PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Banjir melanda di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru setiap kali hujan deras. Pemko Pekanbaru menyebut kalau terjadi pendangkalan sungai, khususnya Sungai Sail sehingga air sungai meluap dan menyebabkan banjir. Normalisasi sungai menjadi salah satu solusi yang harus dilakukan segera.
"Jangan tunggu dan jangan menunda lagi. Segera lakukan! (normalisasi sungai, red)," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla kepada wartawan, Senin (26/4).
Dikatakan Roni, langkah normalisasi ini harus segera dilakukan Pemko Pekanbaru dalam hal ini Dinas PUPR. Pemko pun diingatkan untuk fokus pada proses penanganan dan antisipasi banjir agar tidak kembali terjadi.
"Soal banjir ini, tidak mau hanya teori saja. Tetapi action yang ditunggu," sebut politisi PAN ini.
Ditambahkan Roni, normalisasi sungai memang merupakan kewenangan pusat. Namun pemko harus segera melaporkan ke pusat atau perwakilan di Pekanbaru supaya banjir tidak terjadi lagi.
"Kami melihatnya untuk Sungai Sail ini kewenangannya ada di kementerian atau Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III. Makanya Pekanbaru harus segera berkoordinasi untuk langkah penanganan. Jangan lempar tanggung jawab," tambah Roni lagi.
Disampaikannya juga, jika memang Pekanbaru tidak bisa mengatasi untuk normalisasi sungai itu, maka disarankan segera buatkan permohonan untuk diusulkan ke kementerian yang membawahi masalah sungai itu.
Disebutkan Roni, saat ini memang terlihat perjalanan air dari Sungai Sail ke Sungai Siak normal. Namun saat air surut di Sungai Sail dapat dilihat ada penyempitan dan pendangkalan. Dan dampak dari penyempitan sungai itu lah yang dirasakan ini yaitu banjir.
"Maka jika normalisasi ini dikerjakan terlebih dahulu, mudah-mudahan dapat menampung debit air lagi,’’ katanya.
Roni juga meminta agar perbaikan drainase juga mendapat perhatian serius. "Setelah itu, sama-sama mengawasi jangan sampai ada buang sampah lagi ke dalam sungai maupun drainase,’’ sebutnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan. Karena jika masyarakat tidak peduli, maka alamat bakal banjir terus. "Masyarakat harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dimulai dari lingkungan rumah sendiri," tuturnya.
Ada Dua Penyempitan
Sebelumya, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution pernah menyebutkan, dari survei yang dilakukan pihaknya, di sepanjang aliran Sungai Sail terdapat dua titik penyempitan.
Pertama tepat di belakang Perumahan Jondul, Jalan Bambu Kuning, dan Waterboom Kuantan Regency, Kecamatan Tenayan Raya. Usai survei ini, dikatakan Indra pihaknya bakal melakukan rapat untuk penanganan normalisasi Sungai Sail.
"Kita rapat bersama BWSS, PUPR provinsi untuk menentukan langkah, yang jelas langkah tetap normalisasi. Cuma kita bicarakan penanganan. Diambil alih provinsi atau kerja sama dengan kota," terangnya, Senin (5/4) lalu.
Ia menyebut, anak sungai dan yang terhubung dengan Sungai Sail meluap. Normalisasi perlu dilakukan karena sungai tersebut mendangkal. Namun, langkah tersebut baru bisa dilakukan saat banjir surut.
Sungai Sail jika bisa dinormalkan, maka dikatakan Indra pada bagian Selatan yang terhubung dengan Sungai Siak bisa terselesaikan banjirnya.
"Sekitar 30 persen bisa selesai banjirnya. Cuma kita kemarin waktu musrenbang provinsi sudah kita sampaikan penanganan banjir di Pekanbaru ini. Supaya provinsi juga ikut membantu kita," jelasnya. Selain penanganan yang dilakukan pemerintah kota, bantuan provinsi diperlukan pada wilayah yang menjadi kewenangan Pemprov Riau.(yls)
Laporan: AGUSTIAR (Pekanbaru)