JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah memberikan perhatian khusus jelang puncak pelaksanaan ibadah haji 2022. Salah satu langkah yang diterapkan yakni memberikan perhatian khusus terkait dengan manasik dan bimbingan ibadah.
“Pemerintah melalui petugas bimbingan ibadah dan konsultan ibadah melakukan program pemantapan manasik setiap hari, di tempat akomodasi atau hotel jemaah,” kata Plh Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).
“Layanan ini untuk mengingatkan, mereview, dan memastikan jemaah telah paham rukun, wajib dan hal-hal lainnya yang diatur dalam ketentuan manasik,” sambungnya.
Wawan menyampaikan, pada manasik ini juga disampaikan ruhshah-ruhshah (keringanan hukum) dalam ibadah haji. Dengan demikian, kondisi lemah dan sakit tidak menghalangi jemaah untuk tetap melaksanakan haji sesuai dengan syariat dan hakikat sehingga ibadah haji mereka sah, sempurna, dan mabrur.
“Pemerintah mengimbau, seluruh jemaah untuk mengikutinya dengan seksama. Bertanya dan berkonsultasi jika belum paham. Dan jemaah lebih mengedepankan nilai ibadah, makna dan hikmah dari rangkaian ibadah haji,” jelasnya.
Wawan berharap ibadah haji tahun ini bisa berjalan lancar. Sehingga jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah memberikan perhatian khusus jelang puncak pelaksanaan ibadah haji 2022. Salah satu langkah yang diterapkan yakni memberikan perhatian khusus terkait dengan manasik dan bimbingan ibadah.
“Pemerintah melalui petugas bimbingan ibadah dan konsultan ibadah melakukan program pemantapan manasik setiap hari, di tempat akomodasi atau hotel jemaah,” kata Plh Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).
- Advertisement -
“Layanan ini untuk mengingatkan, mereview, dan memastikan jemaah telah paham rukun, wajib dan hal-hal lainnya yang diatur dalam ketentuan manasik,” sambungnya.
Wawan menyampaikan, pada manasik ini juga disampaikan ruhshah-ruhshah (keringanan hukum) dalam ibadah haji. Dengan demikian, kondisi lemah dan sakit tidak menghalangi jemaah untuk tetap melaksanakan haji sesuai dengan syariat dan hakikat sehingga ibadah haji mereka sah, sempurna, dan mabrur.
- Advertisement -
“Pemerintah mengimbau, seluruh jemaah untuk mengikutinya dengan seksama. Bertanya dan berkonsultasi jika belum paham. Dan jemaah lebih mengedepankan nilai ibadah, makna dan hikmah dari rangkaian ibadah haji,” jelasnya.
Wawan berharap ibadah haji tahun ini bisa berjalan lancar. Sehingga jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman