Di tengah pandemi corona (Covid-19) di Kota Pekanbaru, seorang wanita bernama Ester Boru Nababan melahirkan sendirian di sebuah bangunan kosong. Hidup telantar dan ketiadaan biaya salah satu penyebabnya.
Laporan: SOFIAH (Pekanbaru)
SAAT melakukan penyekatan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), anggota polisi dari Polsek Pekanbaru Kota mendapat panggilan dari warga. Katanya, terdapat seorang wanita yang melakukan persalinan sendiri di bangunan kosong di Jalan Tuanku Tambusai. Polisi yang bernama Aiptu Zamhur itu meluncur bersama temannya dari Pos Gurindam II Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Jenderal Sudirman.
Sesampainya di lokasi, diketahui wanita tersebut telah selesai melahirkan.
Identitas pun terungkap berasal dari Bukit Timah, Kota Dumai, Ester Boru Nababan (26). Dia melahirkan di Kompleks Lancang Kuning Square. Tepatnya di bangunan kosong bekas Hotel KamaBaiyo yang sudah tidak beroperasi lagi, Ahad (3/5). Polisi yang tiba di lokasi mendapati wanita yang diketahui tidak punya tempat tinggal tersebut sedang merintih kesakitan. Beragam upaya pun dilakukan polisi agar dapat membantu.
Awalnya, anggota kepolisian yang tiba tersebut telah membujuk Ester untuk dibawa ke rumah sakit guna menjalani persalinan dengan baik. Namun lantaran terkendala biaya, dia menolak. Padahal, polisi bersama masyarakat sebelumnya telah menyampaikan kepada yang bersangkutan akan menyelesaikan pembiayaan persalinan tersebut, namun dia tetap menolak. Hingga akhirnya wanita tersebut melahirkan dengan sendirinya, dan kondisi bayi dalam keadaan sehat dan normal.
Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kepala Subsektor Marpoyan Damai, Ipda Ilham Nur bersama Bhabinkamtibmas, Bripka Angga Novrianda, ketua RT setempat dan Ketua FKPM Wonorejo kemudian membawa wanita dan bayi tersebut ke kediaman saudaranya di Jalan Nurul Amal, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai.
"Upaya terakhir akhirnya dia mau dibawa dan diantar langsung oleh Kasubsektor dan Bhabinkamtibmas ke tempat saudaranya di Jalan Nurul Amal, Kelurahan Sidomulyo Timur," ujar Ipda Ilham Nur.
Sebelumnya, Ester dan bayinya yang diberi nama oleh Ipda Ilham itu dengan nama Maria Kirana sudah dibawa ke bidan untuk disuntik sebelum tiba ke kediaman saudaranya bernama Ibu Mega tersebut.
"Inisiatif pemberian nama Maria Kirana oleh polisi itu lantaran orangtua dari bayi tersebut merupakan seorang Nasrani. Sehingga diberi nama Maria. Sementara Kirana karena lahir saat masa pandemi corona saat ini. Itu kami kasih namanya, semoga bermakna baik," katanya.
Atas peristiwa itu, pihak polisi telah memastikan ibu dan bayi tersebut kini dalam keadaan aman dan sudah ditangani dengan baik.
"Kondisi sekarang sudah di rumah Ibu Mega tersebut," jelasnya.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Bainar pun mengungkapkan, wanita yang melahirkan tersebut merupakan wanita telantar yang melakukan persalinan di sebuah ruko kosong depan di Jalan Tuanku Tambusai.
"Pada saat anggota ke sana bersama dengan anggota Polsek Pekanbaru Kota. Saat ke sana anggota pun bersama bidan untuk membantu menolong tali pusarnya," jelasnya.
Tak hanya itu, anggota kepolisian pun telah mencoba untuk melakulan bantuan ke rumah sakit. "Sudah ditawarkan dirawat di rumah sakit. Namun ibu bayi bilang, takut anaknya diambil orang," ucapnya.(*1/ted)