PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- PT Cahaya Subarashi Indonesia menggelar pelatihan calon peserta magang dalam program pemagangan ke Jepang tahun 2024 di Mona Plaza Hotel, Jalan HR Soebrantas Panam, Pekanbaru, Senin (20/5).
Acara pelatihan dibuka langsung oleh Kadisnakertrans Riau Bobby Rachmat melalui Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Bambang Rusdianto dengan dihadiri Pimpinan PT Cahaya Subarashi Indonesia Agung Wasi Ibrahim, siswa Cahaya Subarashi Indonesia dan calon peserta magang.
Agung Wasi Ibrahim mengatakan, ini merupakan acara pembukaan pelatihan program pemagangan ke Jepang.
“Jadi mereka ini calon peserta magang kami latih bahasanya, fisiknya, mentalnya. Untuk keberangkatan magang ke Jepang melalui Disnakertrans Provinsi Riau, dan juga dibantu oleh Disnakertrans Kota atau daerah-daerah,” Ujar Agung Wasi Ibrahim.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk yang program swasta, pihaknya juga bisa memberangkatkan dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) pihkanya yang berbadan hukum PT. Untuk peserta yang mengikuti pelatihan calon peserta magang dalam program pemagangan ke Jepang tahun 2024 ada sebanyak 150 orang yang terdiri dari sekolah dari Kabupaten/Kota di Riau.
Lanjutnya, enam sekolah dari luar kota Pekanbaru, dan tiga sekolah dari dalam kota. Dari dalam kota itu ada dari SMA PGRI Pekanbaru, SMK Telkom, SMK Muhammadiyah 3. Sementara untuk sekolah yang di luar Kota Pekanbaru di antaranya SMKN 1 Tualang, SMKN 1 Mempura, SMK Baiturahman Kandis, SMKN 1 Kunto Darussalam, SMK N 1 Tapung dan SMKN 1 Kuok.
“Kepada calon peserta ini kami latih bahasanya, fisiknya, mentalnya oleh PT Cahaya Subarashi Indonesia. Nanti setelah dilatih, nanti ada proses seleksi lagi dan ketika mereka lulus baru kita proses untuk pemberangkatan magang ke Jepang,” ungkapnya.
Agung Wasi Ibrahim berharap kepada masyarakat yang mampu atau yang tidak mampu itu bisa dibantu dengan program pemagangan ke Jepang ini. Jadi untuk mengurangi angka pengangguran di daerah.
“Karena memang saat ini untuk program pemagangan ke Jepang, daerah Riau ini yang masih banyak belum paham. Jadi, yang jiwa-jiwa muda ataupun yang minimal umur 18 tahun sampai dengan 26 tahun itu bisa kita bantu untuk melakukan program pemagangan ke Jepang,” pungkasnya.(dof/c)