Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Besok, DKKP Taja Showcase of Sungai Sail

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) akan segera mewujudkan misinya melalui  "Showcase of Sungai Sail" yang akan digelar, Sabtu (26/6/2021). Misi ini sebagai langkah kongkret dalam mempersatukan seniman untuk berperan membangun Kota Bertuah yang indah, asri dan nyaman dalam berkesenian.

Menurut Ketua DKKP Kota Pekanbaru, Fedli Aziz, Jumat (25/6/2021), giat berkesenian yang akan menghadirkan para seniman dari berbagai kelompok seni yang ada di Kota Bertuah ini dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Kota Pekanbaru yang ke-237.

"Giat ini kita laksanakan karena melihat kondisi sungai yang ada di Kota Pekanbaru sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Air tercemar, keseimbangan alam terganggu, dan juga lingkungan pun kumuh. Untuk awal kita fokuskan pemulihan Sungai Sail yang kita pusatkan di pelataran Sungai Sail (Tangkerang Utara). Acara akan diisi dengan hiburan dan diskusi," terang Fedli.

Baca Juga:  Dapat 2.050 Vial Vaksin, Langsung Habis

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen pun angkat bicara mengenai populernya nama Sungai Batak dibandingkan nama Sungai Sail yang menjadi perdebatan hangat di grup WhatsApp Kampung Gobah.

 "Segera dilakukan ekspedisi kebudayaan Sungai Sail," tulisnya singkat.

Dia melanjutkan bahwa di dalam buku sejarah yang pernah ia baca di perpustakaan nasional, Sungai Sail memiliki peran yang cukup sentral, yakni menghubungkan Pekanbaru dan Kampar.

"Jadi supaya sejarah tak putus, marilah kita ulang penyebutan Sungai Sail sebagai kebiasaan dan kelaziman," tuturnya.

Beni, salah seorang warga mengaku Festival Sungai Sail yang digelar para seniman ini disambut antusias masyarakat Kampung Gobah. Beberapa warga yang ditemui mengharapkan giat ini mampu mengubah tata kelola sungai yang saat ini sudah banyak tercemar.

Baca Juga:  26 Pengungsi Rohingya Kabur

"Bukan Sungai Batak namanya. Tapi Sungai Sail. Kami meminta khusus Sungai Sail kalau bisa dilakukan normalisasi atau naturalisasi agar keberadaannya tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah," ucap Beni.

Selain itu, dia juga meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengekalkan nama sungai ini. Karena menurutnya, munculnya nama Sungai Batak akhir-akhir ini sangat mengganggu dan meresahkan warga yang tinggal di bantaran anak Sungai Sail, Kampung Gobah.

Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) akan segera mewujudkan misinya melalui  "Showcase of Sungai Sail" yang akan digelar, Sabtu (26/6/2021). Misi ini sebagai langkah kongkret dalam mempersatukan seniman untuk berperan membangun Kota Bertuah yang indah, asri dan nyaman dalam berkesenian.

Menurut Ketua DKKP Kota Pekanbaru, Fedli Aziz, Jumat (25/6/2021), giat berkesenian yang akan menghadirkan para seniman dari berbagai kelompok seni yang ada di Kota Bertuah ini dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Kota Pekanbaru yang ke-237.

- Advertisement -

"Giat ini kita laksanakan karena melihat kondisi sungai yang ada di Kota Pekanbaru sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Air tercemar, keseimbangan alam terganggu, dan juga lingkungan pun kumuh. Untuk awal kita fokuskan pemulihan Sungai Sail yang kita pusatkan di pelataran Sungai Sail (Tangkerang Utara). Acara akan diisi dengan hiburan dan diskusi," terang Fedli.

Baca Juga:  Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Pimpinan BRK Syariah Diundur 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen pun angkat bicara mengenai populernya nama Sungai Batak dibandingkan nama Sungai Sail yang menjadi perdebatan hangat di grup WhatsApp Kampung Gobah.

- Advertisement -

 "Segera dilakukan ekspedisi kebudayaan Sungai Sail," tulisnya singkat.

Dia melanjutkan bahwa di dalam buku sejarah yang pernah ia baca di perpustakaan nasional, Sungai Sail memiliki peran yang cukup sentral, yakni menghubungkan Pekanbaru dan Kampar.

"Jadi supaya sejarah tak putus, marilah kita ulang penyebutan Sungai Sail sebagai kebiasaan dan kelaziman," tuturnya.

Beni, salah seorang warga mengaku Festival Sungai Sail yang digelar para seniman ini disambut antusias masyarakat Kampung Gobah. Beberapa warga yang ditemui mengharapkan giat ini mampu mengubah tata kelola sungai yang saat ini sudah banyak tercemar.

Baca Juga:  BNNP Berdayakan Kampung Dalam

"Bukan Sungai Batak namanya. Tapi Sungai Sail. Kami meminta khusus Sungai Sail kalau bisa dilakukan normalisasi atau naturalisasi agar keberadaannya tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah," ucap Beni.

Selain itu, dia juga meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengekalkan nama sungai ini. Karena menurutnya, munculnya nama Sungai Batak akhir-akhir ini sangat mengganggu dan meresahkan warga yang tinggal di bantaran anak Sungai Sail, Kampung Gobah.

Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari