Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Lembaga Pemantau Pemilu Berperan Penting Wujudkan Pilkada Bebas Covid

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kesehatan masyarakat adalah prioritas, termasuk pada pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember nanti. Hal ini pun menjadi atensi pihak istana, dimana menekankan peran penting Lembaga pemantau pemilihan umum (Pemilu) agar pilkada terhindar dari kecurangan dan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Oleh karena itu organisasi pemantau Pemilu perlu memperluas perannya, tidak hanya bekerja pada saat pemilihan umum tapi juga terlibat dari hilir dalam hal prosesnya. 

Hal ini diungkapkan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat menjadi pembicara kunci webinar Bimbingan Teknis Pemantau Pemilu Pilkada 2020 Network for Indonesian Democratic Sociey (Netfid), Sabtu (5/12/2020).

“Organisasi pemantau pemilu harus juga memastikan pelaksanaan pilkada berjalan baik termasuk sehat dan terbebas dari penularan COVID-19. Semoga Pilkada lancar, semua pihak sehat dan tidak terjadi klaster baru COVID-19,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Juri yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menyampaikan, pentingnya peran organisasi pemantau Pemilu. Untuk itu, ia menekankan, pemantau Pemilu tidak satu arah dan harus menyeluruh ke seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilu. 

Baca Juga:  Empat Warga dari Negeri Jiran Terpapar Corona, Dinkes Kampar Jemput ke Bandara

“Hingga kini, pemantau Pemilu masih relevan keberadaannya. Terlebih, semua pihak yang terlibat dalam Pemilu punya potensi melakukan kecurangan atau pelanggaran dalam meraup suara,” ungkap Juri.

Juri juga berpesan, pemantau Pemilu merupakan orang terpilih yang merupakan pribadi atau organisasi yang kredibel. Bahkan, katanya, pemantau Pemilu bisa menjadi tumpuan dalam demokratisasi Pemilu dan harus jadi alternatif bagi upaya memperbaiki Pemilu. Dia juga menegaskan, orang-orang yang terlibat dalam pemantau pemilu harus punya sifat kerelawanan dengan tidak mengharapkan honor.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Rektor IV LSPR sekaligus Dewan Pembina Netfid Lestari Nurhajati berharap pemantau Pemilu tidak hanya bekerja dalam hal prosedural saja, melainkan juga secara substansial.

 â€œKonsep pemantauan harus di semua lini. Pemantau akan jadi luar biasa jika sangat mampu membagi pekerjaan di beberapa sektor,” ujar Lestari seraya mengingatkan, semua pihak harus sadar akan kesehatan karena Pilkada 2020 berada di tengah pandemi.

Peneliti Senior Netgrit Hadar N. Gumay yang juga hadir dalam webinar ini setuju jika pemantauan Pemilu punya peran yang sangat penting. Terlebih, kata Hadar, kerap terjadi beragam persoalan dalam Pemilu yang ternyata merupakan permasalah lama yang belum selesai. 

Baca Juga:  Kapolsek Pangean Galakkan Gerakan Kampung Bersih

“Maka pemantau pemilu punya tujuan mulia yakni harus bisa memastikan integritas proses Pemilu,” jelas Hadar.

Adapun Ketua Netfid Indonesia Dahliah Umar mengajak seluruh anggotanya untuk memperkuat soliditas dalam mengantisipasi beragam hal yang perlu dipantau. Pada intinya, Dahliah bilang, prinsip Pemilu adalah bebas dan adil, sehingga dia pun mendorong penyelenggara Pemilu berpegang pada prinsip itu. 

“Juga jangan dilupakan untuk memantau juga penerapan protokol kesehatan, karena Pilkada 2020 menjadi Pilkada pertama yang menerapkan protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19,” jelas Dahliah.

Editor: Eka G Putra

 Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kesehatan masyarakat adalah prioritas, termasuk pada pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember nanti. Hal ini pun menjadi atensi pihak istana, dimana menekankan peran penting Lembaga pemantau pemilihan umum (Pemilu) agar pilkada terhindar dari kecurangan dan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Oleh karena itu organisasi pemantau Pemilu perlu memperluas perannya, tidak hanya bekerja pada saat pemilihan umum tapi juga terlibat dari hilir dalam hal prosesnya. 

Hal ini diungkapkan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat menjadi pembicara kunci webinar Bimbingan Teknis Pemantau Pemilu Pilkada 2020 Network for Indonesian Democratic Sociey (Netfid), Sabtu (5/12/2020).

- Advertisement -

“Organisasi pemantau pemilu harus juga memastikan pelaksanaan pilkada berjalan baik termasuk sehat dan terbebas dari penularan COVID-19. Semoga Pilkada lancar, semua pihak sehat dan tidak terjadi klaster baru COVID-19,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Juri yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menyampaikan, pentingnya peran organisasi pemantau Pemilu. Untuk itu, ia menekankan, pemantau Pemilu tidak satu arah dan harus menyeluruh ke seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilu. 

- Advertisement -
Baca Juga:  BMKG Prediksi Hujan Ringan Sebagian Wilayah Riau

“Hingga kini, pemantau Pemilu masih relevan keberadaannya. Terlebih, semua pihak yang terlibat dalam Pemilu punya potensi melakukan kecurangan atau pelanggaran dalam meraup suara,” ungkap Juri.

Juri juga berpesan, pemantau Pemilu merupakan orang terpilih yang merupakan pribadi atau organisasi yang kredibel. Bahkan, katanya, pemantau Pemilu bisa menjadi tumpuan dalam demokratisasi Pemilu dan harus jadi alternatif bagi upaya memperbaiki Pemilu. Dia juga menegaskan, orang-orang yang terlibat dalam pemantau pemilu harus punya sifat kerelawanan dengan tidak mengharapkan honor.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Rektor IV LSPR sekaligus Dewan Pembina Netfid Lestari Nurhajati berharap pemantau Pemilu tidak hanya bekerja dalam hal prosedural saja, melainkan juga secara substansial.

 â€œKonsep pemantauan harus di semua lini. Pemantau akan jadi luar biasa jika sangat mampu membagi pekerjaan di beberapa sektor,” ujar Lestari seraya mengingatkan, semua pihak harus sadar akan kesehatan karena Pilkada 2020 berada di tengah pandemi.

Peneliti Senior Netgrit Hadar N. Gumay yang juga hadir dalam webinar ini setuju jika pemantauan Pemilu punya peran yang sangat penting. Terlebih, kata Hadar, kerap terjadi beragam persoalan dalam Pemilu yang ternyata merupakan permasalah lama yang belum selesai. 

Baca Juga:  Uber Menguat, Syarudin Husin Masih Teratas

“Maka pemantau pemilu punya tujuan mulia yakni harus bisa memastikan integritas proses Pemilu,” jelas Hadar.

Adapun Ketua Netfid Indonesia Dahliah Umar mengajak seluruh anggotanya untuk memperkuat soliditas dalam mengantisipasi beragam hal yang perlu dipantau. Pada intinya, Dahliah bilang, prinsip Pemilu adalah bebas dan adil, sehingga dia pun mendorong penyelenggara Pemilu berpegang pada prinsip itu. 

“Juga jangan dilupakan untuk memantau juga penerapan protokol kesehatan, karena Pilkada 2020 menjadi Pilkada pertama yang menerapkan protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19,” jelas Dahliah.

Editor: Eka G Putra

 Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari