PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gaji guru bantu di Kota Pekanbaru sejak awal 2020 belum cair. Disebutkan, pencairan masih menunggu transfer dana bantuan keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi Riau.
Di Pekanbaru, guru bantu ini berjumlah sekitar 299 orang. Mereka tiap bulan digaji Rp2 juta. Karena yang diterima merupakan honor, maka para guru bantu ini wajib mendapatkan upah 12 bulan selama setahun.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (17/3), segala syarat yang dibutuhkan untuk pencairan tersebut sudah disiapkan pihaknya. ‘’Jadi sekarang ini kami sedang buatkan pergeseran. Syaratnya sudah, menunggu uang masuk transfer dari provinsi ke BKD,’’ jelas dia.
Sumber dana yang akan dibayarkan untuk gaji guru bantu ini adalah daru bankeu Provinsi Riau. Untuk pencairan, baik SK maupun seluruh administrasi yang dibutuhkan sudah dipersiapkan. Para guru bantu akan mendapatkan gaji setelah bulan berjalan. ‘’Ini kan bekerja dulu, kalau dibayar Maret, dua bulan dulu, kalau sampai April, tiga bulan kami bayarkan,’’ paparnya.
Alur dana gaji guru bantu ini dari Pemerintah Provinsi Riau akan diturunkan ke Disdik Kota Pekanbaru. Setelah itu, disdik yang akan menyebarkan ke rekening masing-masing guru penerima. ‘’Rekening mereka sudah ada di kami,’’ imbuhnya. Di luar gaji guru bantu, kewajiban pembayaran gaji bagi tenaga harian lepas (THL), dan GTT Pemko Pekanbaru sudah dibayarkan. ’’Memang yang provinsi agak lambat. Provinsi ini disahkan dulu APBD provinsi, lalu ada pergub baru ditransfer uangnya, bankeu provinsi bidang pendidikan untuk gaji guru bantu,’’ urainya.
Menambahkan Kadisdik, Sekretaris Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan pihaknya berupaya agar penyelesaian kewajiban terhadap gaji guru bantu ini bisa segera tuntas. ’’Kita ingin segera bisa cair. karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,’’ tuturnya.
Untuk honor GTT Pemko Pekanbaru termasuk juga, guru MDTA, TPA dan Pesantren sudah selesai di awal tahun. ’’Yang Kota Pekanbaru sudah dua bulan,’’ singkatnya.(ali)