Kamis, 19 September 2024

Tips dan Manfaat Mendidik Anak agar Pede, Simak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anak harus percaya pada kemampuan diri sendiri. Pola asuh tersebut membuat anak menghargai dirinya atau memiliki self esteem. Hal itu merupakan kunci terhadap perkembangan anak dan mempengaruhi masa depannya terutama pada jenjang pendidikan yang ditempuh.

Namun, sebagian besar orang tua terlalu mengandalkan pendidikan formal atau informal ketika sibuk mengurus pekerjaan. Tak heran apabila anak kurang memperoleh perhatian yang bisa menyebabkan timbul perilaku buruk.

“Peran orang tua menjadi penting bagi perkembangan potensi anak. Seharusnya sebelum anak memasuki lingkup pendidikan formal maupun informal, hendaklah orang tua mengajarkan terlebih dahulu bagaimana cara menghargai diri sendiri supaya anak tidak selalu minder, beradaptasi secara baik, dan dapat menguatkan motivasi saat mendapat kegagalan. Dengan begitu, anak akan belajar menerima segala sesuatu apa adanya,” ujar Psikolog, tim aplikasi konsultasi psikologi online Riliv Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan tertulis baru-baru ini.

Ia meminta orang tua jangan abai begitu saja. Self esteem rendah yang dimiliki anak, bisa berakibat pada sulit membangun pertemanan, menjalin komunikasi, dan selalu mengandalkan orang lain.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kinerja Gemilang di Usia 5 Tahun

“Sebenarnya, anak itu menyimpan kelebihan yang dia sendiri malas mencari tahu. Jadinya, ia merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa,” tambah Putri.

Orang tua wajib mengetahui apakah anak dapat memulai menghargai diri sendiri melalui setiap kebiasaan sehari-hari. Berikut ini adalah tanda-tanda self esteem tinggi pada anak yang harus orang tua pahami.

- Advertisement -

Bersyukur Atas Pencapaian yang Telah Diperoleh

Apapun hasil pencapaian yang didapatkan anak, ia merasa cukup atas jerih payah selama ini. Meski demikian, ia menyadari bahwa apa yang ada saat ini hanyalah awal untuk memulai langkah selanjutnya. Orang tua hanya perlu menguatkan mental anak dan menyatakan pentingnya bersyukur walau jangan cepat berbangga diri lantaran masih ada tantangan menanti selanjutnya.

Memahami Berbagai Kekurangan dan Kelebihan Diri Sendiri

Ibarat tak ada manusia yang sempurna, kelebihan dan kekurangan selalu berdampingan dalam hidup. Bukan suatu masalah kalau anak menyadari kekurangan pada dirinya. Itu hal wajar dari proses memahami diri sendiri. Mengerti tentang segala kekurangan, pola pikir anak dapat berubah jadi lebih memusatkan terhadap menekuni kelebihan diberbagai bidang.

Baca Juga:  Siapkan Enam Program Prioritas di Tahun 2022

Mampu Memotivasi Supaya Kuat Menghadapi Tantangan.

Menghadapi tantangan adalah cara anak belajar memperluas pemikirannya. Meski terkadang mengalami kesulitan dan sampai gagal menyelesaikan, melalui motivasi untuk menguatkan semangat ananak, ia akan beranjak bangkit memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Agar memperkokoh prinsip anak, orang tua harus selalu mendukung demi kegigihan si buah hati bakal menunjukan prestasi terbaik.

Dapat Mengatur Keseimbangan Emosional

Anak dengan kemampuan self esteem yang tinggi akan mudah mengelola berbagai emosi pada diri sendiri. Bayangkan jika ia meluapkan emosi tanpa ada sebab yang jelas, orang tua terkesan heran melihat tingkah laku anak. Keseimbangan emosional diperlukan guna terhindar dari perilaku agresif saat anak marah lantaran keinginan tidak terpenuhi.

Suka Belajar Hal-hal Baru

Menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kemampuan diri adalah salah satu tanda-tanda anak mencoba self esteem. Banyak pengalaman dan teman-teman baru telah menanti untuk ditemukan. Semakin besar antusias anak dalam belajar hal-hal baru, semakin mudah beradaptasi terhadap keadaan yang selalu berubah.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anak harus percaya pada kemampuan diri sendiri. Pola asuh tersebut membuat anak menghargai dirinya atau memiliki self esteem. Hal itu merupakan kunci terhadap perkembangan anak dan mempengaruhi masa depannya terutama pada jenjang pendidikan yang ditempuh.

Namun, sebagian besar orang tua terlalu mengandalkan pendidikan formal atau informal ketika sibuk mengurus pekerjaan. Tak heran apabila anak kurang memperoleh perhatian yang bisa menyebabkan timbul perilaku buruk.

“Peran orang tua menjadi penting bagi perkembangan potensi anak. Seharusnya sebelum anak memasuki lingkup pendidikan formal maupun informal, hendaklah orang tua mengajarkan terlebih dahulu bagaimana cara menghargai diri sendiri supaya anak tidak selalu minder, beradaptasi secara baik, dan dapat menguatkan motivasi saat mendapat kegagalan. Dengan begitu, anak akan belajar menerima segala sesuatu apa adanya,” ujar Psikolog, tim aplikasi konsultasi psikologi online Riliv Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan tertulis baru-baru ini.

Ia meminta orang tua jangan abai begitu saja. Self esteem rendah yang dimiliki anak, bisa berakibat pada sulit membangun pertemanan, menjalin komunikasi, dan selalu mengandalkan orang lain.

Baca Juga:  Siapkan Enam Program Prioritas di Tahun 2022

“Sebenarnya, anak itu menyimpan kelebihan yang dia sendiri malas mencari tahu. Jadinya, ia merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa,” tambah Putri.

Orang tua wajib mengetahui apakah anak dapat memulai menghargai diri sendiri melalui setiap kebiasaan sehari-hari. Berikut ini adalah tanda-tanda self esteem tinggi pada anak yang harus orang tua pahami.

Bersyukur Atas Pencapaian yang Telah Diperoleh

Apapun hasil pencapaian yang didapatkan anak, ia merasa cukup atas jerih payah selama ini. Meski demikian, ia menyadari bahwa apa yang ada saat ini hanyalah awal untuk memulai langkah selanjutnya. Orang tua hanya perlu menguatkan mental anak dan menyatakan pentingnya bersyukur walau jangan cepat berbangga diri lantaran masih ada tantangan menanti selanjutnya.

Memahami Berbagai Kekurangan dan Kelebihan Diri Sendiri

Ibarat tak ada manusia yang sempurna, kelebihan dan kekurangan selalu berdampingan dalam hidup. Bukan suatu masalah kalau anak menyadari kekurangan pada dirinya. Itu hal wajar dari proses memahami diri sendiri. Mengerti tentang segala kekurangan, pola pikir anak dapat berubah jadi lebih memusatkan terhadap menekuni kelebihan diberbagai bidang.

Baca Juga:  Sudah Divaksin Booster, Tak Perlu Swab

Mampu Memotivasi Supaya Kuat Menghadapi Tantangan.

Menghadapi tantangan adalah cara anak belajar memperluas pemikirannya. Meski terkadang mengalami kesulitan dan sampai gagal menyelesaikan, melalui motivasi untuk menguatkan semangat ananak, ia akan beranjak bangkit memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Agar memperkokoh prinsip anak, orang tua harus selalu mendukung demi kegigihan si buah hati bakal menunjukan prestasi terbaik.

Dapat Mengatur Keseimbangan Emosional

Anak dengan kemampuan self esteem yang tinggi akan mudah mengelola berbagai emosi pada diri sendiri. Bayangkan jika ia meluapkan emosi tanpa ada sebab yang jelas, orang tua terkesan heran melihat tingkah laku anak. Keseimbangan emosional diperlukan guna terhindar dari perilaku agresif saat anak marah lantaran keinginan tidak terpenuhi.

Suka Belajar Hal-hal Baru

Menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kemampuan diri adalah salah satu tanda-tanda anak mencoba self esteem. Banyak pengalaman dan teman-teman baru telah menanti untuk ditemukan. Semakin besar antusias anak dalam belajar hal-hal baru, semakin mudah beradaptasi terhadap keadaan yang selalu berubah.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari