PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Akibat stok vaksin Covid-19 di Kota Pekanbaru terus mengalami kekurangan akibat belum datangnya pasokan dari pemerintah pusat.
Akibatnya Pemerintah Kota Pekanbaru memprioritaskan vaksinasi covid-19 dengan jenis vaksin sinovac hanya untuk masyarakat yang melakukan vaksinasi tahap kedua, Kamis (22/7).
Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT membenarkan stok vaksin Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini masih menipis. Apalagi, saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menanti tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
Pihaknya juga tidak menampik akibat kekurangan stok vaksin tersebut membuat pelayanan vaksinasi di Pekanbaru terganggu. Bahkan warga yang ingin mendapatkan vaksin suntikan pertama pun harus mengalami penundaan.
"Kalau untuk pelayanan dan petugas kita siap. Tapi persoalannya kuota untuk vaksin itu sendiri,” ujar Firdaus.
Pihaknya sudah mengajukan 82 ribu dosis vaksin tambahan. Namun, hingga saat ini pemerintah kota masih menanti distribusi vaksin ini. Ia menyebut, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengirim 41 ribu vial vaksin ke Provinsi Riau.
"Ini dibagi lagi dengan Kabupaten/Kota di Riau. Kebutuhan kita saja untuk vaksin suntikan kedua 80 ribu. Jika vaksin ini telah didistribusikan, maka peruntukannya diprioritaskan bagi suntikan dosis kedua,” jelasnya.
Firdaus mengaku, distribusi vaksin terkendala dari pemerintah pusat. Secara nasional, pembelian vaksin ke pabrik juga rebutan dengan negara lain. Keterbatasan vaksin juga menjadi perhatian pemerintah pusat.
Maka distribusi (vaksin) disesuaikan dengan kondisi wilayah. Saat ini yang diprioritaskan daerah Jawa – Bali yang menerapkan PPKM darurat atau yang disebut dengan kondisi level 4,’’ tegasnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Akibat stok vaksin Covid-19 di Kota Pekanbaru terus mengalami kekurangan akibat belum datangnya pasokan dari pemerintah pusat.
Akibatnya Pemerintah Kota Pekanbaru memprioritaskan vaksinasi covid-19 dengan jenis vaksin sinovac hanya untuk masyarakat yang melakukan vaksinasi tahap kedua, Kamis (22/7).
- Advertisement -
Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT membenarkan stok vaksin Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini masih menipis. Apalagi, saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menanti tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
Pihaknya juga tidak menampik akibat kekurangan stok vaksin tersebut membuat pelayanan vaksinasi di Pekanbaru terganggu. Bahkan warga yang ingin mendapatkan vaksin suntikan pertama pun harus mengalami penundaan.
- Advertisement -
"Kalau untuk pelayanan dan petugas kita siap. Tapi persoalannya kuota untuk vaksin itu sendiri,” ujar Firdaus.
Pihaknya sudah mengajukan 82 ribu dosis vaksin tambahan. Namun, hingga saat ini pemerintah kota masih menanti distribusi vaksin ini. Ia menyebut, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengirim 41 ribu vial vaksin ke Provinsi Riau.
"Ini dibagi lagi dengan Kabupaten/Kota di Riau. Kebutuhan kita saja untuk vaksin suntikan kedua 80 ribu. Jika vaksin ini telah didistribusikan, maka peruntukannya diprioritaskan bagi suntikan dosis kedua,” jelasnya.
Firdaus mengaku, distribusi vaksin terkendala dari pemerintah pusat. Secara nasional, pembelian vaksin ke pabrik juga rebutan dengan negara lain. Keterbatasan vaksin juga menjadi perhatian pemerintah pusat.
Maka distribusi (vaksin) disesuaikan dengan kondisi wilayah. Saat ini yang diprioritaskan daerah Jawa – Bali yang menerapkan PPKM darurat atau yang disebut dengan kondisi level 4,’’ tegasnya.(ayi)