Warga Kota Lama Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Rokan

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Adedi (37), warga Dusun Kubu Padang Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Senin (9/3/2020) pukul 13.00 WIB, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, hanyut DAN mengapung di aliran Sungai Rokan yang jarak lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Tubuh korban mengapung dengan kondisi membengkak dan terapung, tersangkut di salah satu pohon kayu di dalam aliran Sungai Rokan, ditemukan oleh sejumlah warga yang saat itu sedang memancing ikan di sungai tersebut.

- Advertisement -

Atas penemuan mayat tersebut, mereka memberitahu kepada warga sekitar. Selanjutnya warga memberitahukan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Kota Lama Bripka Rido Madona, dan Kanit Reskrim Polsek Kunto Darussalam Bripka Umar Eka Saputra.

Atas laporan itu, Kapolsek Kunto Darussalam AKP Sihol Sitinjak SH langsung menuju TKP dan mengevakuasi korban. Setelah korban dievakuasi kemudian korban diperlihatkan kepada istri korban bernama Marini (37) dan pihak keluarga lainnya.  Istri korban mengakui jasad tersebut merupakan suaminya bernama Adedi.

- Advertisement -

Kapolres Rokan Hulu AKBP Dasmin Ginting SIK MH melalui Paur Humas Feri Fadli SH kepada Riaupos.co, Selasa (10/3) membenarkan. Selanjutnya, korban dievaluasi dan dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulance, kemudian dilakukan VER oleh dokter Puskesmas Kunto Darussalam di rumah duka dengan hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

 ‘’Dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan sudah mengikhlaskan atas musibah atau meninggalnya Adedi. Istri korban, Marini, membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad suaminya,’’ katanya.

Feri menyebutkan, sebelum korban ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Rokan, Jumat (6/3) pukul 23.00 WIB, istri korban melihat Adedi melaksanakan salat malam, kemudian Marini langsung tidur. Sedangkan korban masih melanjutkan salat malam. Kemudian, keesokan harinya, Sabtu (7/3) pukul 03.00 WIB, istri korban terbangun dan melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka sedangkan korban tidak ada di dalam rumah. Diperkirakan suaminya pergi ke masjid. Setelah itu si istri kembali tidur.  Kemudian sekitar pukul 06.00 WIB, Marini terbangun namun tidak melihat korban di rumah.

Lalu  ia menanyakan kepada warga tentang keberadaan suaminya, namun tak ada satu pun warga yang melihat korban salat Subuh atau pun berada di lingkungan tempat tinggal. Setelah itu Marini kembali ke rumah dan melaporkan kepada pihak keluarga peristiwa hilangnya sang suami. Pada Senin (9/3) pukul 09.00 WIB, Marini melapor ke Polsek Kunto Darussalam atas peristiwa hilangnya sang suami.

Hingga siangnya sang suami ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, mengapung di aliran Sungai Rokan pada siang harinya.

Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Hary B Koriun

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Adedi (37), warga Dusun Kubu Padang Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Senin (9/3/2020) pukul 13.00 WIB, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, hanyut DAN mengapung di aliran Sungai Rokan yang jarak lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Tubuh korban mengapung dengan kondisi membengkak dan terapung, tersangkut di salah satu pohon kayu di dalam aliran Sungai Rokan, ditemukan oleh sejumlah warga yang saat itu sedang memancing ikan di sungai tersebut.

Atas penemuan mayat tersebut, mereka memberitahu kepada warga sekitar. Selanjutnya warga memberitahukan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Kota Lama Bripka Rido Madona, dan Kanit Reskrim Polsek Kunto Darussalam Bripka Umar Eka Saputra.

Atas laporan itu, Kapolsek Kunto Darussalam AKP Sihol Sitinjak SH langsung menuju TKP dan mengevakuasi korban. Setelah korban dievakuasi kemudian korban diperlihatkan kepada istri korban bernama Marini (37) dan pihak keluarga lainnya.  Istri korban mengakui jasad tersebut merupakan suaminya bernama Adedi.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Dasmin Ginting SIK MH melalui Paur Humas Feri Fadli SH kepada Riaupos.co, Selasa (10/3) membenarkan. Selanjutnya, korban dievaluasi dan dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulance, kemudian dilakukan VER oleh dokter Puskesmas Kunto Darussalam di rumah duka dengan hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

 ‘’Dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan sudah mengikhlaskan atas musibah atau meninggalnya Adedi. Istri korban, Marini, membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad suaminya,’’ katanya.

Feri menyebutkan, sebelum korban ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Rokan, Jumat (6/3) pukul 23.00 WIB, istri korban melihat Adedi melaksanakan salat malam, kemudian Marini langsung tidur. Sedangkan korban masih melanjutkan salat malam. Kemudian, keesokan harinya, Sabtu (7/3) pukul 03.00 WIB, istri korban terbangun dan melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka sedangkan korban tidak ada di dalam rumah. Diperkirakan suaminya pergi ke masjid. Setelah itu si istri kembali tidur.  Kemudian sekitar pukul 06.00 WIB, Marini terbangun namun tidak melihat korban di rumah.

Lalu  ia menanyakan kepada warga tentang keberadaan suaminya, namun tak ada satu pun warga yang melihat korban salat Subuh atau pun berada di lingkungan tempat tinggal. Setelah itu Marini kembali ke rumah dan melaporkan kepada pihak keluarga peristiwa hilangnya sang suami. Pada Senin (9/3) pukul 09.00 WIB, Marini melapor ke Polsek Kunto Darussalam atas peristiwa hilangnya sang suami.

Hingga siangnya sang suami ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, mengapung di aliran Sungai Rokan pada siang harinya.

Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya