Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tambah Protein dalam Makanan, Ganti Santan dengan Susu

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para ibu harus lebih kreatif dalam menyediakan hidangan untuk keluarga. Untuk menambah nilai gizi dan meminimalisir jumlah lemak jahat dalam hidangan, cobalah mengganti santan dengan susu.

Susu adalah pangan hewani yang mengandung asam amino yang lengkap baik jenis maupun jumlahnya. Susu juga mengandung banyak zat gizi penting, seperti vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, zat besi, kalsium dan seng. Manfaat susu lebih maksimal ketika bahan pangan tersebut diolah dengan tepat dan dikonsumsi dengan proporsional sesuai kebutuhan gizi masing-masing individu.

“Ragam pilihan makanan yang kurang bergizi serta literasi gizi yang masih rendah, menjadi bagian yang mempengaruhi ketidakseimbangan kualitas asupan zat gizi sehari-hari. Pada anak, peran orang tua memiliki peran krusial, dalam menyusun menu padat gizi, guna mendukung pertumbuhan maksimal, salah satunya dengan memastikan pemenuhan kebutuhan pangan hewani,” kata pakar dietisien, Geetruida D. Rory, di Jakarta baru-baru ini.

Beberapa tips dalam menyiapkan menu padat gizi bagi anak, kata Geetruida, pertama adalah bunda harus mengetahui kebutuhan gizi anak dalam sehari. Contohnya, kebutuhan gizi anak usia 7-9 tahun, dengan tinggi badan 130 cm, berat badan 27 kg, kebutuhan energi/hari adalah 1650 kcal; protein 40 gram; lemak 55 gram (Omega 3: 0.9 gram dan Omega 6: 10 gram); karbohidrat 250 gram, serat 22 gram dan air 1600 ml.

Baca Juga:  Dosen FIA Unilak Dampingi Masyarakat Mengembangkan Ekowisata Mangrove di Siak

Siapkan menu-menu praktis yang padat gizi. Menu bisa dimodifikasi dengan bahan dasar pangan lokal yang dipadukan dengan pangan hewani berkualitas seperti susu, dapat disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak. Contohnya klapertart dengan bahan dasar singkong/ubi. Dipadukan dengan susu, keju, kismis dan almond, 1 porsi camilan sehat ini mengandung energi 260 kcal dan protein 4-5 gram menjadikannya camilan lezat dengan mutu gizi lebih tinggi.

“Aneka bahan pangan lokal pun dapat dimanfaatkan untuk mencapai pemenuhan gizi seimbang, dengan membuat variasi terutama mengganti bahan yang sudah biasa digunakan dengan pangan lainnya, misalnya penggunaan santan yang dapat diganti dengan susu sapi. Pemanfaatan susu bukan hanya baik dari segi tambahan protein hewani saja, tapi juga meningkatkan cita rasa yang lebih disukai anak,” tambah Geetruida.

Baca Juga:  SIM C1Resmi BerlakuSe-Indonesia

Menurutnya susu bisa menambah rasa masakan lebih gurih. Selain menjadi pengganti santan, susu juga bisa menjadi pengganti garam dan penyedap. Dia pun memberikan catatan resep bagi bunda untuk bisa berkreasi sesuai kebutuhan gizi yang tepat untuk anak dan keluarga.

“Ganti santan dengan susu. Lebih kaya protein dibanding lemak. Rasanya, kalau pake susu, sama seperti makanan biasa. Lebih ke pengganti garam dan penyedap rasa. Susu membuat masakan lebih gurih,” tegasnya.

Mengganti santan dengan susu bisa membuat nilai protein pada makanan menjadi lebih baik ketimbang lemak jahatnya. Dia menyarankan penggunaam susu cair lebih baik untuk hidangan asin, dan susu bubuk untuk hidangan manis.

“Susu cair boleh, low fat, fresh juga bisa. Kalau susu bubuk boleh untuk tambahan bahan-bahan saat membuat kue,” jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para ibu harus lebih kreatif dalam menyediakan hidangan untuk keluarga. Untuk menambah nilai gizi dan meminimalisir jumlah lemak jahat dalam hidangan, cobalah mengganti santan dengan susu.

Susu adalah pangan hewani yang mengandung asam amino yang lengkap baik jenis maupun jumlahnya. Susu juga mengandung banyak zat gizi penting, seperti vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, zat besi, kalsium dan seng. Manfaat susu lebih maksimal ketika bahan pangan tersebut diolah dengan tepat dan dikonsumsi dengan proporsional sesuai kebutuhan gizi masing-masing individu.

- Advertisement -

“Ragam pilihan makanan yang kurang bergizi serta literasi gizi yang masih rendah, menjadi bagian yang mempengaruhi ketidakseimbangan kualitas asupan zat gizi sehari-hari. Pada anak, peran orang tua memiliki peran krusial, dalam menyusun menu padat gizi, guna mendukung pertumbuhan maksimal, salah satunya dengan memastikan pemenuhan kebutuhan pangan hewani,” kata pakar dietisien, Geetruida D. Rory, di Jakarta baru-baru ini.

Beberapa tips dalam menyiapkan menu padat gizi bagi anak, kata Geetruida, pertama adalah bunda harus mengetahui kebutuhan gizi anak dalam sehari. Contohnya, kebutuhan gizi anak usia 7-9 tahun, dengan tinggi badan 130 cm, berat badan 27 kg, kebutuhan energi/hari adalah 1650 kcal; protein 40 gram; lemak 55 gram (Omega 3: 0.9 gram dan Omega 6: 10 gram); karbohidrat 250 gram, serat 22 gram dan air 1600 ml.

- Advertisement -
Baca Juga:  Revisi Qanun Penanganan Kekerasan Perempuan-Anak di Aceh Didukung Istana

Siapkan menu-menu praktis yang padat gizi. Menu bisa dimodifikasi dengan bahan dasar pangan lokal yang dipadukan dengan pangan hewani berkualitas seperti susu, dapat disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak. Contohnya klapertart dengan bahan dasar singkong/ubi. Dipadukan dengan susu, keju, kismis dan almond, 1 porsi camilan sehat ini mengandung energi 260 kcal dan protein 4-5 gram menjadikannya camilan lezat dengan mutu gizi lebih tinggi.

“Aneka bahan pangan lokal pun dapat dimanfaatkan untuk mencapai pemenuhan gizi seimbang, dengan membuat variasi terutama mengganti bahan yang sudah biasa digunakan dengan pangan lainnya, misalnya penggunaan santan yang dapat diganti dengan susu sapi. Pemanfaatan susu bukan hanya baik dari segi tambahan protein hewani saja, tapi juga meningkatkan cita rasa yang lebih disukai anak,” tambah Geetruida.

Baca Juga:  Setelah 6 Bulan, Kini Sudah 1 Juta Kematian

Menurutnya susu bisa menambah rasa masakan lebih gurih. Selain menjadi pengganti santan, susu juga bisa menjadi pengganti garam dan penyedap. Dia pun memberikan catatan resep bagi bunda untuk bisa berkreasi sesuai kebutuhan gizi yang tepat untuk anak dan keluarga.

“Ganti santan dengan susu. Lebih kaya protein dibanding lemak. Rasanya, kalau pake susu, sama seperti makanan biasa. Lebih ke pengganti garam dan penyedap rasa. Susu membuat masakan lebih gurih,” tegasnya.

Mengganti santan dengan susu bisa membuat nilai protein pada makanan menjadi lebih baik ketimbang lemak jahatnya. Dia menyarankan penggunaam susu cair lebih baik untuk hidangan asin, dan susu bubuk untuk hidangan manis.

“Susu cair boleh, low fat, fresh juga bisa. Kalau susu bubuk boleh untuk tambahan bahan-bahan saat membuat kue,” jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari