PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kabut asap masih menyelimuti pekat di Kota Bertuah, Rabu (11/9). Bahkan BMKG Pekanbaru merilis jarak pandang pukul 07.00 WIB hanya satu kilometer. Namun untuk aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II terpantau normal. Tidak ada penundaan penerbangan.
Pantauan Riau Pos dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, kondisi kabut asap terlihat tidak begitu pekat. Bahkan saat ini, pukul 10.00 dari data yang ditampilkan oleh BMKG, jarak pandang sudah naik menjadi 2 kilometer atau 2000 meter.
Sementara di luar bandara, seperti di Jalan Arifin Ahmad, Adi Sucipto, Jalan HR Soebrantas kabut asap tampak pekat menyelimuti jalanan hingga toko dan gedung yang berada di areal tersebut.
Jannah salah seorang penumpang asal Rokan Hulu (Rohul) baru saja mendarat dari Jakarta, mengaku sempat khawatir setelah membaca pemberitaan mengenai kondisi asap di Pekanbaru saat ini.
"Iya, sempet khawatir, takut tidak bisa landing. Makanya hubungi teman-teman di sini kemarin nanya soal keadaan aman atau tidak," ujarnya.
Kondisi kabut asap ini, menurutnya, membuat pernafasannya menjadi terganggu. Seperti merasa sesak saat bernafas. "Lama-lama kok sesak, pusing. Padahal baru sebentar juga keluar," ujarnya.
Berdasarkan informasi keberangkatan. Sejumlah airline memang membatalkan penerbangan, setidaknya ada lima menuju Jakarta, Medan satu dan Batam dua penerbangan. Namun begitu, sejumlah pesawat tetap melayani penerbangan, seperti dari Pekanbaru-Medan yang take off sekitar pukul 09.20 WIB. Sama halnya dengan kedatangan pesawat lion Air mendarat sekitar pukul 09.00 WIB.
Kemudian, GM Angkasa Pura II Yogi Prasetyo Suwandi mengatakan sesuai standar penerbangan, pesawat baru akan terganggu jika jarak pandang minimum berada di angka 800-1.000 meter.
"Belum berpengaruh. Di atas seribu tidak masalah, malah 800 masih berani (terbang, red). Tapi, idealnya tetap seribu meter," tegasnya.
Laporan: Muslim Nurdin/*1
Editor: Edwir