Rabu, 16 Juli 2025

Kepala Dinas Harus Lebih Kreatif

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di tengah turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor Migas yang selama ini menjadi andalan Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin para kepala dinas lebih kreatif dalam mencari peluang agar pembangunan tidak hanya mengandalkan dana dari APBD.

Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Riau, Yan Prana mengatakan, dengan persoalan DBH yang terus menurun, Pemprov Riau tidak ingin tinggal diam melihat berbagai persoalan yang ada. Untuk itu, semua kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau harus lebih kreatif lagi.

"Selama ini Riau dininabobokkan oleh DBH Migas. Padahal dananya terus menurun. Sementara infrastruktur di Riau masih minim, seperti jalan atau bandara yang masih di tengah kota dan lain-lain. Kita tak mau tinggal diam, hanya mengandalkan APBD saja pasti tak cukup," kata Sekda usai menggelar pertemuan dengan Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani.

Baca Juga:  50 Paket Sembako untuk Warga di Bantaran Sungai Sail

Itu sebabnya, Pemprov Riau berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, bagaimana agar Riau menjadi prioritas untuk pembangunan. "Kami katakan kepada para kepala dinas. Jangan diam di kantor saja. Cari peluang lain di luar APBD untuk membangun daerah. Harus inovatif," ujar Sekda.

Sementara itu, Dirjen Anggaran, Askolani mengamini apa yang disampaikan Sekda. Menurutnya, banyak skema yang bisa digunakan untuk memacu pembangunan. Jika konsep yang disampaikan daerah ke pusat bagus dan masuk akal, tentu akan didukung.

"Memang kita harus inovatif. Kalau terpaku hanya dengan APBD ya sulit maju," sebutnya.

Ia mencontohkan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang saat ini menjadi provinsi yang terdepan di Sumatera. Padahal, dulunya provinsi ini tertinggal dengan provinsi-provinsi lainnya di Sumatera.

Baca Juga:  Ini Pendapat Pakar UIR soal Kerusakan Jalan Pekanbaru

"Dulu kalah dengan Sumatera Utara dan provinsi lainnya. Tapi dalam 15 atau 10 tahun terakhir, luar biasa. Infrastrukturnya maju, ekonominya bergerak," katanya.

Menurutnya, kondisi Riau dengan Sumsel dalam hal sumber daya alam hampir sama. Tapi sebenarnya Riau lebih kaya karena minyak. Itu sebabnya, Dirjen Anggaran sangat setuju agar Pemprov Riau terus berupaya menggesa pembangunan Riau dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Sudah banyak daerah yang bisa menggunakan jasa SMI ini," sebutnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di tengah turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor Migas yang selama ini menjadi andalan Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin para kepala dinas lebih kreatif dalam mencari peluang agar pembangunan tidak hanya mengandalkan dana dari APBD.

Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Riau, Yan Prana mengatakan, dengan persoalan DBH yang terus menurun, Pemprov Riau tidak ingin tinggal diam melihat berbagai persoalan yang ada. Untuk itu, semua kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau harus lebih kreatif lagi.

"Selama ini Riau dininabobokkan oleh DBH Migas. Padahal dananya terus menurun. Sementara infrastruktur di Riau masih minim, seperti jalan atau bandara yang masih di tengah kota dan lain-lain. Kita tak mau tinggal diam, hanya mengandalkan APBD saja pasti tak cukup," kata Sekda usai menggelar pertemuan dengan Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani.

Baca Juga:  Genangan Air di Proyek IPAL Dikeluhkan

Itu sebabnya, Pemprov Riau berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, bagaimana agar Riau menjadi prioritas untuk pembangunan. "Kami katakan kepada para kepala dinas. Jangan diam di kantor saja. Cari peluang lain di luar APBD untuk membangun daerah. Harus inovatif," ujar Sekda.

Sementara itu, Dirjen Anggaran, Askolani mengamini apa yang disampaikan Sekda. Menurutnya, banyak skema yang bisa digunakan untuk memacu pembangunan. Jika konsep yang disampaikan daerah ke pusat bagus dan masuk akal, tentu akan didukung.

- Advertisement -

"Memang kita harus inovatif. Kalau terpaku hanya dengan APBD ya sulit maju," sebutnya.

Ia mencontohkan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang saat ini menjadi provinsi yang terdepan di Sumatera. Padahal, dulunya provinsi ini tertinggal dengan provinsi-provinsi lainnya di Sumatera.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rozi, Anak Panger yang Ditemukan Tewas Gantung Diri Rabu Pagi

"Dulu kalah dengan Sumatera Utara dan provinsi lainnya. Tapi dalam 15 atau 10 tahun terakhir, luar biasa. Infrastrukturnya maju, ekonominya bergerak," katanya.

Menurutnya, kondisi Riau dengan Sumsel dalam hal sumber daya alam hampir sama. Tapi sebenarnya Riau lebih kaya karena minyak. Itu sebabnya, Dirjen Anggaran sangat setuju agar Pemprov Riau terus berupaya menggesa pembangunan Riau dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Sudah banyak daerah yang bisa menggunakan jasa SMI ini," sebutnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di tengah turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor Migas yang selama ini menjadi andalan Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin para kepala dinas lebih kreatif dalam mencari peluang agar pembangunan tidak hanya mengandalkan dana dari APBD.

Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Riau, Yan Prana mengatakan, dengan persoalan DBH yang terus menurun, Pemprov Riau tidak ingin tinggal diam melihat berbagai persoalan yang ada. Untuk itu, semua kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau harus lebih kreatif lagi.

"Selama ini Riau dininabobokkan oleh DBH Migas. Padahal dananya terus menurun. Sementara infrastruktur di Riau masih minim, seperti jalan atau bandara yang masih di tengah kota dan lain-lain. Kita tak mau tinggal diam, hanya mengandalkan APBD saja pasti tak cukup," kata Sekda usai menggelar pertemuan dengan Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani.

Baca Juga:  BRSAMPK Terima 146 Kasus ABH

Itu sebabnya, Pemprov Riau berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, bagaimana agar Riau menjadi prioritas untuk pembangunan. "Kami katakan kepada para kepala dinas. Jangan diam di kantor saja. Cari peluang lain di luar APBD untuk membangun daerah. Harus inovatif," ujar Sekda.

Sementara itu, Dirjen Anggaran, Askolani mengamini apa yang disampaikan Sekda. Menurutnya, banyak skema yang bisa digunakan untuk memacu pembangunan. Jika konsep yang disampaikan daerah ke pusat bagus dan masuk akal, tentu akan didukung.

"Memang kita harus inovatif. Kalau terpaku hanya dengan APBD ya sulit maju," sebutnya.

Ia mencontohkan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang saat ini menjadi provinsi yang terdepan di Sumatera. Padahal, dulunya provinsi ini tertinggal dengan provinsi-provinsi lainnya di Sumatera.

Baca Juga:  Pemprov Tanggung 55 Persen Dana Kesehatan Masyarakat Miskin

"Dulu kalah dengan Sumatera Utara dan provinsi lainnya. Tapi dalam 15 atau 10 tahun terakhir, luar biasa. Infrastrukturnya maju, ekonominya bergerak," katanya.

Menurutnya, kondisi Riau dengan Sumsel dalam hal sumber daya alam hampir sama. Tapi sebenarnya Riau lebih kaya karena minyak. Itu sebabnya, Dirjen Anggaran sangat setuju agar Pemprov Riau terus berupaya menggesa pembangunan Riau dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Sudah banyak daerah yang bisa menggunakan jasa SMI ini," sebutnya.(sol)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari