Selasa, 2 Juli 2024

Program Desa Bebas Api Efektif Cegah Karhutla

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengapresiasi Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) sebagai langkah preventif cegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal itu terungkap dalam kegiatan Cluster and Fire Free Alliance (FFA) Pre Season Workshop yang dilaksanakan pada 24-25 Juli 2019 di Pekanbaru.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada perubahan pola pikir (mindset) masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

- Advertisement -

“Jadi perlu perubahan mindset, sebab 99 persen Karhutla ini disebabkan oleh manusia. Dan hal ini sejalan dengan program Desa Bebas Api sudah sangat bagus dengan mendatangi langsung masyarakat dalam menyosialisasikan apa saja itu bahaya Karhutla dan itu sangat membantu,” tuturnya.

Baca Juga:  Pinsar Edukasi Olah Daging dan Telur Ayam

FFA merupakan kelompok yang melibatkan banyak pihak, yang menjalankan program Desa Bebas Api, inisiasi dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group.

“Atas nama BPBD, kami mengucapkan terima kasih atas dibuatnya gerakan FFA ini sebagai upaya menanggulangi Karhutla yang terjadi di Riau. Sudah tiga tahun belakangan Riau bisa dibilang bebas asap. Ini berkat kerjasama semua pihak, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, masyarakat dan juga perusahaan,” tutur Jim Gafur.

- Advertisement -

Manager Program Desa Bebas Api APRIL, Sailal Arimi menjelaskan melalui program tersebut, pihaknya langsung turun ke tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman bahaya jika terjadi Karhutla. Mereka mensosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak sekolah hingga orang tua.

“Setelah kami melakukan sosialisasi, ternyata biaya yang dikeluarkan untuk membuka lahan dengan cara bakar itu murah. Nah, kami mencoba mengubah pola pikir mereka dengan memberikan pemahaman bahaya dari membakar itu apa. Selain itu kami juga membantu masyarakat yang ingin membuka lahan dengan menyediakan berbagai alternatif seperti alat berat,” pungkasnya.

Baca Juga:  Jangan Mudik, Ibadah di Rumah Saja

Sebagaimana diketahui FFA dibentuk atas prakarsa berbagai pihak seperti perusahaan kehutanan dan pertanian yang bekerja sama dengan LSM dan mitra lainnya untuk menyelesaikan masalah kebakaran dan kabut asap yang menjadi masalah dan timbul dari pembakaran lahan. Kegiatan yang dilakukan FFA fokus melalui pendekatan pencegahan kebakaran dan kabut asap.

Selain APRIL/RAPP, anggota FFA saat ini termasuk Asian Agri, Wilmar International Limited, Musim Mas, IDH, PM. Haze, Sime Darby dan IOI.(zed)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengapresiasi Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) sebagai langkah preventif cegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal itu terungkap dalam kegiatan Cluster and Fire Free Alliance (FFA) Pre Season Workshop yang dilaksanakan pada 24-25 Juli 2019 di Pekanbaru.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada perubahan pola pikir (mindset) masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

“Jadi perlu perubahan mindset, sebab 99 persen Karhutla ini disebabkan oleh manusia. Dan hal ini sejalan dengan program Desa Bebas Api sudah sangat bagus dengan mendatangi langsung masyarakat dalam menyosialisasikan apa saja itu bahaya Karhutla dan itu sangat membantu,” tuturnya.

Baca Juga:  OJK Riau Edukasi Polwan tentang Pengelolaan Keuangan

FFA merupakan kelompok yang melibatkan banyak pihak, yang menjalankan program Desa Bebas Api, inisiasi dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group.

“Atas nama BPBD, kami mengucapkan terima kasih atas dibuatnya gerakan FFA ini sebagai upaya menanggulangi Karhutla yang terjadi di Riau. Sudah tiga tahun belakangan Riau bisa dibilang bebas asap. Ini berkat kerjasama semua pihak, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, masyarakat dan juga perusahaan,” tutur Jim Gafur.

Manager Program Desa Bebas Api APRIL, Sailal Arimi menjelaskan melalui program tersebut, pihaknya langsung turun ke tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman bahaya jika terjadi Karhutla. Mereka mensosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak sekolah hingga orang tua.

“Setelah kami melakukan sosialisasi, ternyata biaya yang dikeluarkan untuk membuka lahan dengan cara bakar itu murah. Nah, kami mencoba mengubah pola pikir mereka dengan memberikan pemahaman bahaya dari membakar itu apa. Selain itu kami juga membantu masyarakat yang ingin membuka lahan dengan menyediakan berbagai alternatif seperti alat berat,” pungkasnya.

Baca Juga:  RTv-AAI Rencanakan Buat Acara Mirip ILC

Sebagaimana diketahui FFA dibentuk atas prakarsa berbagai pihak seperti perusahaan kehutanan dan pertanian yang bekerja sama dengan LSM dan mitra lainnya untuk menyelesaikan masalah kebakaran dan kabut asap yang menjadi masalah dan timbul dari pembakaran lahan. Kegiatan yang dilakukan FFA fokus melalui pendekatan pencegahan kebakaran dan kabut asap.

Selain APRIL/RAPP, anggota FFA saat ini termasuk Asian Agri, Wilmar International Limited, Musim Mas, IDH, PM. Haze, Sime Darby dan IOI.(zed)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari