Selasa, 26 Agustus 2025
spot_img

Pengemis Anak-Anak Masih Marak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Kota Pekanbaru meminta agar  pemerintah kota segera menertibkan pengemis, gelandangan dan pedagang asongan di sejumlah lokasi di persimpangan lampu merah di Kota Pekanbaru. Apalagi pengemis dilakukan oleh anak-anak.

"Banyak pengemis marak di persimpangan lampu merah di beberapa titik di Pekanbaru, terutama di persimpangan lampu merah Jalan Gajah Mada dan di sejumlah persimpangan lampu merah lainnya. Para pengemis usia mulai dari anak bawah umur,"kata salah seorang warga Teguh (25),  Jumat  (20/12).

Dijelaskannya, aksi mengemis dan dengan modus menjual tisu, jualan kue-kue basah, kerupuk di perempatan lampu merah sangat mengganggu dan merusak estetika Kota Pekanbaru. "Para pengemis dan gelandangan perlu ditertibkan karena selain merusak estetika juga membuat pengendara risih. Bahkan mereka sudah berada di perempatan jalan dengan lampu pengatur lalu lintas itu, mulai pagi hingga sore, bahkan hingga malam hari,"ujarnya.

Baca Juga:  BP Jamsotek Duri Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

Menurutnya, sejumlah pengemis dari kalangan anak-anak itu dikoordinasikan oleh orang dewasa. Aksi mereka selalu dipantau, sehingga anak-anak pengemis itu tidak merasa takut.

Untuk itu, Pemko Pekanbaru perlu memantau dan menangkap orang yang mengkoordinator anak-anak yang mengemis di jalanan. Pelaku harus diproses hukum karena telah mengeksploitasi anak untuk mengemis.

"Apalagi kalau setiap Jumat, banyak anak pengemis di Jalan Diponegoro. Bahkan ia juga  masuk ke Masjid Annur  mengemis di area dalam masjid. Sempat pernah diusir oleh pengurus Masjid Annur tetapi mereka malah marah ke pengurus masjid. Ini perlu dilakukan penertiban. Tidak mungkin meraka berani seperti itu kalau tidak ada yang koordinatornya," katanya.(ade)

Baca Juga:  Belum Selesai, Dewan Sidak STC

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Kota Pekanbaru meminta agar  pemerintah kota segera menertibkan pengemis, gelandangan dan pedagang asongan di sejumlah lokasi di persimpangan lampu merah di Kota Pekanbaru. Apalagi pengemis dilakukan oleh anak-anak.

"Banyak pengemis marak di persimpangan lampu merah di beberapa titik di Pekanbaru, terutama di persimpangan lampu merah Jalan Gajah Mada dan di sejumlah persimpangan lampu merah lainnya. Para pengemis usia mulai dari anak bawah umur,"kata salah seorang warga Teguh (25),  Jumat  (20/12).

Dijelaskannya, aksi mengemis dan dengan modus menjual tisu, jualan kue-kue basah, kerupuk di perempatan lampu merah sangat mengganggu dan merusak estetika Kota Pekanbaru. "Para pengemis dan gelandangan perlu ditertibkan karena selain merusak estetika juga membuat pengendara risih. Bahkan mereka sudah berada di perempatan jalan dengan lampu pengatur lalu lintas itu, mulai pagi hingga sore, bahkan hingga malam hari,"ujarnya.

Baca Juga:  250 Perusahaan Ikuti Sosialisasi Wajib Daftar BP Jamsostek

Menurutnya, sejumlah pengemis dari kalangan anak-anak itu dikoordinasikan oleh orang dewasa. Aksi mereka selalu dipantau, sehingga anak-anak pengemis itu tidak merasa takut.

Untuk itu, Pemko Pekanbaru perlu memantau dan menangkap orang yang mengkoordinator anak-anak yang mengemis di jalanan. Pelaku harus diproses hukum karena telah mengeksploitasi anak untuk mengemis.

- Advertisement -

"Apalagi kalau setiap Jumat, banyak anak pengemis di Jalan Diponegoro. Bahkan ia juga  masuk ke Masjid Annur  mengemis di area dalam masjid. Sempat pernah diusir oleh pengurus Masjid Annur tetapi mereka malah marah ke pengurus masjid. Ini perlu dilakukan penertiban. Tidak mungkin meraka berani seperti itu kalau tidak ada yang koordinatornya," katanya.(ade)

Baca Juga:  Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas Malam Tahun Baru di Pekanbaru

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Kota Pekanbaru meminta agar  pemerintah kota segera menertibkan pengemis, gelandangan dan pedagang asongan di sejumlah lokasi di persimpangan lampu merah di Kota Pekanbaru. Apalagi pengemis dilakukan oleh anak-anak.

"Banyak pengemis marak di persimpangan lampu merah di beberapa titik di Pekanbaru, terutama di persimpangan lampu merah Jalan Gajah Mada dan di sejumlah persimpangan lampu merah lainnya. Para pengemis usia mulai dari anak bawah umur,"kata salah seorang warga Teguh (25),  Jumat  (20/12).

Dijelaskannya, aksi mengemis dan dengan modus menjual tisu, jualan kue-kue basah, kerupuk di perempatan lampu merah sangat mengganggu dan merusak estetika Kota Pekanbaru. "Para pengemis dan gelandangan perlu ditertibkan karena selain merusak estetika juga membuat pengendara risih. Bahkan mereka sudah berada di perempatan jalan dengan lampu pengatur lalu lintas itu, mulai pagi hingga sore, bahkan hingga malam hari,"ujarnya.

Baca Juga:  Tol Pekanbaru-Bangkinang Dibuka Sementara Jelang Lebaran, Ini Kata BPJT

Menurutnya, sejumlah pengemis dari kalangan anak-anak itu dikoordinasikan oleh orang dewasa. Aksi mereka selalu dipantau, sehingga anak-anak pengemis itu tidak merasa takut.

Untuk itu, Pemko Pekanbaru perlu memantau dan menangkap orang yang mengkoordinator anak-anak yang mengemis di jalanan. Pelaku harus diproses hukum karena telah mengeksploitasi anak untuk mengemis.

"Apalagi kalau setiap Jumat, banyak anak pengemis di Jalan Diponegoro. Bahkan ia juga  masuk ke Masjid Annur  mengemis di area dalam masjid. Sempat pernah diusir oleh pengurus Masjid Annur tetapi mereka malah marah ke pengurus masjid. Ini perlu dilakukan penertiban. Tidak mungkin meraka berani seperti itu kalau tidak ada yang koordinatornya," katanya.(ade)

Baca Juga:  Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas Malam Tahun Baru di Pekanbaru

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari