PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Usai melakukan kunjungan lapangan (kunlap) dan menyusuri tumpukan-tumpukan sampah di zona yang dikelola pihak ketiga, Komisi IV DPRD Pekanbaru tegaskan bahwa proyek pengangkutan sampah oleh pihak ketiga merupakan proyek gagal.
"Kami sudah mengecek langsung lima sampai enam titik tumpukan sampah pada Selasa (29/3) lalu. Memang ada kesalahan. Baik penjemputan maupun hal teknis lainnya. Makanya kami sebut ini kerja gagal,"kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Nurul Ikhsan, Rabu (30/3).
Kunjungan lapangan itu dipimpin langsung oleh Nurul Ikhsan bersama anggota Komisi IV lainnya, seperti Sigit Yuwono ST, Robin Eduar SE MH, Wan Agusti dan Jepta Sitohang. Ada pun tumpukan sampah di TPS ilegal yang dilihat mulai dari Jalan Kulim, Senapelan, lanjut ke Jalan Riau Baru, kemudian di Jalan Siak II, dan selanjutnya tumpukan sampah di sepanjang Jalan Air Hitam.
Tak puas sampai di situ. Rombongan juga melihat pool armada PT Godang Tua Jaya (GTJ) di Jalan Garuda ujung, Kelurahan Delima. PT GTJ mengangkut sampah di wilayah zona I yang terdiri dari Kecamatan Binawidya, Tuah Madani, Payung Sekaki, dan Kecamatan Marpoyan Damai.
Sementara di zona II dikelola PT Samhana Indah meliputi wilayah Kecamatan Bukit Raya, Sukajadi, Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Sail, dan Kecamatan Tenayan Raya, serta Kulim.
"Hasilnya mengecewakan,"kata Nurul.
Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi IV DPRD Sigit Yuwono ST. Ia menyimpulkan, jika pengelolaan sampah seperti ini yang dilihat saat ini dan hanya diawasi DLHK Pekanbaru, maka sampai kapan pun masalah sampah Pekanbaru tetap menjadi masalah.
"Sampai kiamat tidak akan pernah selesai jika sistem pengelolaan sampah seperti saat ini, "tegas Sigit.
Ditambah kannya, dalam kontrak kerjanya juga disebutkan, bahwa mengangkut sampah dari sumber sampah ke trans depo (pengumpulan sampah) menggunakan mobil pick up dan becak motor. Termasuk jumlah armadanya juga, tidak bisa mengakomodir luas wilayah kerjanya.
Untuk wilayah kerja PT GTJ, disebutkan ada 35 dump truk, 11 pick up dan 6 becak motor. "Jika dilihat dari armada yang beredar, tidak lah sebanyak itu. Belum lagi armada yang rusak, "ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV lainnya Robin Eduar menyesalkan kinerja pihak ketiga ini. "Armadanya banyak yang rusak,"tuturnya.
Kondisi ini tentu berpengaruh pada makin lamanya tumpukan sampah tak terangkut. "Kami akan panggil pihak PT GTJ dan DLHK pekan depan untuk menjelaskan temuan ini,"sebutnya.
Robin berharap agar pihak ketiga proyek pengangkutan sampah ini benar-benar dapat membuktikan kerja baiknya. "Yang digunakan itu ialah uang rakyat, jadi harus ada tanggung jawab morilnya,"tuturnya.
Dikonfirmasi, pimpinan tim PT GTJ Fitria saat dikonfirmasi di pool GTJ mengaku bahwa semua masukan dari Komisi IV DPRD akan dilaksanakan pihaknya. "Saat hearing nanti kami akan datang. Kami akan perbaiki kinerja kami,"janjinya.
Sedangkan Kepala DLHK Pekanbaru Hendra saat dikonfirmasi perihal Komisi IV yang menyebut proyek pengangkutan sampah proyek gagal, Riau Pos tidak mendapatkan jawaban. Pasalnya nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif.(yls)
Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru