JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Keluarga Joko Widodo (Jokowi), tampaknya, ingin membangun dinasti politik. Setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, bakal maju dalam pilwali Solo, kini giliran sang menantu, Bobby Afif Nasution, yang masuk bursa pilkada.
Bobby resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota (bacawali) Medan kemarin. Suami Kahiyang Ayu (putri kedua Jokowi) itu mendaftar melalui PDIP, sama seperti Gibran.
Pantauan Sumut Pos, Bobby mendatangi kantor DPD PDIP Sumut di Medan dengan mengenakan batik dan sepatu kets. Dia didampingi pamannya, Erwan Nasution.
Bobby mengaku belum memiliki rencana untuk mendeklarasikan pencalonannya. Menurut dia, dengan mendaftarkan diri ke partai politik, berarti dirinya serius maju dalam pilkada Medan. ’’Saya juga mohon bimbingan para senior,’’ kata Bobby di hadapan pengurus PDIP Sumut.
Bobby menyerahkan berkas pendaftaran yang diterima Sekretaris DPD PDIP Soetarto. Saat itu ada juga tiga wakil ketua DPD PDIP Sumut. Yakni, Sarma Hutajulu, Aswan Jaya, dan Dame Tobing.
Mengenai calon wakil wali kota yang akan mendampinginya, Bobby belum memutuskan. ’’Untuk wakil, kita semua sepakat akan mengacu pada kriteria, bukan siapanya. Yang pas seperti apa, yang pas atau yang bisa mengatasi masalah di Kota Medan,’’ urainya.
Bobby juga belum mau memberikan bocoran apakah calon pendampingnya berasal dari birokrat, politikus, atau akademisi. Dia hanya mengatakan bahwa seorang cawawali harus bisa melengkapi cawali. ’’Saya bukan birokrat. Ini baru pertama saya mendaftar calon wali kota. Jadi, calon wakil nanti harus bisa men-support saya untuk mengerti masalah Medan,’’ katanya.
Dia juga menyatakan bahwa mertuanya, Presiden Jokowi, tidak pernah membatasi anak maupun menantunya untuk memilih jalan hidup. Jokowi juga tidak pernah memanfaatkan jabatannya untuk mengintervensi kepentingan keluarga.
Apakah Bobby sudah mendapat restu Jokowi? ’’Pak Jokowi sangat memerdekakan anaknya. Terserah mau ke bisnis, mau ke mana, mau birokrat, atau profesional,’’ jawabnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto menuturkan, seluruh bakal calon wajib mengikuti mekanisme internal partai. ’’Untuk agenda fit and proper test, kami masih menunggu agenda dari DPP,’’ terangnya.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com