JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penyanyi senior Koes Hendratmo meninggal dunia di usia 79 tahun. Kabar duka tersebut disampaikan presenter senior Tantowi Yahya melalui pesan singkatnya.
"Iya benar, Mas," ucapnya singkap kepada JPG, Selasa (7/9).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari putri almarhum, Tantowi Yahya menyebut Koes Hendratmo meninggal dunia akibat masalah pada bagian jantung.
"Menurut putrinya, Bonita, diperkirakan jantung, karena Mas Koes punya riwayat itu," ungkapnya lebih lanjut.
Kabar duka meninggalnya Koes Hendratmo juga dibenarkan pengamat musik Stanley Tulung. Ia mengatakan, Koes adalah penyanyi hebat pada masanya dengan kualitas vokal yang luar biasa.
"Beliau lebih dikenal sebagai penyanyi yang fasih membawakan lagu-lagu era 50-an dan 60-an. Dia juga pendiri LMK Prisindo," kata Stanley Tulung kepada JPG.
Selama berkarir di industri musik, sejumlah lagu sempat dirilis Koes Hendratmo. Beberapa di antaranya adalah 'Lambaian Bunga', 'Sansaro', 'Wanita Wanita', dan yang lainnya.
Selain sebagai penyanyi, nama Koes Hendratmo juga dikenal publik luas sebagai presenter. Sosoknya dikenal publik luas usai membawakan kuis Berpacu dalam Melodi yang booming pada tahun 1988.
Meninggalnya musisi senior Koes Hendratmo menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bonita, putri dari almarhum tampak menangis di pekamanan sang ayahanda di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/9).
Bonita mengungkapkan fakta ternyata Koes Hendratmo sempat terpapar Covid-19 sebelum meninggal dunia.
"Sebelum ayah kena Covid-19, sempat kena jantung dan asma. Ketika beliau kena Covid-19, komorbid asma yang paling parah. Paru paru sebelah kiri bawah dekat ulu hati ada cairan," kata Bonita sambil terisak di hadapan awak media.
Dia menyatakan kondisi kesehatan Koes Hendratmo sempat lebih stabil kendati terpapar Covid-19. Bonita yang mengawasinya dari jarak jauh juga melihat sang ayahanda tampak lebih fit dan sehat. Dia pun meminta ayahnya untuk melakukan tes swab guna memastikan sudah negatif.
"Rencananya hari ini (kemarin, red) mau cek lagi ke rumah sakit," kata Bonita.
Bonita bercerita dengan ayahnya sudah membuat kesepakatan akan rutin menjenguk setiap bulan. Bonita tidak bisa terlalu sering ke rumah ayahnya sebab jarak rumahnya dengan rumah ayahnya sangat jauh. Bonita tinggal di Salatiga bersama keluarganya. Sementara Koes Hendratmo berada di Jakarta.
"Setelah saya merayu berkali-kali akhirnya mau menerima saya di rumah beliau, awalnya beliau kan bilang tidak mau karena jaraknya jauh. Mungkin karena istrinya meninggal (Mei, red), saya rasa itu juga memukul hati beliau," ungkapnya.
Ia membenarkan Koes Hendratmo meninggal dunia di rumahnya tanpa ada orang yang menunggu. Bagi Bonita, kejadian itu termasuk sangat membuat hatinya merasakan kesedihan.(jpg)