JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, banjir di ibu kota sudah berangsur berkurang. Curah hujan pun pada hari ini, Kamis (2/1) terbilang menurun. Bahkan belum terjadi hujan lebat seperti kemarin malam.
Anies menyebut kondisi ini berdampak positif bagi warga DKI. Mereka mulai kembali ke rumah masing-masing, meninggalkan tempat pengungsian.
"Dugaan kami semua wilayah ada sekitar 5000-an (pengungsi) yang masih belum bisa kembali ke rumahnya," kata Anies saat meninjau banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (2/1).
Anies menuturkan, untuk menghitung jumlah pengungsi hari ini tidak mudah. Karena sebagian besar pengungsi tidak berada di tempat-tempat penampungan. Mayoritas dari mereka memilih segera kembali ke rumah masing-masing ketika genangan mulai surut.
"Begitu rumahnya bisa dimasuki, air sudah surut, hampir semua warga sudah kembali dan mulai bersih-bersih rumahnya," imbuhnya.
Pemprov DKI mencatat, genangan yang masih cukup tinggi berada di wilayah Jakarta Barat. Oleh karena itu, sebagian warga di sana belum bisa kembali ke rumah masing-masing.
Anies menyampaikan, jajarannya masih berupaya melakukan pembersihan jalan dan kampung-kampung yang terdampak banjir. Dia berharap air bisa segera surut secara menyeluruh. Dengan begitu, aktivitas warga bisa kembali normal.
"Saat ini ada 478 unit pompa yang berfungsi untuk memborong air agar segera bisa surut. Pompa stasioner ini cukup ada di 178 lokasi. Dan ada 122 unit pompa mobile yang semuanya juga bekerja untuk menarik air," pungkas Anies.
Diketahui, pengungsi akibat banjir yang menerjang wilayah DKI Jakarta terus bertambah. Jika sebelumnya hanya sekitar 19 ribu orang, berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, angka pengungsi di ibu kota hingga malam tadi sudah menembus 31.232 orang.
"Data tersebut per pukul 19.00 WIB per tanggal 1 Januari 2020. Saat ini masih update," kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M Ridwan.
Pengungsi terbanyak tercatat di Jakarta Timur, yakni berjumlah 13.516 orang. Mereka berasal dari 65 kelurahan di 10 kecamatan. Untuk wilayah Jakarta Timur disediakan 99 posko pengungsian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal