PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Puluhan warga imigran melakukan aksi demo di depan Kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudemin), Jalan OK M Jamil, Pekanbaru. Senin (7/9/2020).
Demo tersebut dilatarbelakangi ingin memiliki ruangan baru. Dikarenakan tempat yang dihuni atau Community Housenya (CH) saat ini dinilai tidak layak.
Di sana tidak hanya para pria, namun wanita dan anak-anak pun turut serta berdemo. Demo yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu sempat terhenti pukul 12.00 WIB untuk makan siang. Dan berlangsung lagi pukul 13.00 WIB.
Salah satu pria berkewarganegaraan Afganistan, Ahmad menyebut, agar pemerintah Indonesia segera mencarikan rumah yang layak huni untuk keluarga dan rekannya.
“Kami satu kamar (rumah red) bisa lima sampai tujuh orang. Saya dan keluarga sudah enam tahun di sini," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Rudenim, Yanto Ardianto mengatakan, lini sektornya Kesbangpol. Menurutnya, bukan ingin melempar tanggungjawab.
“Dalam pengawasan administrasi di kita. Nah, dengan adanya informasi ini kami sifatnya lebih kepada bertahan," ucapnya.
Dikatakannya, sengaja dipanggil Kesbangpol sebagai selternya, keamanan sebagai fungsi keamanan, dan WANCR. Agar dapat meluncurkan yang terkait hari ini.
"Demo hari ini adalah mereka meminta transfer karena over capacity dan telah disampaikan kepada wali kota," tuturnya.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Puluhan warga imigran melakukan aksi demo di depan Kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudemin), Jalan OK M Jamil, Pekanbaru. Senin (7/9/2020).
Demo tersebut dilatarbelakangi ingin memiliki ruangan baru. Dikarenakan tempat yang dihuni atau Community Housenya (CH) saat ini dinilai tidak layak.
- Advertisement -
Di sana tidak hanya para pria, namun wanita dan anak-anak pun turut serta berdemo. Demo yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu sempat terhenti pukul 12.00 WIB untuk makan siang. Dan berlangsung lagi pukul 13.00 WIB.
Salah satu pria berkewarganegaraan Afganistan, Ahmad menyebut, agar pemerintah Indonesia segera mencarikan rumah yang layak huni untuk keluarga dan rekannya.
- Advertisement -
“Kami satu kamar (rumah red) bisa lima sampai tujuh orang. Saya dan keluarga sudah enam tahun di sini," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Rudenim, Yanto Ardianto mengatakan, lini sektornya Kesbangpol. Menurutnya, bukan ingin melempar tanggungjawab.
“Dalam pengawasan administrasi di kita. Nah, dengan adanya informasi ini kami sifatnya lebih kepada bertahan," ucapnya.
Dikatakannya, sengaja dipanggil Kesbangpol sebagai selternya, keamanan sebagai fungsi keamanan, dan WANCR. Agar dapat meluncurkan yang terkait hari ini.
"Demo hari ini adalah mereka meminta transfer karena over capacity dan telah disampaikan kepada wali kota," tuturnya.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman