Senin, 25 November 2024
spot_img

Sejumlah Alasan Diberikan

Operasi Zebra Muara Takus 2019 memasuki hari kedelapan. Sejumlah pengendara terjaring razia karena tidak melengkapi surat-surat kenderaan dan kesalahan lainnya. Berbagai alasan disampaikan para pengendara dengan harapan bisa lolos dari penilangan.

 

Laporan MUSLIM NURDIN,

 

KOTA (RIAUPOS.CO) — "STNK saya ada, tapi tak saya bawa. Tadi buru-buru ke sekolah karena sudah telat. Sementara SIM saya sedang dalam pembuatan dan sebentar lagi siap".

Kalimat itu dilontarkan seorang siswa SMK Telkom Teddy Anderson Sianturi (17) saat terjaring razia di Jalan SM Amin, Selasa (29/10).

Ia mengaku, tidak mengetahui ada Operasi Zebra Muara Takus 2019 yang digelar Satlantas. Sejak operasi berlangsung, baru kali ini ia melihat razia.

"Pagi tadi pas saya pergi sekolah, di sini tak ada razia. Eh, pas pulang pula kena," akunyai polos.

Rizky, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim  (UIN Suska) Riau juga ikut terjaring razia. Ia mengaku dompet dan surat-surat kenderaanya tertinggal di rumah.

"Saya dari Rumbai, mau ke kampus untuk daftar ujian. Biasanya saya bawa dompet dan dimasukkan di dalam tas. Tapi hari ini (kemarin, red) terlupa pula," aku mahasiswa semester 11 itu.

Ia mengaku saat berkendara, dari jauh sudah melihat petugas di depannya. Namun ia tetap melanjutkan sepeda motornya karena merasa yakin surat-surat kendaraannya lengkap. "Pas dibuka tas, dompet lupa saya bawa. Padahal dalam dompet itu ada STNK dan SIM," jelasnya.

Baca Juga:  Hari Ini Dijadwalkan Agenda Tuntutan Syafri Harto

Atas kelalaiannya, pihak kepolisian melakukan penilaian dan Rizky harus membayar denda sembari menunggu surat-surat kendaraannya diantar  orang tuanya. "Tunggu ayah dulu mengantarkan surat-surat, nanti baru bayar dendanya,"  katanya lagi.

Rani, juga seorang mahasiswa UIN Suska Riau ikut terjaring Razia. Ia tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraannya. Rani mengaku buru-buru ingin menjenguk keluarganya yang sedang berada di RSUD Arifin Achmad.

"Saya dapat telepon  bahwa ada saudara sakit di RSUD Arifin Achmad. Makanya saya buru-buru. Rupanya dompet saya tak saya bawa. STNK dan SIM ada di dalamnya," katanya.

Seorang pengendara lain juga ikut terjaring razia. Padahal sebelumnya ia juga pernah terkena tilang di razia baru-baru ini, pengendera sepeda motor tersebut menggunakan asesoeris tidak standar. "Baru-baru kemarin saya razia. Ini dia kena lagi. Kemarin sudah saya ingatkan jangan pakai lampu yang tidak standar, karena tidak boleh," kata salah seorang petugas polisi saat bicara dengan pengendara sepeda motor tersebut.

Pantauan Riau Pos di lapangan,  selain sepeda motor kenderaan roda empat, bus serta truk-truk bertonase tinggi juga ditahan dan dilakukan penilangan oleh petugas. Kenderaan tersebut kebanyakan tidak memiliki KIR dan izin KIR sudah mati.

Baca Juga:  Paparkan Tantangan Polri di Era Digital

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru melalui Kanit Laka Iptu Hendri Diamur mengatakan, di hari kedelapan Operasi Zebra 2019, mulai pukul 09.00-11.00 WIB pihaknya mengeluarkan sebanyak 65 surat tilang, jenis kesalahannya karena tidak bisa membuktikan surat-surat kenderaan dan jenis kesalahan lainnya.

"Operasi razia ini melibatkan TNI, Dishub dan Jasa Raharja,  sasaran kita bagi pengendara yang tidak melengkapi perlengkapan kendaraannya. Sampai pukul 11.00 WIB ini kita sudah mengeluarkan 65 surat tilang dari 75 surat tilang yang kita bawa," kata Iptu Hendri.

Katanya, razia ini bertujuan supaya pengendara tertib berlalu lintas agar keselamatan pengendara terjaga. "Untuk sepeda motor ada 8 unit kita amankan, sedangkan kenderaan roda 4 ada 1 unit, masing-masing tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraannya. Sedangkan yang lain kita lepaskan karena sudah membayar denda," jelasnya.

Selain roda dua dan roda empat kata kanit, bus dan truk betonase tinggi juga dilakukan penilangan, karena jalan SM Amin sudah tidak lagi jalur bus dan truk betonase tinggi. "Truk yang bandel, kita langsung tilang dan kita langsung berkoordinasi dengan pihak Dishub karena mereka (Dishub,red) yang mengurusi masalah KIR," tutupnya. (*4)

Operasi Zebra Muara Takus 2019 memasuki hari kedelapan. Sejumlah pengendara terjaring razia karena tidak melengkapi surat-surat kenderaan dan kesalahan lainnya. Berbagai alasan disampaikan para pengendara dengan harapan bisa lolos dari penilangan.

 

- Advertisement -

Laporan MUSLIM NURDIN,

 

- Advertisement -

KOTA (RIAUPOS.CO) — "STNK saya ada, tapi tak saya bawa. Tadi buru-buru ke sekolah karena sudah telat. Sementara SIM saya sedang dalam pembuatan dan sebentar lagi siap".

Kalimat itu dilontarkan seorang siswa SMK Telkom Teddy Anderson Sianturi (17) saat terjaring razia di Jalan SM Amin, Selasa (29/10).

Ia mengaku, tidak mengetahui ada Operasi Zebra Muara Takus 2019 yang digelar Satlantas. Sejak operasi berlangsung, baru kali ini ia melihat razia.

"Pagi tadi pas saya pergi sekolah, di sini tak ada razia. Eh, pas pulang pula kena," akunyai polos.

Rizky, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim  (UIN Suska) Riau juga ikut terjaring razia. Ia mengaku dompet dan surat-surat kenderaanya tertinggal di rumah.

"Saya dari Rumbai, mau ke kampus untuk daftar ujian. Biasanya saya bawa dompet dan dimasukkan di dalam tas. Tapi hari ini (kemarin, red) terlupa pula," aku mahasiswa semester 11 itu.

Ia mengaku saat berkendara, dari jauh sudah melihat petugas di depannya. Namun ia tetap melanjutkan sepeda motornya karena merasa yakin surat-surat kendaraannya lengkap. "Pas dibuka tas, dompet lupa saya bawa. Padahal dalam dompet itu ada STNK dan SIM," jelasnya.

Baca Juga:  Makan Si Montong Langsung Dipetik dari Pohon

Atas kelalaiannya, pihak kepolisian melakukan penilaian dan Rizky harus membayar denda sembari menunggu surat-surat kendaraannya diantar  orang tuanya. "Tunggu ayah dulu mengantarkan surat-surat, nanti baru bayar dendanya,"  katanya lagi.

Rani, juga seorang mahasiswa UIN Suska Riau ikut terjaring Razia. Ia tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraannya. Rani mengaku buru-buru ingin menjenguk keluarganya yang sedang berada di RSUD Arifin Achmad.

"Saya dapat telepon  bahwa ada saudara sakit di RSUD Arifin Achmad. Makanya saya buru-buru. Rupanya dompet saya tak saya bawa. STNK dan SIM ada di dalamnya," katanya.

Seorang pengendara lain juga ikut terjaring razia. Padahal sebelumnya ia juga pernah terkena tilang di razia baru-baru ini, pengendera sepeda motor tersebut menggunakan asesoeris tidak standar. "Baru-baru kemarin saya razia. Ini dia kena lagi. Kemarin sudah saya ingatkan jangan pakai lampu yang tidak standar, karena tidak boleh," kata salah seorang petugas polisi saat bicara dengan pengendara sepeda motor tersebut.

Pantauan Riau Pos di lapangan,  selain sepeda motor kenderaan roda empat, bus serta truk-truk bertonase tinggi juga ditahan dan dilakukan penilangan oleh petugas. Kenderaan tersebut kebanyakan tidak memiliki KIR dan izin KIR sudah mati.

Baca Juga:  Warga Diserang Penyakit, Stok Obat Terbatas

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru melalui Kanit Laka Iptu Hendri Diamur mengatakan, di hari kedelapan Operasi Zebra 2019, mulai pukul 09.00-11.00 WIB pihaknya mengeluarkan sebanyak 65 surat tilang, jenis kesalahannya karena tidak bisa membuktikan surat-surat kenderaan dan jenis kesalahan lainnya.

"Operasi razia ini melibatkan TNI, Dishub dan Jasa Raharja,  sasaran kita bagi pengendara yang tidak melengkapi perlengkapan kendaraannya. Sampai pukul 11.00 WIB ini kita sudah mengeluarkan 65 surat tilang dari 75 surat tilang yang kita bawa," kata Iptu Hendri.

Katanya, razia ini bertujuan supaya pengendara tertib berlalu lintas agar keselamatan pengendara terjaga. "Untuk sepeda motor ada 8 unit kita amankan, sedangkan kenderaan roda 4 ada 1 unit, masing-masing tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraannya. Sedangkan yang lain kita lepaskan karena sudah membayar denda," jelasnya.

Selain roda dua dan roda empat kata kanit, bus dan truk betonase tinggi juga dilakukan penilangan, karena jalan SM Amin sudah tidak lagi jalur bus dan truk betonase tinggi. "Truk yang bandel, kita langsung tilang dan kita langsung berkoordinasi dengan pihak Dishub karena mereka (Dishub,red) yang mengurusi masalah KIR," tutupnya. (*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari