Selasa, 8 April 2025
spot_img

Omzet Penjualan Ikan Laut Turun 30 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — ADANYA isu tercemarnya air laut di perairan Rokan Hilir beberapa waktu lalu, membuat pedagang ikan laut di Kota Pekanbaru mengeluh, karena omsetnya turun drastis mencapai 30 persen. Ini disebabkan pembeli tidak mau membeli ikan laut, karena kasus babi mati dikarenakan virus kolera yang dibuang di laut.

"Sejak kasus kolera babi yang dibuang ke laut, berimbas kepada kami sebagai pedagang ikan. Ya omset kami turun drastis," keluh Andi, salah seorang pedagang Pasar Dupa kepada Riau Pos, Senin (18/11).

Namun kata Andi, tidak terjadi untuk ikan sungai. Dan untuk ikan sungai malah lebih dimintai pembeli. Ini karena mungkin pembeli beralih dari ikan laut ke ikan sungai.

Baca Juga:  Resmi Jadi Konstituen Dewan Pers, AMSI Riau Susun Program

"Masyarakat ini kan mudah percaya saja ini, karena masyarakat ini tahu yang nampak saja, sejak tersiar kabar kasus pembuang babi ke laut yang terjadi di Medan, jadi hasil penjualan ikan laut turun sekitar 30 persen," kata Andi.

Andi berharap, penjualan ikan laut segera pulih segera agar pedagang tidak banyak merugi. Ia juga berharap, ada pihak yang menginformasikan ke masyarakat agar kekhawatiran tentang virus kolera babi itu tidak terjadi lagi.

Senada hal itu, Azwar pedagang ikan laut juga mengeluh omset penjualannya juga turun, menurunan menjualan berkisar antara 30-35 persen. "Masyarakat takut untuk membeli ikan laut sekarang, karena kasus pembuang babi di laut di Medan itu," katanya.

Baca Juga:  11 Kelurahan Segera PPKM

Sementara itu Ani salah seorang pembeli ikan laut mengatakan, dirinya merasa was-was dengan beredar informasi tentang kasus kolera babi yang terjadi di Sumatera Utara. Namun ia tetap membeli ikan, karena keluarganya ingin mengkonsumsi ikan laut.

"Saya juga was-was dengan informasi virus babi itu, tapi mau bagaiamana lagi, anak-anak maunya ikan laut," akui Ani.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — ADANYA isu tercemarnya air laut di perairan Rokan Hilir beberapa waktu lalu, membuat pedagang ikan laut di Kota Pekanbaru mengeluh, karena omsetnya turun drastis mencapai 30 persen. Ini disebabkan pembeli tidak mau membeli ikan laut, karena kasus babi mati dikarenakan virus kolera yang dibuang di laut.

"Sejak kasus kolera babi yang dibuang ke laut, berimbas kepada kami sebagai pedagang ikan. Ya omset kami turun drastis," keluh Andi, salah seorang pedagang Pasar Dupa kepada Riau Pos, Senin (18/11).

Namun kata Andi, tidak terjadi untuk ikan sungai. Dan untuk ikan sungai malah lebih dimintai pembeli. Ini karena mungkin pembeli beralih dari ikan laut ke ikan sungai.

Baca Juga:  Imbau Masyarakat Tangkal Hoaks

"Masyarakat ini kan mudah percaya saja ini, karena masyarakat ini tahu yang nampak saja, sejak tersiar kabar kasus pembuang babi ke laut yang terjadi di Medan, jadi hasil penjualan ikan laut turun sekitar 30 persen," kata Andi.

Andi berharap, penjualan ikan laut segera pulih segera agar pedagang tidak banyak merugi. Ia juga berharap, ada pihak yang menginformasikan ke masyarakat agar kekhawatiran tentang virus kolera babi itu tidak terjadi lagi.

Senada hal itu, Azwar pedagang ikan laut juga mengeluh omset penjualannya juga turun, menurunan menjualan berkisar antara 30-35 persen. "Masyarakat takut untuk membeli ikan laut sekarang, karena kasus pembuang babi di laut di Medan itu," katanya.

Baca Juga:  Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Dihentikan Hingga Akhir Pekan

Sementara itu Ani salah seorang pembeli ikan laut mengatakan, dirinya merasa was-was dengan beredar informasi tentang kasus kolera babi yang terjadi di Sumatera Utara. Namun ia tetap membeli ikan, karena keluarganya ingin mengkonsumsi ikan laut.

"Saya juga was-was dengan informasi virus babi itu, tapi mau bagaiamana lagi, anak-anak maunya ikan laut," akui Ani.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Omzet Penjualan Ikan Laut Turun 30 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — ADANYA isu tercemarnya air laut di perairan Rokan Hilir beberapa waktu lalu, membuat pedagang ikan laut di Kota Pekanbaru mengeluh, karena omsetnya turun drastis mencapai 30 persen. Ini disebabkan pembeli tidak mau membeli ikan laut, karena kasus babi mati dikarenakan virus kolera yang dibuang di laut.

"Sejak kasus kolera babi yang dibuang ke laut, berimbas kepada kami sebagai pedagang ikan. Ya omset kami turun drastis," keluh Andi, salah seorang pedagang Pasar Dupa kepada Riau Pos, Senin (18/11).

Namun kata Andi, tidak terjadi untuk ikan sungai. Dan untuk ikan sungai malah lebih dimintai pembeli. Ini karena mungkin pembeli beralih dari ikan laut ke ikan sungai.

Baca Juga:  Firdaus Diaudit Inspektorat Riau

"Masyarakat ini kan mudah percaya saja ini, karena masyarakat ini tahu yang nampak saja, sejak tersiar kabar kasus pembuang babi ke laut yang terjadi di Medan, jadi hasil penjualan ikan laut turun sekitar 30 persen," kata Andi.

Andi berharap, penjualan ikan laut segera pulih segera agar pedagang tidak banyak merugi. Ia juga berharap, ada pihak yang menginformasikan ke masyarakat agar kekhawatiran tentang virus kolera babi itu tidak terjadi lagi.

Senada hal itu, Azwar pedagang ikan laut juga mengeluh omset penjualannya juga turun, menurunan menjualan berkisar antara 30-35 persen. "Masyarakat takut untuk membeli ikan laut sekarang, karena kasus pembuang babi di laut di Medan itu," katanya.

Baca Juga:  Ayah Tega Setubuhi Anak Tirinya sejak 2019

Sementara itu Ani salah seorang pembeli ikan laut mengatakan, dirinya merasa was-was dengan beredar informasi tentang kasus kolera babi yang terjadi di Sumatera Utara. Namun ia tetap membeli ikan, karena keluarganya ingin mengkonsumsi ikan laut.

"Saya juga was-was dengan informasi virus babi itu, tapi mau bagaiamana lagi, anak-anak maunya ikan laut," akui Ani.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — ADANYA isu tercemarnya air laut di perairan Rokan Hilir beberapa waktu lalu, membuat pedagang ikan laut di Kota Pekanbaru mengeluh, karena omsetnya turun drastis mencapai 30 persen. Ini disebabkan pembeli tidak mau membeli ikan laut, karena kasus babi mati dikarenakan virus kolera yang dibuang di laut.

"Sejak kasus kolera babi yang dibuang ke laut, berimbas kepada kami sebagai pedagang ikan. Ya omset kami turun drastis," keluh Andi, salah seorang pedagang Pasar Dupa kepada Riau Pos, Senin (18/11).

Namun kata Andi, tidak terjadi untuk ikan sungai. Dan untuk ikan sungai malah lebih dimintai pembeli. Ini karena mungkin pembeli beralih dari ikan laut ke ikan sungai.

Baca Juga:  Ayah Tega Setubuhi Anak Tirinya sejak 2019

"Masyarakat ini kan mudah percaya saja ini, karena masyarakat ini tahu yang nampak saja, sejak tersiar kabar kasus pembuang babi ke laut yang terjadi di Medan, jadi hasil penjualan ikan laut turun sekitar 30 persen," kata Andi.

Andi berharap, penjualan ikan laut segera pulih segera agar pedagang tidak banyak merugi. Ia juga berharap, ada pihak yang menginformasikan ke masyarakat agar kekhawatiran tentang virus kolera babi itu tidak terjadi lagi.

Senada hal itu, Azwar pedagang ikan laut juga mengeluh omset penjualannya juga turun, menurunan menjualan berkisar antara 30-35 persen. "Masyarakat takut untuk membeli ikan laut sekarang, karena kasus pembuang babi di laut di Medan itu," katanya.

Baca Juga:  Enam Warga Terjaring Satgas Kebersihan

Sementara itu Ani salah seorang pembeli ikan laut mengatakan, dirinya merasa was-was dengan beredar informasi tentang kasus kolera babi yang terjadi di Sumatera Utara. Namun ia tetap membeli ikan, karena keluarganya ingin mengkonsumsi ikan laut.

"Saya juga was-was dengan informasi virus babi itu, tapi mau bagaiamana lagi, anak-anak maunya ikan laut," akui Ani.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari