Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Rehabilitasi Mangrove Libatkan Kelompok Tani Kawasan Pesisir

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rehabilitasi Mangrove Tahun 2020 di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melibatkan kelompok tani di kawasan pesisir. Adapun luasan pelaksanaan padat karya mangrove di Provinsi Riau mencapai 692 hektare.

Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha),  Bengkalis (319 ha),  Kepulauan Meranti (55 ha), dan  Inhil (285 ha).

Khusus kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Kepulauan Meranti, berlokasi di dua desa yaitu 35 hektare di Desa Tanjung Gadai, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, dan 40 hektar di Desa Teluk Buntal, 
Kecamatan Tebing Tinggi Timur.

''Pekerjaan pengumpulan propagul, pembibitan hingga bibit siap tanam dikerjakan kelompok yang mendapatkan bimbingan teknis dari BPDASHL Indragiri Rokan. Sedangkan kebutuhan bibit bakau untuk kegiatan rehabilitasi mangrove dipenuhi oleh kelompok tani pelaksana,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir Tri Esti Indrarwati, Kamis (3/12/2020).

Sedangkan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, empat kelompok tani kawasan pesisir dilibatkan dalam kegiatan ini dengan sistem pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga:  Sebut Jurnalis AS Cantik, Vladimir Putin Dituduh Seksis

''Ada empat kelompok pelaksana Program Padat Karya Mangrove di Bengkalis, yaitu Kelompok Tani Maju Bersama, Kelompok Tani Mangrove Kampung Nelayan, Kelompok Tani Bangun Bersama, dan Kelompok Tani Paluh Bakau. Keseluruhan kegiatan dengan total luas 53 ha,'' jelas Esti.

Kegiatan yang menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi Nasional ini, di Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. 

Sedangkan secara nasional, KLHK telah memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi. PKPM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH). 

Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.

Baca Juga:  Gatot Eddy, Anak Pekanbaru Calon Kuat Kapolri, Gantikan Idham Azis

Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini, merupakan kegiatan di luar padat karya penanaman yang rutin dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun. Pihaknya juga melakukan pembinaan, dan pendampingan terhadap masyarakat melalui diklat jarak jauh. 

''Inilah saat di mana kita  harus memulai langkah kerja yang simultan, sehubungan dengan segala tantangan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi. Lingkungan dan Ekonomi dapat dikelola secara optimal dengan langkah-langkah yang arif (wise steps, red),'' kata Menteri Siti.

Tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan mendedikasikan diri dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan mangrove. 

''Mari kita terus menjaga ekosistem mangrove yang ada, dengan melakukan penanaman secara kontinyu, agar keseimbangan alam, dan kehidupan satwa laut tetap berlangsung untuk generasi yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan melindungi langkah-langkah kita untuk kebaikan bangsa Indonesia yang kita cintai,'' katanya.

Editor: Hary B Koriun

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rehabilitasi Mangrove Tahun 2020 di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melibatkan kelompok tani di kawasan pesisir. Adapun luasan pelaksanaan padat karya mangrove di Provinsi Riau mencapai 692 hektare.

Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha),  Bengkalis (319 ha),  Kepulauan Meranti (55 ha), dan  Inhil (285 ha).

- Advertisement -

Khusus kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Kepulauan Meranti, berlokasi di dua desa yaitu 35 hektare di Desa Tanjung Gadai, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, dan 40 hektar di Desa Teluk Buntal, 
Kecamatan Tebing Tinggi Timur.

''Pekerjaan pengumpulan propagul, pembibitan hingga bibit siap tanam dikerjakan kelompok yang mendapatkan bimbingan teknis dari BPDASHL Indragiri Rokan. Sedangkan kebutuhan bibit bakau untuk kegiatan rehabilitasi mangrove dipenuhi oleh kelompok tani pelaksana,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir Tri Esti Indrarwati, Kamis (3/12/2020).

- Advertisement -

Sedangkan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, empat kelompok tani kawasan pesisir dilibatkan dalam kegiatan ini dengan sistem pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga:  Kontak Senjata Pecah di Papua saat Hari Raya, 2 KKB Tewas

''Ada empat kelompok pelaksana Program Padat Karya Mangrove di Bengkalis, yaitu Kelompok Tani Maju Bersama, Kelompok Tani Mangrove Kampung Nelayan, Kelompok Tani Bangun Bersama, dan Kelompok Tani Paluh Bakau. Keseluruhan kegiatan dengan total luas 53 ha,'' jelas Esti.

Kegiatan yang menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi Nasional ini, di Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. 

Sedangkan secara nasional, KLHK telah memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi. PKPM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH). 

Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.

Baca Juga:  Pelayanan di Desa Teluk Aur Tetap Berjalan

Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini, merupakan kegiatan di luar padat karya penanaman yang rutin dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun. Pihaknya juga melakukan pembinaan, dan pendampingan terhadap masyarakat melalui diklat jarak jauh. 

''Inilah saat di mana kita  harus memulai langkah kerja yang simultan, sehubungan dengan segala tantangan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi. Lingkungan dan Ekonomi dapat dikelola secara optimal dengan langkah-langkah yang arif (wise steps, red),'' kata Menteri Siti.

Tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan mendedikasikan diri dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan mangrove. 

''Mari kita terus menjaga ekosistem mangrove yang ada, dengan melakukan penanaman secara kontinyu, agar keseimbangan alam, dan kehidupan satwa laut tetap berlangsung untuk generasi yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan melindungi langkah-langkah kita untuk kebaikan bangsa Indonesia yang kita cintai,'' katanya.

Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari