Kamis, 10 April 2025

Musim Kering Diprediksi hingga September

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi cuaca di Provinsi Riau lebih kering pada September. Untuk itu Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau diminta lebih waspada.

"Pada September kondisinya akan lebih kering, karena curah hujan mulai berkurang. Untuk itu kita harus lebih waspada lagi di sini," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Selain potensi kondisi cuaca yang lebih kering, arah angin pada bulan tersebut juga akan mengarah ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Karena itu, jika terjadi karhutla di Riau, maka kabut asap diprediksi sampai ke negara tetangga tersebut.

"Jika terjadi karhutla dan tidak segera ditangani, maka asapnya berpotensi sampai ke Malaysia dan Singapura. Tapi lebih cenderung ke Malaysia," sebutnya.

Baca Juga:  UAS Khatib Salat Id di Panam Square, Jalan HR Soebrantas Dipadati Jemaah

Meskipun kondisi cuaca diprediksi akan kering, pada bulan itu juga diprediksi masih akan terjadi hujan yang tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di beberapa daerah juga bisa terjadi hujan dengan intensitas deras.

"Riau ini tipe iklimnya equatorial, yang mana saat musim kemarau pun masih bisa berpeluang terjadi hujan. Dengan catatan tidak terjadi badai tropis yang kuat," jelasnya.

Sementara itu, untuk hot spot di Riau pada Kamis (29/8) pagi, tidak ada terpantau atau nihil. Untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru mencapai 5 km, Rengat 5 km, Dumai 6 km dan Pelalawan 5 km. "Hot spot di beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Lampung juga nihil. Kalau sebelumnya, di provinsi ter­sebut juga terpantau ada hot spot," sebutnya.(sol)

Baca Juga:  Terima Sertifikat Lahan Kantor Tenayan Seluas 111 Ha

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi cuaca di Provinsi Riau lebih kering pada September. Untuk itu Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau diminta lebih waspada.

"Pada September kondisinya akan lebih kering, karena curah hujan mulai berkurang. Untuk itu kita harus lebih waspada lagi di sini," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Selain potensi kondisi cuaca yang lebih kering, arah angin pada bulan tersebut juga akan mengarah ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Karena itu, jika terjadi karhutla di Riau, maka kabut asap diprediksi sampai ke negara tetangga tersebut.

"Jika terjadi karhutla dan tidak segera ditangani, maka asapnya berpotensi sampai ke Malaysia dan Singapura. Tapi lebih cenderung ke Malaysia," sebutnya.

Baca Juga:  Fungsi Fasilitas Layak Anak di Pekanbaru Belum Maksimal

Meskipun kondisi cuaca diprediksi akan kering, pada bulan itu juga diprediksi masih akan terjadi hujan yang tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di beberapa daerah juga bisa terjadi hujan dengan intensitas deras.

"Riau ini tipe iklimnya equatorial, yang mana saat musim kemarau pun masih bisa berpeluang terjadi hujan. Dengan catatan tidak terjadi badai tropis yang kuat," jelasnya.

Sementara itu, untuk hot spot di Riau pada Kamis (29/8) pagi, tidak ada terpantau atau nihil. Untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru mencapai 5 km, Rengat 5 km, Dumai 6 km dan Pelalawan 5 km. "Hot spot di beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Lampung juga nihil. Kalau sebelumnya, di provinsi ter­sebut juga terpantau ada hot spot," sebutnya.(sol)

Baca Juga:  UAS Khatib Salat Id di Panam Square, Jalan HR Soebrantas Dipadati Jemaah
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Musim Kering Diprediksi hingga September

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi cuaca di Provinsi Riau lebih kering pada September. Untuk itu Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau diminta lebih waspada.

"Pada September kondisinya akan lebih kering, karena curah hujan mulai berkurang. Untuk itu kita harus lebih waspada lagi di sini," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Selain potensi kondisi cuaca yang lebih kering, arah angin pada bulan tersebut juga akan mengarah ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Karena itu, jika terjadi karhutla di Riau, maka kabut asap diprediksi sampai ke negara tetangga tersebut.

"Jika terjadi karhutla dan tidak segera ditangani, maka asapnya berpotensi sampai ke Malaysia dan Singapura. Tapi lebih cenderung ke Malaysia," sebutnya.

Baca Juga:  Pelanggar Arus Lalu Lintas Bawa 889 Butir Pil Ekstasi

Meskipun kondisi cuaca diprediksi akan kering, pada bulan itu juga diprediksi masih akan terjadi hujan yang tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di beberapa daerah juga bisa terjadi hujan dengan intensitas deras.

"Riau ini tipe iklimnya equatorial, yang mana saat musim kemarau pun masih bisa berpeluang terjadi hujan. Dengan catatan tidak terjadi badai tropis yang kuat," jelasnya.

Sementara itu, untuk hot spot di Riau pada Kamis (29/8) pagi, tidak ada terpantau atau nihil. Untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru mencapai 5 km, Rengat 5 km, Dumai 6 km dan Pelalawan 5 km. "Hot spot di beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Lampung juga nihil. Kalau sebelumnya, di provinsi ter­sebut juga terpantau ada hot spot," sebutnya.(sol)

Baca Juga:  Wako Pekanbaru Pastikan Tak Ada Penumpukan Sampah di TPS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi cuaca di Provinsi Riau lebih kering pada September. Untuk itu Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau diminta lebih waspada.

"Pada September kondisinya akan lebih kering, karena curah hujan mulai berkurang. Untuk itu kita harus lebih waspada lagi di sini," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Selain potensi kondisi cuaca yang lebih kering, arah angin pada bulan tersebut juga akan mengarah ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Karena itu, jika terjadi karhutla di Riau, maka kabut asap diprediksi sampai ke negara tetangga tersebut.

"Jika terjadi karhutla dan tidak segera ditangani, maka asapnya berpotensi sampai ke Malaysia dan Singapura. Tapi lebih cenderung ke Malaysia," sebutnya.

Baca Juga:  PRS, Apresiasi BRI pada Nasabah

Meskipun kondisi cuaca diprediksi akan kering, pada bulan itu juga diprediksi masih akan terjadi hujan yang tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di beberapa daerah juga bisa terjadi hujan dengan intensitas deras.

"Riau ini tipe iklimnya equatorial, yang mana saat musim kemarau pun masih bisa berpeluang terjadi hujan. Dengan catatan tidak terjadi badai tropis yang kuat," jelasnya.

Sementara itu, untuk hot spot di Riau pada Kamis (29/8) pagi, tidak ada terpantau atau nihil. Untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru mencapai 5 km, Rengat 5 km, Dumai 6 km dan Pelalawan 5 km. "Hot spot di beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Lampung juga nihil. Kalau sebelumnya, di provinsi ter­sebut juga terpantau ada hot spot," sebutnya.(sol)

Baca Juga:  Pelanggar Arus Lalu Lintas Bawa 889 Butir Pil Ekstasi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari