Jumat, 5 Juli 2024

Jalani Swab PCR untuk Berobat ke Jakarta

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebijakan pemerintah  mewajibkan penumpang pesawat terbang menunjukkan bukti kartu vaksin kedua. Bagi yang baru vaksinasi pertama, harus menunjukkan hasil swab PCR negatif.

Salah seorang yang menjalani swab PCR adalah Azwar (47). Warga Kampung Olak Kecamatan Sungai Mandau, Siak ini menjalani swab PCR di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru, pekan lalu. Hasil swab PCR merupakan syarat untuk berobat matanya ke Jakarta. "Alhamdulillah swab sudah dilaksanakan dan hasilnya negatif," ujar Azwar.

- Advertisement -

Awalnya bapak dua anak ini sempat takut saat menjalani swab PCR. Apalagi seumur hidupnya baru sekali ini menjalani pemeriksaan melalui pengambilan sampel di mulut dan di hidung. Namun karena sudah menjadi kewajiban, ia memberanikan diri mendaftar dan menjalaninya.

Baca Juga:  Pansus Temukan Kebocoran Retribusi Sampah

"Ternyata swab tidak lama. Tapi sempat juga menetes air mata saat diambil sampel dari hidung. Saya sempat waswas jangan-jangan hasilnya positif. Alhamdulillah, hasil negatif," ucapnya.

Diakuinya,  kebijakan pemerintah yang mewajibkan penumpang menjalani swab PCR cukup memberatkan. Namun karena tujuannya untuk menjamin penumpang yang melakukan perjalanan harus bebas dari Covid-19, ia pun mengikuti kebijakan tersebut. Apalagi harga swab PCR saat ini juga lebih terjangkau. "Kalau sudah hasil keluar negatif, tidak ada keraguan. Jadi bisa ke mana-mana lebih aman tanpa waswas tertular Covid-9," tuturnya.(mar)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebijakan pemerintah  mewajibkan penumpang pesawat terbang menunjukkan bukti kartu vaksin kedua. Bagi yang baru vaksinasi pertama, harus menunjukkan hasil swab PCR negatif.

Salah seorang yang menjalani swab PCR adalah Azwar (47). Warga Kampung Olak Kecamatan Sungai Mandau, Siak ini menjalani swab PCR di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru, pekan lalu. Hasil swab PCR merupakan syarat untuk berobat matanya ke Jakarta. "Alhamdulillah swab sudah dilaksanakan dan hasilnya negatif," ujar Azwar.

Awalnya bapak dua anak ini sempat takut saat menjalani swab PCR. Apalagi seumur hidupnya baru sekali ini menjalani pemeriksaan melalui pengambilan sampel di mulut dan di hidung. Namun karena sudah menjadi kewajiban, ia memberanikan diri mendaftar dan menjalaninya.

Baca Juga:  Camat Bukitraya Tinjau Titik Genangan Air di Kelurahan Air Dingin

"Ternyata swab tidak lama. Tapi sempat juga menetes air mata saat diambil sampel dari hidung. Saya sempat waswas jangan-jangan hasilnya positif. Alhamdulillah, hasil negatif," ucapnya.

Diakuinya,  kebijakan pemerintah yang mewajibkan penumpang menjalani swab PCR cukup memberatkan. Namun karena tujuannya untuk menjamin penumpang yang melakukan perjalanan harus bebas dari Covid-19, ia pun mengikuti kebijakan tersebut. Apalagi harga swab PCR saat ini juga lebih terjangkau. "Kalau sudah hasil keluar negatif, tidak ada keraguan. Jadi bisa ke mana-mana lebih aman tanpa waswas tertular Covid-9," tuturnya.(mar)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari