Kemenkes Telusuri Kebocoran Data Pasien

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menelusuri dugaan kebocoran data pasien yang berada di server mereka. Data yang bocor itu diduga dijual di forum gelap.

"Kami sedang melakukan assessment permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami," kata Chief Digital Transformation Officer Kemenkes Setiaji, Kamis (6/1).

- Advertisement -

Dihubungi terpisah, juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan peristiwa ini masih ditelusuri.

Jutaan data yang berasal dari pasien di berbagai rumah sakit di Indonesia diduga bocor dan diperjualbelikan di situs gelap Raidforums.

- Advertisement -

Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut diklaim sebagai informasi medis pasien Indonesia, total sebesar 720GB. Pengunggah memberi sampel data sebanyak 6 juta, antara lain berisi nama lengkap, rumah sakit, foto pasien, hasil tes Covid-19, dan hasil pindai X-Ray.

Dokumen juga berisi keluhan pasien, surat rujukan BPJS, laporan radiologi, hasil tes laboratorium, dan persetujuan untuk menjalani isolasi karena Covid-19.

Peretas mengklaim data ini berasal dari server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia pada 28 Desember 2021.(ant)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menelusuri dugaan kebocoran data pasien yang berada di server mereka. Data yang bocor itu diduga dijual di forum gelap.

"Kami sedang melakukan assessment permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami," kata Chief Digital Transformation Officer Kemenkes Setiaji, Kamis (6/1).

Dihubungi terpisah, juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan peristiwa ini masih ditelusuri.

Jutaan data yang berasal dari pasien di berbagai rumah sakit di Indonesia diduga bocor dan diperjualbelikan di situs gelap Raidforums.

Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut diklaim sebagai informasi medis pasien Indonesia, total sebesar 720GB. Pengunggah memberi sampel data sebanyak 6 juta, antara lain berisi nama lengkap, rumah sakit, foto pasien, hasil tes Covid-19, dan hasil pindai X-Ray.

Dokumen juga berisi keluhan pasien, surat rujukan BPJS, laporan radiologi, hasil tes laboratorium, dan persetujuan untuk menjalani isolasi karena Covid-19.

Peretas mengklaim data ini berasal dari server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia pada 28 Desember 2021.(ant)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya