Minggu, 7 Juli 2024

Diskes Monitoring Tiap Pekan 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sekolah tatap muka awal 2021 nanti direncanakan akan mulai diterapkan. Saat rencana ini mulai dijalankan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru secara berkala akan melakukan monitoring ke sekolah sekali sepekan. 

Rencana penerapan sekolah tatap muka masih menunggu keputusan lanjutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekolah saat diterapkan diperkirakan hanya akan menampung setengah dari kapasitas normal sebelum pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

- Advertisement -

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Senin (21/12) mengatakan, jika proses sekolah tatap muka telah berlangsung ada pengawasan langsung dari pihaknya. "Berdasarkan keputusan Ketua Tim Gugus Tugas Covid Pekanbaru, dalam hal ini Pak Wali Kota, kita akan lakukan pemantauan sekali seminggu. Kami lakukan monitoring ke beberapa sekolah," kata dia.

Baca Juga:  Dicari, Penanggung Jawab DAK Gagal

Pihaknya akan melakukan kontrol terkait penerapan protokol kesehatan di sekolah. Mereka melihat kelengkapan fasilitas protokol kesehatan, dan jumlah peserta didik yang berada dalam satu kelas. 

Mereka juga memantau apakah adanya penularan atau klaster baru dari sekolah selama proses sekolah tatap muka berlangsung. Mereka juga mengevaluasi apakah sekolah tatap muka dapat terus dilanjutkan atau harus dihentikan.

- Advertisement -

"Jumlah siswa dibatasi, jam belajar dikurangi. Kita pantau apakah ada penularan dan apakah ada klaster baru atau tidak. Kalau aman, maka akan dilanjutkan," terangnya. 

Sebelum melakukan proses sekolah tatap muka, peserta didik juga akan dilakukan rapid test. Mereka yang non-reaktif dapat melanjutkan sekolah tatap muka. 

Diskes Kota Pekanbaru bakal menyiapkan tenaga kesehatan dan alat rapid test jelang pelaksanaan sekolah tatap muka. Mereka menyiapkan alat rapid test untuk 2.500 peserta didik tingkat TK, SD, dan SMP. 

Baca Juga:  11 Panti Pijat Plus-Plus di Jalan SM Amin

Ia mengungkapkan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan dalam sepekan terakhir Kota Pekanbaru masih dalam zona oranye, atau dengan tingkat resiko penularan sedang. Bahkan satu kecamatan dari 12 kecamatan masih berada pada zona merah, yakni Kecamatan Sail. 

Kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih fluktuatif. Zaini menyebut, disiplin yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan diperlukan untuk menekan kasus positif. "Kita berharap kasus positif dapat terus menurun. Kita juga sudah rapat Forkopimda kemarin, dan di penghujung tahun ini, untuk kegiatan perayaan tahun baru dihentikan sebagai upaya pengendalian kasus," singkatnya.(yls)

Laporan: M ALI NURMAN (PEKANBARU)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sekolah tatap muka awal 2021 nanti direncanakan akan mulai diterapkan. Saat rencana ini mulai dijalankan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru secara berkala akan melakukan monitoring ke sekolah sekali sepekan. 

Rencana penerapan sekolah tatap muka masih menunggu keputusan lanjutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekolah saat diterapkan diperkirakan hanya akan menampung setengah dari kapasitas normal sebelum pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Senin (21/12) mengatakan, jika proses sekolah tatap muka telah berlangsung ada pengawasan langsung dari pihaknya. "Berdasarkan keputusan Ketua Tim Gugus Tugas Covid Pekanbaru, dalam hal ini Pak Wali Kota, kita akan lakukan pemantauan sekali seminggu. Kami lakukan monitoring ke beberapa sekolah," kata dia.

Baca Juga:  Gandeng BSP, SMSI Riau Bagikan Paket Sembako kepada Masyarakat dan Anggota Terdampak Covid-19

Pihaknya akan melakukan kontrol terkait penerapan protokol kesehatan di sekolah. Mereka melihat kelengkapan fasilitas protokol kesehatan, dan jumlah peserta didik yang berada dalam satu kelas. 

Mereka juga memantau apakah adanya penularan atau klaster baru dari sekolah selama proses sekolah tatap muka berlangsung. Mereka juga mengevaluasi apakah sekolah tatap muka dapat terus dilanjutkan atau harus dihentikan.

"Jumlah siswa dibatasi, jam belajar dikurangi. Kita pantau apakah ada penularan dan apakah ada klaster baru atau tidak. Kalau aman, maka akan dilanjutkan," terangnya. 

Sebelum melakukan proses sekolah tatap muka, peserta didik juga akan dilakukan rapid test. Mereka yang non-reaktif dapat melanjutkan sekolah tatap muka. 

Diskes Kota Pekanbaru bakal menyiapkan tenaga kesehatan dan alat rapid test jelang pelaksanaan sekolah tatap muka. Mereka menyiapkan alat rapid test untuk 2.500 peserta didik tingkat TK, SD, dan SMP. 

Baca Juga:  Kasus Positif Bertambah 6 Orang, Sembuh 4 Pasien

Ia mengungkapkan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan dalam sepekan terakhir Kota Pekanbaru masih dalam zona oranye, atau dengan tingkat resiko penularan sedang. Bahkan satu kecamatan dari 12 kecamatan masih berada pada zona merah, yakni Kecamatan Sail. 

Kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih fluktuatif. Zaini menyebut, disiplin yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan diperlukan untuk menekan kasus positif. "Kita berharap kasus positif dapat terus menurun. Kita juga sudah rapat Forkopimda kemarin, dan di penghujung tahun ini, untuk kegiatan perayaan tahun baru dihentikan sebagai upaya pengendalian kasus," singkatnya.(yls)

Laporan: M ALI NURMAN (PEKANBARU)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari