Minggu, 13 April 2025

Pelayanan di RSUD Dumai Belum Pulih

DUMAI (RIAUPOS.CO) —  Pascamogoknya dokter hingga berdampak lumpuhnya pelayanan di RSUD Kota Dumai pekan lalu, ternyata hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sebab masih ada klinik jantung dan apotek yang tutup hingga pukul 09:30 WIB, Selasa (4/2). Hal ini kembali menimbulkan kekecewaan keluarga pasien.

Berdasarkan pantauan Riau Pos di RSUD Kota Dumai kemarin pagi, tampak keluarga pasien menunggu di depan klinik yang ditujunya. Seperti salah seorang pasien bernama Wiji (65) yang didampingi istrinya. Ia seharusnya melakukan kontrol di klinik jantung, namun malah disarankan untuk konsultasi di klinik spesialis penyakit dalam.

"Katanya karena belum ada dokter jantung, yang dalam sebulan terakhir tidak ada praktik lagi di RSUD Dumai," keluhnya.

Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan Dumai yang dari subuh harus berangkat ke rumah sakit dari rumahnya. Akhirnya harus menerima apa yang terjadi. Walaupun dengan berat hati akhirnya suaminya konsultasi di klinik spesialis dalam, sesuai anjuran dari perawat rumah sakit. "Ya, mau tidak mau. Mana apotek juga tidak buka," ujarnya.

Soal tutupnya apotek juga tidak ada keterangan atau informasi resmi dari pihak RSUD kepada pasien. "Seharusnya kan apotek tidak boleh tutup," kata pasien lain yang menunggu sejak pagi.

Baca Juga:  Serahkan 24 Unit Tempat Cuci Tangan Bersih

Menurut pasien yang enggan dikutip namanya, ia pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit milik Pemko Dumai tersebut. Karena dengan kejadian ini tentunya sebagai pasien, menurutnya ia dan dan keluarga yang menjadi korban karena tidak mendapatkan pelayanan.

"Kami berharap pihak terkait bisa mengambil sikap tegas dari kejadian sekarang ini, sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama untuk masa yang akan datang," tuturnya.

Pasien lainnya Hj Murwarida (63) yang akan konsultasi ke dokter spesialis dalam. Selama ini dokter yang memeriksanya, komunikasi dan lainnya berjalan baik-baik saja.

"Katanya dokter mogok sejak Selasa (28 Januari, red) lalu, permasalahannya kami kan tidak tahu. Padahal dokter yang menangani kami selalu baik dalam pelayanan, sabar dalam menghadapi kami yang sudah tua-tua ini," akunya.

Atas kondisi di RSUD Dumai ini, Direktur RSUD Dumai drg Ridhonaldi membenarkan dokter jantung memang lagi kosong. "Insya Allah dalam waktu dekat atau pekan depan dokter jantung sudah ada, dan akan praktik seperti biasa. Kalau obat-obatan lengkap," katanya.

Baca Juga:  KPK Buka Peluang Konfrontir Zulhas dengan Annas Maamun

Disinggung mengenai apotek yang belum buka hingga pukul 9.30 WIB, ia mengaku belum dapat laporannya. Namun secepatnya ia berjanji akan menindaklanjuti.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Dumai

M AL Ichwan Hadi SSos me- ngatakan, sesuai hasil rapat di RSUD Kota Dumai pekan lalu tentang dokter mogok dan diharapkan ketika itu dapat diselesaikan. Ia pun baru mengetahui adanya informasi perihal tidak bukanya klinik jantung dan apotek.

"Sebenarnya kan ini masalah yang ada di internal mereka. Pada rapat sebelumnya di saat dokter mogok dari dewan pada prinsipnya kami meminta selesaikanlah. Kalau ada masalah di internal, secepatnya di selesaikan sehingga masyarakat yang mau berobat tidak jadi korban dengan tidak adanya dokter, apotek tutup dan pelayanan lainnya, yang ada di rumah sakit seharusnya tidak terjadi," ujarnya.

Ditegaskan legislator dari PKS tersebut, sebagai pelayanan publik seharusnya masalah internal jangan menggangu pelayanan itu sendiri. Karena yang dirugikan masyarakat. Menurutnya persoalan RSUD Kota Dumai sudah tuntas, karena juga sudah didudukkan bersama Sekko Dumai.(*)

DUMAI (RIAUPOS.CO) —  Pascamogoknya dokter hingga berdampak lumpuhnya pelayanan di RSUD Kota Dumai pekan lalu, ternyata hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sebab masih ada klinik jantung dan apotek yang tutup hingga pukul 09:30 WIB, Selasa (4/2). Hal ini kembali menimbulkan kekecewaan keluarga pasien.

Berdasarkan pantauan Riau Pos di RSUD Kota Dumai kemarin pagi, tampak keluarga pasien menunggu di depan klinik yang ditujunya. Seperti salah seorang pasien bernama Wiji (65) yang didampingi istrinya. Ia seharusnya melakukan kontrol di klinik jantung, namun malah disarankan untuk konsultasi di klinik spesialis penyakit dalam.

"Katanya karena belum ada dokter jantung, yang dalam sebulan terakhir tidak ada praktik lagi di RSUD Dumai," keluhnya.

Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan Dumai yang dari subuh harus berangkat ke rumah sakit dari rumahnya. Akhirnya harus menerima apa yang terjadi. Walaupun dengan berat hati akhirnya suaminya konsultasi di klinik spesialis dalam, sesuai anjuran dari perawat rumah sakit. "Ya, mau tidak mau. Mana apotek juga tidak buka," ujarnya.

Soal tutupnya apotek juga tidak ada keterangan atau informasi resmi dari pihak RSUD kepada pasien. "Seharusnya kan apotek tidak boleh tutup," kata pasien lain yang menunggu sejak pagi.

Baca Juga:  DPR Protes soal Manasik sepanjang Tahun

Menurut pasien yang enggan dikutip namanya, ia pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit milik Pemko Dumai tersebut. Karena dengan kejadian ini tentunya sebagai pasien, menurutnya ia dan dan keluarga yang menjadi korban karena tidak mendapatkan pelayanan.

"Kami berharap pihak terkait bisa mengambil sikap tegas dari kejadian sekarang ini, sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama untuk masa yang akan datang," tuturnya.

Pasien lainnya Hj Murwarida (63) yang akan konsultasi ke dokter spesialis dalam. Selama ini dokter yang memeriksanya, komunikasi dan lainnya berjalan baik-baik saja.

"Katanya dokter mogok sejak Selasa (28 Januari, red) lalu, permasalahannya kami kan tidak tahu. Padahal dokter yang menangani kami selalu baik dalam pelayanan, sabar dalam menghadapi kami yang sudah tua-tua ini," akunya.

Atas kondisi di RSUD Dumai ini, Direktur RSUD Dumai drg Ridhonaldi membenarkan dokter jantung memang lagi kosong. "Insya Allah dalam waktu dekat atau pekan depan dokter jantung sudah ada, dan akan praktik seperti biasa. Kalau obat-obatan lengkap," katanya.

Baca Juga:  Ribuan Paket Lebaran PMRJ Didistribusikan di Jabodetabek

Disinggung mengenai apotek yang belum buka hingga pukul 9.30 WIB, ia mengaku belum dapat laporannya. Namun secepatnya ia berjanji akan menindaklanjuti.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Dumai

M AL Ichwan Hadi SSos me- ngatakan, sesuai hasil rapat di RSUD Kota Dumai pekan lalu tentang dokter mogok dan diharapkan ketika itu dapat diselesaikan. Ia pun baru mengetahui adanya informasi perihal tidak bukanya klinik jantung dan apotek.

"Sebenarnya kan ini masalah yang ada di internal mereka. Pada rapat sebelumnya di saat dokter mogok dari dewan pada prinsipnya kami meminta selesaikanlah. Kalau ada masalah di internal, secepatnya di selesaikan sehingga masyarakat yang mau berobat tidak jadi korban dengan tidak adanya dokter, apotek tutup dan pelayanan lainnya, yang ada di rumah sakit seharusnya tidak terjadi," ujarnya.

Ditegaskan legislator dari PKS tersebut, sebagai pelayanan publik seharusnya masalah internal jangan menggangu pelayanan itu sendiri. Karena yang dirugikan masyarakat. Menurutnya persoalan RSUD Kota Dumai sudah tuntas, karena juga sudah didudukkan bersama Sekko Dumai.(*)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pelayanan di RSUD Dumai Belum Pulih

DUMAI (RIAUPOS.CO) —  Pascamogoknya dokter hingga berdampak lumpuhnya pelayanan di RSUD Kota Dumai pekan lalu, ternyata hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sebab masih ada klinik jantung dan apotek yang tutup hingga pukul 09:30 WIB, Selasa (4/2). Hal ini kembali menimbulkan kekecewaan keluarga pasien.

Berdasarkan pantauan Riau Pos di RSUD Kota Dumai kemarin pagi, tampak keluarga pasien menunggu di depan klinik yang ditujunya. Seperti salah seorang pasien bernama Wiji (65) yang didampingi istrinya. Ia seharusnya melakukan kontrol di klinik jantung, namun malah disarankan untuk konsultasi di klinik spesialis penyakit dalam.

"Katanya karena belum ada dokter jantung, yang dalam sebulan terakhir tidak ada praktik lagi di RSUD Dumai," keluhnya.

Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan Dumai yang dari subuh harus berangkat ke rumah sakit dari rumahnya. Akhirnya harus menerima apa yang terjadi. Walaupun dengan berat hati akhirnya suaminya konsultasi di klinik spesialis dalam, sesuai anjuran dari perawat rumah sakit. "Ya, mau tidak mau. Mana apotek juga tidak buka," ujarnya.

Soal tutupnya apotek juga tidak ada keterangan atau informasi resmi dari pihak RSUD kepada pasien. "Seharusnya kan apotek tidak boleh tutup," kata pasien lain yang menunggu sejak pagi.

Baca Juga:  DPR Protes soal Manasik sepanjang Tahun

Menurut pasien yang enggan dikutip namanya, ia pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit milik Pemko Dumai tersebut. Karena dengan kejadian ini tentunya sebagai pasien, menurutnya ia dan dan keluarga yang menjadi korban karena tidak mendapatkan pelayanan.

"Kami berharap pihak terkait bisa mengambil sikap tegas dari kejadian sekarang ini, sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama untuk masa yang akan datang," tuturnya.

Pasien lainnya Hj Murwarida (63) yang akan konsultasi ke dokter spesialis dalam. Selama ini dokter yang memeriksanya, komunikasi dan lainnya berjalan baik-baik saja.

"Katanya dokter mogok sejak Selasa (28 Januari, red) lalu, permasalahannya kami kan tidak tahu. Padahal dokter yang menangani kami selalu baik dalam pelayanan, sabar dalam menghadapi kami yang sudah tua-tua ini," akunya.

Atas kondisi di RSUD Dumai ini, Direktur RSUD Dumai drg Ridhonaldi membenarkan dokter jantung memang lagi kosong. "Insya Allah dalam waktu dekat atau pekan depan dokter jantung sudah ada, dan akan praktik seperti biasa. Kalau obat-obatan lengkap," katanya.

Baca Juga:  Jakarta Perpanjang Sekolah dan Kerja di Rumah sampai 19 April

Disinggung mengenai apotek yang belum buka hingga pukul 9.30 WIB, ia mengaku belum dapat laporannya. Namun secepatnya ia berjanji akan menindaklanjuti.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Dumai

M AL Ichwan Hadi SSos me- ngatakan, sesuai hasil rapat di RSUD Kota Dumai pekan lalu tentang dokter mogok dan diharapkan ketika itu dapat diselesaikan. Ia pun baru mengetahui adanya informasi perihal tidak bukanya klinik jantung dan apotek.

"Sebenarnya kan ini masalah yang ada di internal mereka. Pada rapat sebelumnya di saat dokter mogok dari dewan pada prinsipnya kami meminta selesaikanlah. Kalau ada masalah di internal, secepatnya di selesaikan sehingga masyarakat yang mau berobat tidak jadi korban dengan tidak adanya dokter, apotek tutup dan pelayanan lainnya, yang ada di rumah sakit seharusnya tidak terjadi," ujarnya.

Ditegaskan legislator dari PKS tersebut, sebagai pelayanan publik seharusnya masalah internal jangan menggangu pelayanan itu sendiri. Karena yang dirugikan masyarakat. Menurutnya persoalan RSUD Kota Dumai sudah tuntas, karena juga sudah didudukkan bersama Sekko Dumai.(*)

DUMAI (RIAUPOS.CO) —  Pascamogoknya dokter hingga berdampak lumpuhnya pelayanan di RSUD Kota Dumai pekan lalu, ternyata hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sebab masih ada klinik jantung dan apotek yang tutup hingga pukul 09:30 WIB, Selasa (4/2). Hal ini kembali menimbulkan kekecewaan keluarga pasien.

Berdasarkan pantauan Riau Pos di RSUD Kota Dumai kemarin pagi, tampak keluarga pasien menunggu di depan klinik yang ditujunya. Seperti salah seorang pasien bernama Wiji (65) yang didampingi istrinya. Ia seharusnya melakukan kontrol di klinik jantung, namun malah disarankan untuk konsultasi di klinik spesialis penyakit dalam.

"Katanya karena belum ada dokter jantung, yang dalam sebulan terakhir tidak ada praktik lagi di RSUD Dumai," keluhnya.

Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan Dumai yang dari subuh harus berangkat ke rumah sakit dari rumahnya. Akhirnya harus menerima apa yang terjadi. Walaupun dengan berat hati akhirnya suaminya konsultasi di klinik spesialis dalam, sesuai anjuran dari perawat rumah sakit. "Ya, mau tidak mau. Mana apotek juga tidak buka," ujarnya.

Soal tutupnya apotek juga tidak ada keterangan atau informasi resmi dari pihak RSUD kepada pasien. "Seharusnya kan apotek tidak boleh tutup," kata pasien lain yang menunggu sejak pagi.

Baca Juga:  Buruh Tolak Usulan UMK Tuding DPK Bermain Mata dengan Pengusaha

Menurut pasien yang enggan dikutip namanya, ia pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit milik Pemko Dumai tersebut. Karena dengan kejadian ini tentunya sebagai pasien, menurutnya ia dan dan keluarga yang menjadi korban karena tidak mendapatkan pelayanan.

"Kami berharap pihak terkait bisa mengambil sikap tegas dari kejadian sekarang ini, sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama untuk masa yang akan datang," tuturnya.

Pasien lainnya Hj Murwarida (63) yang akan konsultasi ke dokter spesialis dalam. Selama ini dokter yang memeriksanya, komunikasi dan lainnya berjalan baik-baik saja.

"Katanya dokter mogok sejak Selasa (28 Januari, red) lalu, permasalahannya kami kan tidak tahu. Padahal dokter yang menangani kami selalu baik dalam pelayanan, sabar dalam menghadapi kami yang sudah tua-tua ini," akunya.

Atas kondisi di RSUD Dumai ini, Direktur RSUD Dumai drg Ridhonaldi membenarkan dokter jantung memang lagi kosong. "Insya Allah dalam waktu dekat atau pekan depan dokter jantung sudah ada, dan akan praktik seperti biasa. Kalau obat-obatan lengkap," katanya.

Baca Juga:  Sudah Beristri, ABG 16 Tahun Ini Tega Perkosa Anak SD

Disinggung mengenai apotek yang belum buka hingga pukul 9.30 WIB, ia mengaku belum dapat laporannya. Namun secepatnya ia berjanji akan menindaklanjuti.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Dumai

M AL Ichwan Hadi SSos me- ngatakan, sesuai hasil rapat di RSUD Kota Dumai pekan lalu tentang dokter mogok dan diharapkan ketika itu dapat diselesaikan. Ia pun baru mengetahui adanya informasi perihal tidak bukanya klinik jantung dan apotek.

"Sebenarnya kan ini masalah yang ada di internal mereka. Pada rapat sebelumnya di saat dokter mogok dari dewan pada prinsipnya kami meminta selesaikanlah. Kalau ada masalah di internal, secepatnya di selesaikan sehingga masyarakat yang mau berobat tidak jadi korban dengan tidak adanya dokter, apotek tutup dan pelayanan lainnya, yang ada di rumah sakit seharusnya tidak terjadi," ujarnya.

Ditegaskan legislator dari PKS tersebut, sebagai pelayanan publik seharusnya masalah internal jangan menggangu pelayanan itu sendiri. Karena yang dirugikan masyarakat. Menurutnya persoalan RSUD Kota Dumai sudah tuntas, karena juga sudah didudukkan bersama Sekko Dumai.(*)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari