PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Berkulit hitam, berambut keriting, dan berwajah sanger memang tidak mengenakkan. Ini pernah dirasakan Eleng.
Eleng memiliki seorang putri yang cantik. Tak mengherankan, karena istri Eleng cantik.
Yang menjadi masalah adalah ketika Eleng hanya berjalan berduaan dengan sang putri.
“Anak saya cewek, masih sekitar tiga tahun. Ia berkulit putih dan berwajah cantik,’’ ujar Eleng mengawali kisahnya.
Suatu waktu, istri Eleng sedang mengikuti tes CPNS. Sebagai suami yang baik hati, Eleng menjaga putri semata wayang mereka.
Sambil menunggu istrinya selesai ujian di SKA Co Ex, Eleng pun membawa putrinya jalan-jalan ke Mal SKA.
Setelah puas berjalan-jalan, Eleng mengajak putrinya berbelanja makanan. Tiba-tiba sang putri ingin buang air besar. Eleng pun membawa anaknya ke toilet di mal tersebut.
‘’Karena masih kecil, saya bawa dia ke toliet pria. Tidak mungkin kan saya bawa ke toilet wanita,” cerita Eleng.
Sesampainya di depan toilet pria, putri Eleng menangis. Ia tak mau masuk ke toilet pria.
Tangisan putri Eleng menarik perhatian pengunjung mal.
“Ketika itu, saya pun panik. Dan dilihat oleh banyak orang. Orang melihat saya, menyangka saya seorang penculik anak. Padahal itu anak saya. Apalagi ketika anak saya menangis, ia tidak menyebut bapak atau ayah kepada saya. Anak saya hanya menangis dengan mengatakan tidak mau, tidak mau,” kata Eleng menggebu-gebu.
Eleng semakin panik dan mencoba menenangkan anaknya. Karena anaknya menangis tak henti-hentinya dan ia mulai dilihat oleh banyak orang, akhirnya tidak beberapa lama, istri Eleng pun datang dan langsung menenangkan sang anak.
"Waktu itu dikira orang mungkin saya penculik anak. Karena anak saya cantik, sementara saya (berwajah sanger dan berkulit hitam. Tentu orang di sekeliling tidak menyangka kalau itu anak saya. Akhirnya istri saya datang, dan saya pun lega, tidak panik lagi,” terangnya tertawa. Alamaaak! (dof)