Minggu, 8 September 2024

Ibu Harus Lebih Bijak Penuhi Asupan Gizi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Masalah pemenuhi gizi di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Terutama dalam mencegah kekurangan gizi pada anak. Bahkan, bagi anak, ketidakcukupan gizi bisa berujung pada stunting jika terjadi dalam jangka panjang.

Dalam webinar edukasi bertajuk "Menjaga Ibu dan Anak Tetap Sehat dan Bugar", yang diadakan oleh Rumah Bunda Sehat (RBS), komunitas penggiat kesehatan masyarakat ibu dan anak, bersama Danone Indonesia dan Human Initiative, mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan anak.

Salah satunya adalah pola asuh dalam keluarga. Terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang terdiri dari 270 hari saat masih berada di dalam kandungan, dan 730 hari setelah anak lahir. Safrina Salim selaku Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, menyampaikan, keluarga memiliki peran penting dalam kegiatan pencegahan maupun penanganan stunting.

Baca Juga:  Cantiknya Masjid Mahligai Minang dengan Sentuhan Pencahayaan Mumpuni

"Pengasuhan memiliki tiga tujuan utama, yaitu memastikan bahwa anak dalam kondisi sehat dan aman, menyiapkan anak untuk menjadi pribadi yang produktif di masa depan, serta mewariskan nilai-nilai budaya. Kualitas hubungan orang tua dan anak dapat menentukan perkembangan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter," ujar Safrina.

- Advertisement -

Sementara itu, Kepala Seksi Pengarus Utamaan Gender, Bidang Kualitas Keluarga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bekasi, Titiek Nurhayati Purwanto, mengakui, tantangan untuk memenui gizi yang cukup saat pandemi memang sangat besar.

Bahkan, berdasarkan data yang ada, 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak. 3-5 persen di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 50 persen kasus meninggal adalah anak balita. "Ibu dapat berperan untuk melindungi keluarga dari infeksi virus Covid-19, mulai dari asupan gizi yang baik hingga memperketat protokol kesehatan," tukas Titiek.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bingkai Eksotisme Sumatra

Dalam kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, menyatakan pihaknya percaya bahwa pencegahan stunting perlu dilakukan dengan menjaga kesehatan manusia maupun lingkungannya.

"Melalui berbagai produk nutrisi dan hidrasi maupun program berkelanjutan, Danone Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi pada target pemerintah untuk menurunkan tingkat stunting hingga 14 persen pada 2024," ungkap Karyanto.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Masalah pemenuhi gizi di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Terutama dalam mencegah kekurangan gizi pada anak. Bahkan, bagi anak, ketidakcukupan gizi bisa berujung pada stunting jika terjadi dalam jangka panjang.

Dalam webinar edukasi bertajuk "Menjaga Ibu dan Anak Tetap Sehat dan Bugar", yang diadakan oleh Rumah Bunda Sehat (RBS), komunitas penggiat kesehatan masyarakat ibu dan anak, bersama Danone Indonesia dan Human Initiative, mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan anak.

Salah satunya adalah pola asuh dalam keluarga. Terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang terdiri dari 270 hari saat masih berada di dalam kandungan, dan 730 hari setelah anak lahir. Safrina Salim selaku Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, menyampaikan, keluarga memiliki peran penting dalam kegiatan pencegahan maupun penanganan stunting.

Baca Juga:  Selama di Lapas, Angelina Sondakh Aktif Ikut Kelompok One Day One Juz

"Pengasuhan memiliki tiga tujuan utama, yaitu memastikan bahwa anak dalam kondisi sehat dan aman, menyiapkan anak untuk menjadi pribadi yang produktif di masa depan, serta mewariskan nilai-nilai budaya. Kualitas hubungan orang tua dan anak dapat menentukan perkembangan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter," ujar Safrina.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengarus Utamaan Gender, Bidang Kualitas Keluarga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bekasi, Titiek Nurhayati Purwanto, mengakui, tantangan untuk memenui gizi yang cukup saat pandemi memang sangat besar.

Bahkan, berdasarkan data yang ada, 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak. 3-5 persen di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 50 persen kasus meninggal adalah anak balita. "Ibu dapat berperan untuk melindungi keluarga dari infeksi virus Covid-19, mulai dari asupan gizi yang baik hingga memperketat protokol kesehatan," tukas Titiek.

Baca Juga:  150 Turis Cina Mendarat di Sumbar

Dalam kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, menyatakan pihaknya percaya bahwa pencegahan stunting perlu dilakukan dengan menjaga kesehatan manusia maupun lingkungannya.

"Melalui berbagai produk nutrisi dan hidrasi maupun program berkelanjutan, Danone Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi pada target pemerintah untuk menurunkan tingkat stunting hingga 14 persen pada 2024," ungkap Karyanto.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari