PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut pekat menyelimuti Kota Bertuah Pekanbaru, Ahad (18/4) pagi. Badan Metrologi Klimatologi danGeofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut, kabut disebabkan oleh haze dan mengakibatkan jarak pandang menjadi berkurang.
Pantauan Riau Pos, haze menutupi sejumlah bangunan tinggi di Kota Pekanbaru, sehingga tidak terlihat. Sejumlah pengendara roda dua serta empat harus menghidupkan lampu kendaraan saat melintas di jalan raya. Wandi, salah seorang pengendara mengaku kabut pekat tersebut sedikit mengganggu dirinya yang ingin pergi keluar kota. Ia sengaja menghidupkan lampu kendaraan agar pengendara lain yang ada di depannya mengetahui bahwa dirinya tengah berjalan di jalur jalan yang sama.
"Saya mau keluar kota tadi, sempat ditunda perjalanannya karena kabut. Tapi setelah mulai menipis, barulah kami lanjutkan perjalanannya," ucapnya.
Sementara itu, menurut Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto, Kota Pekanbaru memang diselimuti kabut pekat yang merupakan haze. Haze adalah kabut yang timbul dari suspensi partikel kecil dan kering di udara.
Partikel-partikel itu terlalu kecil untuk dilihat atau dirasakan tetapi mengurangi visibilitas. Ini terbentuk melalui pantulan sinar matahari dari polutan udara yang terkumpul jauh dari sumber polusi udara.
Apalagi, saat ini suhu udara di Kota Pekanbaru berada di kisaran 23.0 – 33.0 °C, dengan kelembapan udara 55 – 98 %, serta arah angin Selatan – Barat Daya / 05 – 37 km/jam.
"Karena banyaknya partikel air yang melayang di permukaan udara, makanya kabut tersebut terjadi, tetapi nanti kalau matahari muncul akan langsung hilang," ucapnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut pekat menyelimuti Kota Bertuah Pekanbaru, Ahad (18/4) pagi. Badan Metrologi Klimatologi danGeofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut, kabut disebabkan oleh haze dan mengakibatkan jarak pandang menjadi berkurang.
Pantauan Riau Pos, haze menutupi sejumlah bangunan tinggi di Kota Pekanbaru, sehingga tidak terlihat. Sejumlah pengendara roda dua serta empat harus menghidupkan lampu kendaraan saat melintas di jalan raya. Wandi, salah seorang pengendara mengaku kabut pekat tersebut sedikit mengganggu dirinya yang ingin pergi keluar kota. Ia sengaja menghidupkan lampu kendaraan agar pengendara lain yang ada di depannya mengetahui bahwa dirinya tengah berjalan di jalur jalan yang sama.
- Advertisement -
"Saya mau keluar kota tadi, sempat ditunda perjalanannya karena kabut. Tapi setelah mulai menipis, barulah kami lanjutkan perjalanannya," ucapnya.
Sementara itu, menurut Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto, Kota Pekanbaru memang diselimuti kabut pekat yang merupakan haze. Haze adalah kabut yang timbul dari suspensi partikel kecil dan kering di udara.
- Advertisement -
Partikel-partikel itu terlalu kecil untuk dilihat atau dirasakan tetapi mengurangi visibilitas. Ini terbentuk melalui pantulan sinar matahari dari polutan udara yang terkumpul jauh dari sumber polusi udara.
Apalagi, saat ini suhu udara di Kota Pekanbaru berada di kisaran 23.0 – 33.0 °C, dengan kelembapan udara 55 – 98 %, serta arah angin Selatan – Barat Daya / 05 – 37 km/jam.
"Karena banyaknya partikel air yang melayang di permukaan udara, makanya kabut tersebut terjadi, tetapi nanti kalau matahari muncul akan langsung hilang," ucapnya.(ayi)