitam, dengan tulisan “Kami Tetap Bekerja. Kami Tetap Berjuang. #saveKPK”.
‎
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andirati mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan sikap institusinya. Namun, KPK akan tetap bekerja mengawal pemberantasan korupsi.
‎
“Iya, kami memang mengubah tampilan depan website untuk menunjukan sikap KPK terkait dengan kejadian terkini,” kata Yuyuk melalui pesan singkatnya, Jumat (13/9).
‎
‎Yuyuk menegaskan, pengubahan layar hitam website KPK ‎ini selaras dengan serangkaian aksi pegawai KPK selama ini. Kendati demikian, Yuyuk mengaku pihaknya tak akan berhenti melawan pemberantasan korupsi, meski dinilai sejumlah pihak semakin terjal rintangannya.
‎
“Itu menunjukan sikap KPK yang akan terus bekerja dalam kondisi apapun. Kami semua akan tetap bekerja untuk pemberantasan korupsi. Kami tidak akan pernah bergeser dari tujuan berdirinya KPK untuk mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi. Bahwa sekarang jalan menuju Indonesia bebas dari korupsi ‎itu terjal dan penuh perjuangan, kami yakin bisa hadapi itu,” jelasnya.

Untuk diketahui, hasil voting, Komisi III DPR telah memilih lima orang yang ditunjuk sebagai pimpinan KPK. Mereka adalah, Alexander Marwata (pimpinan KPK), Irjen Pol Firli Bahuri (Polri), Lili Pintauli Siregar (advokat), Nawawi Pomolango (hakim), dan Nurul Ghufron (dosen).

Berikut hasil voting terhadap lima pimpinan KPK terpilih:

1. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Firli Bahuri (56)

2. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (53)

3. Dosen, Nurul Ghufron (51)

4. Hakim, Nawawi Pamolango (50)

5. Advokat, Lili Pintauli Siregar (44)

Berduka, Bukan Hanya Aksi Fisik, Tutup Logo KPK dengan Kain Hitam

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan aksi untuk memprotes sejumlah isu terkini. Salah satu isu yang paling disoroti yakni terpilihnya Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Jilid V yang dipilih bulat oleh 56 suara anggota Komisi III DPR RI, Jumat (13/9) dini hari tadi.
‎
‎Bukan hanya aksi fisik dengan menutup logo di Gedung KPK dengan kain hitam, bahkan website resmi KPK juga ditutup layar hitam, dengan tulisan “Kami Tetap Bekerja. Kami Tetap Berjuang. #saveKPK”.
‎
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andirati mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan sikap institusinya. Namun, KPK akan tetap bekerja mengawal pemberantasan korupsi.
‎
“Iya, kami memang mengubah tampilan depan website untuk menunjukan sikap KPK terkait dengan kejadian terkini,” kata Yuyuk melalui pesan singkatnya, Jumat (13/9).
‎
‎Yuyuk menegaskan, pengubahan layar hitam website KPK ‎ini selaras dengan serangkaian aksi pegawai KPK selama ini. Kendati demikian, Yuyuk mengaku pihaknya tak akan berhenti melawan pemberantasan korupsi, meski dinilai sejumlah pihak semakin terjal rintangannya.
‎
“Itu menunjukan sikap KPK yang akan terus bekerja dalam kondisi apapun. Kami semua akan tetap bekerja untuk pemberantasan korupsi. Kami tidak akan pernah bergeser dari tujuan berdirinya KPK untuk mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi. Bahwa sekarang jalan menuju Indonesia bebas dari korupsi ‎itu terjal dan penuh perjuangan, kami yakin bisa hadapi itu,” jelasnya.

Untuk diketahui, hasil voting, Komisi III DPR telah memilih lima orang yang ditunjuk sebagai pimpinan KPK. Mereka adalah, Alexander Marwata (pimpinan KPK), Irjen Pol Firli Bahuri (Polri), Lili Pintauli Siregar (advokat), Nawawi Pomolango (hakim), dan Nurul Ghufron (dosen).

Berikut hasil voting terhadap lima pimpinan KPK terpilih:

1. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Firli Bahuri (56)

2. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (53)

3. Dosen, Nurul Ghufron (51)

4. Hakim, Nawawi Pamolango (50)

5. Advokat, Lili Pintauli Siregar (44)