Minggu, 10 November 2024

Waspadai, Gejala Penyumbatan Jantung

- Advertisement -

RIAUPOS.CO-Penyumbatan jantung adalah gangguan pembuluh darah jantung (koroner) yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner atau lebih dikenal juga dengan penyakit jantung mematikan di dunia. Mengenali dan mewaspadai gejalanya bisa mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung.

Penyumbatan jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding pembuluh darah jantung. Pembuluh darah ini mengelilingi jantung dan bertugas membawa asupan oksigen dan berbagai nutrisi dari tubuh menuju jantung.

- Advertisement -

Plak atau aterosklerosis umumnya terbentuk dari kolesterol, lemak, kalsium, sisa metabolisme, dan bahan pembekuan darah bernama fibrin. Kendati bisa terlepas dari dinding pembuluh darah, timbunan plak ini dapat terbawa bersama aliran darah hingga tersangkut di organ tertentu seperti otak. Hal lain yang bisa terjadi adalah terbentuknya gumpalan darah di permukaan plak yang juga mampu menyumbat pembuluh darah hingga aliran darah terputus.

Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah, merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko penyumbatan jantung. Faktor risiko penyumbatan jantung lainnya termasuk usia, jenis kelamin, dan adanya riwayat penyakit ini dalam keluarga.
Gejala Penyumbatan Jantung

Baca Juga:  Kegiatan Berpotensi Kerumunan Dilarang

Penyumbatan jantung bisa dimulai semenjak usia muda. Plak akan terus bertambah dan menumpuk seiring usia bertambah. Biasanya kondisi ini juga tidak menunjukkan gejala yang signifikan hingga pembuluh darah benar-benar menyempit, terhalang, atau bahkan pecah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung.

- Advertisement -

Gejala penyumbatan jantung yang paling umum adalah sakit dada atau serangan angina. Sakit dada yang Anda rasakan bisa dideskripsikan sebagai tekanan yang berat, sensasi perih, mati rasa, sesak, dada seperti diremas, dan terasa amat sakit. Rasa sakit ini bisa menjalar ke bahu kiri, lengan, leher, rahang, dan punggung. Sakit dada juga bisa disertai dengan mual, berkeringat, dan kelelahan. Gejala lain yang juga bisa dialami yaitu detak jantung dengan cepat atau tidak beraturan (aritmia), merasa lemah dan pusing.

Baca Juga:  Pemerintah Siapkan Payung Hukum Sepeda Listrik

Iskemia atau gangguan aliran darah bisa terjadi jika aliran darah benar-benar terhalang, dan kondisi ini bisa berujung pada serangan jantung. Iskemia bisa terjadi ketika Anda sedang makan, berolahraga, terlalu antusias, atau terpapar suhu dingin. Jika benar-benar parah, iskemia bisa juga menyerang ketika Anda dalam kondisi istirahat.

Mengendalikan beberapa faktor risiko penyumbatan jantung bisa turut mengurangi risiko penyakit jantung. Anda bisa melakukan perubahan menu makan untuk menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, serta berhenti merokok dan mulai rutin berolahraga.
Berolahraga dapat menjaga berat badan berada dalam batas normal, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya berbagai komplikasi dari obesitas. Diskusikan bersama dokter mengenai langkah pencegahan penyumbatan jantung yang bisa dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Editor: Deslina
Sumber: Alodokter

RIAUPOS.CO-Penyumbatan jantung adalah gangguan pembuluh darah jantung (koroner) yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner atau lebih dikenal juga dengan penyakit jantung mematikan di dunia. Mengenali dan mewaspadai gejalanya bisa mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung.

Penyumbatan jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding pembuluh darah jantung. Pembuluh darah ini mengelilingi jantung dan bertugas membawa asupan oksigen dan berbagai nutrisi dari tubuh menuju jantung.

- Advertisement -

Plak atau aterosklerosis umumnya terbentuk dari kolesterol, lemak, kalsium, sisa metabolisme, dan bahan pembekuan darah bernama fibrin. Kendati bisa terlepas dari dinding pembuluh darah, timbunan plak ini dapat terbawa bersama aliran darah hingga tersangkut di organ tertentu seperti otak. Hal lain yang bisa terjadi adalah terbentuknya gumpalan darah di permukaan plak yang juga mampu menyumbat pembuluh darah hingga aliran darah terputus.

Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah, merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko penyumbatan jantung. Faktor risiko penyumbatan jantung lainnya termasuk usia, jenis kelamin, dan adanya riwayat penyakit ini dalam keluarga.
Gejala Penyumbatan Jantung

- Advertisement -
Baca Juga:  Mangrove, Upaya Mitigas Bencana di Kawasan Pesisir Inhil

Penyumbatan jantung bisa dimulai semenjak usia muda. Plak akan terus bertambah dan menumpuk seiring usia bertambah. Biasanya kondisi ini juga tidak menunjukkan gejala yang signifikan hingga pembuluh darah benar-benar menyempit, terhalang, atau bahkan pecah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Gejala penyumbatan jantung yang paling umum adalah sakit dada atau serangan angina. Sakit dada yang Anda rasakan bisa dideskripsikan sebagai tekanan yang berat, sensasi perih, mati rasa, sesak, dada seperti diremas, dan terasa amat sakit. Rasa sakit ini bisa menjalar ke bahu kiri, lengan, leher, rahang, dan punggung. Sakit dada juga bisa disertai dengan mual, berkeringat, dan kelelahan. Gejala lain yang juga bisa dialami yaitu detak jantung dengan cepat atau tidak beraturan (aritmia), merasa lemah dan pusing.

Baca Juga:  Kunjungi Ponpes Habib Empang Bogor, Ini Pesan Syarief Hasan ke Santri

Iskemia atau gangguan aliran darah bisa terjadi jika aliran darah benar-benar terhalang, dan kondisi ini bisa berujung pada serangan jantung. Iskemia bisa terjadi ketika Anda sedang makan, berolahraga, terlalu antusias, atau terpapar suhu dingin. Jika benar-benar parah, iskemia bisa juga menyerang ketika Anda dalam kondisi istirahat.

Mengendalikan beberapa faktor risiko penyumbatan jantung bisa turut mengurangi risiko penyakit jantung. Anda bisa melakukan perubahan menu makan untuk menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, serta berhenti merokok dan mulai rutin berolahraga.
Berolahraga dapat menjaga berat badan berada dalam batas normal, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya berbagai komplikasi dari obesitas. Diskusikan bersama dokter mengenai langkah pencegahan penyumbatan jantung yang bisa dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Editor: Deslina
Sumber: Alodokter

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari