DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali mengancam Kota Dumai. Bahkan sejak terdeteksi adanya titik api pada Senin (29/6) hingga Selasa (30/6), sudah lima hektar lahan gambut yang berada di Jalan Arifin Achmad Kelurahan Pelintung Kecamatan Medang Kampai terbakar.
Tim gabungan masih berjibaku melakukan upaya pemadaman. Namun, angin yang kencang membuat tim cukup kesulitan untuk melakukan proses pemadaman.
"Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, MPA dan Regu Pemadam PT Wilmar serta dari Kelurahan dan Kecamatan saat ini terus berupaya melakukan sekat agar kebakaran tidak meluas," ujar Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Selasa (30/6) kemarin.
Ia mengatakan, tim darat memang cukup kesulitan melakukan pemadaman karena angin kencang dan membuat api cepat membakar lahan gambut yang ada. "Selain tim darat, ada dua helikopter yang di turunkan dari BNPB dan BPBD Provinsi Riau," tuturnya.
Pada Selasa (30/6) terdeteksi satu titik api karhutla. "Memang sudah beberapa hari tidak terjadi hujan, hal itu membuat lahan gambut menjadi kering," sebutnya.
Pihaknya menargetkan proses pemadaman bisa selesai dalam dua sampai tiga hari. "Untuk sumber air cukup, mudah-mudahan dalam tiga hari proses pemadaman bisa selesai," tuturnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi titik api terjadi di wilayah lahan gambut lainnya, Lagan menyebutkan pihaknya melakukan patroli di lahan-lahan yang rawan terjadi kebakaran. "Mudah-mudahan tidak ada titik api yang baru muncul, untuk itu kami berharap masyarakat juga ikut mengawasi dan jangan membuka Lahan dengan cara di bakar," tutupnya.(hsb)
DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali mengancam Kota Dumai. Bahkan sejak terdeteksi adanya titik api pada Senin (29/6) hingga Selasa (30/6), sudah lima hektar lahan gambut yang berada di Jalan Arifin Achmad Kelurahan Pelintung Kecamatan Medang Kampai terbakar.
Tim gabungan masih berjibaku melakukan upaya pemadaman. Namun, angin yang kencang membuat tim cukup kesulitan untuk melakukan proses pemadaman.
- Advertisement -
"Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, MPA dan Regu Pemadam PT Wilmar serta dari Kelurahan dan Kecamatan saat ini terus berupaya melakukan sekat agar kebakaran tidak meluas," ujar Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Selasa (30/6) kemarin.
Ia mengatakan, tim darat memang cukup kesulitan melakukan pemadaman karena angin kencang dan membuat api cepat membakar lahan gambut yang ada. "Selain tim darat, ada dua helikopter yang di turunkan dari BNPB dan BPBD Provinsi Riau," tuturnya.
- Advertisement -
Pada Selasa (30/6) terdeteksi satu titik api karhutla. "Memang sudah beberapa hari tidak terjadi hujan, hal itu membuat lahan gambut menjadi kering," sebutnya.
Pihaknya menargetkan proses pemadaman bisa selesai dalam dua sampai tiga hari. "Untuk sumber air cukup, mudah-mudahan dalam tiga hari proses pemadaman bisa selesai," tuturnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi titik api terjadi di wilayah lahan gambut lainnya, Lagan menyebutkan pihaknya melakukan patroli di lahan-lahan yang rawan terjadi kebakaran. "Mudah-mudahan tidak ada titik api yang baru muncul, untuk itu kami berharap masyarakat juga ikut mengawasi dan jangan membuka Lahan dengan cara di bakar," tutupnya.(hsb)