Jumat, 22 November 2024

Dana BOSDA untuk Gaji Guru Honor

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau DR Kamsol meminta para kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK untuk jeli melihat tawaran-tawaran program yang menggunakan dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA). Pasalnya, dana tersebut diprioritaskan untuk pembayaran gaji guru honor.

"Saya minta para kepsek untuk tidak menerima tawaran-tawaran kerja sama program oleh pihak ketiga tanpa ada arahan dari Disdik Provinsi Riau," kata Kamsol.

- Advertisement -

Kamsol pun menegaskan telah meminta kepada Kabid SMA/SMK untuk menyampaikan kepada musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) bahwa tidak dibenarkan melakukan MoU program dengan pihak ketiga terkait penggunaan dana BOSDA.

"Dana BOSDA ini diperioritaskan untuk gaji guru honor, serta peningkatan mutu pendidikan," tegasnya

Baca Juga:  Guru Al-Izhar School Luncurkan Buku

Lebih lanjut dikatakannya, jika memang anggaran BOSDAnya memadai dan bisa digunakan untuk kegiatan pendukung lain yang sesuai dengan juknis dan juklak penggunaan dana BOSDA, tetap harus mendapatkan persetujuan Disdik Riau.

- Advertisement -

Dari laporan yang diterimanya pekan lalu, ada beberapa kepsek SMA/SMK melakukan  MoU dengan vendor untuk program digitalisasi pendidikan, diduga masing-masing kepsek diminta dana untuk program tersebut dari Rp35 juta sampai dengan Rp45 juta bersumber dari dana BOSDA.

Ada kepsek yang meneken MoU dan ada pula yang tidak. Yang meneken MoU mengaku terpaksa karena informasi yang mereka dapat program tersebut merupakan program Disdik Provinsi Riau dan jika tidak disetujui maka RKA program BOSDA tidak ditandatangani oleh Disdik Riau dan berujung kepada tidak cairnya dana BOSDA tersebut.

Baca Juga:  Juknis Bantuan Siswa SMA/SMK Swasta Disiapkan

Terkait hal ini, Kamsol kembali menegaskan tidak ada kait mengkait antara pencairan dan BOSDA dengan apapun yang ditawarkan pihak ketiga. "Kami meminta prioritas dana BOSDA disegerakan untuk pembayaran honor guru dari pada kegiatan lainnya, apabila kami mendengar ada kepala sekolah yang memprioritaskan kegiatan selain itu, akan ada sanksi yang tegas," katanya.(hen)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau DR Kamsol meminta para kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK untuk jeli melihat tawaran-tawaran program yang menggunakan dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA). Pasalnya, dana tersebut diprioritaskan untuk pembayaran gaji guru honor.

"Saya minta para kepsek untuk tidak menerima tawaran-tawaran kerja sama program oleh pihak ketiga tanpa ada arahan dari Disdik Provinsi Riau," kata Kamsol.

- Advertisement -

Kamsol pun menegaskan telah meminta kepada Kabid SMA/SMK untuk menyampaikan kepada musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) bahwa tidak dibenarkan melakukan MoU program dengan pihak ketiga terkait penggunaan dana BOSDA.

"Dana BOSDA ini diperioritaskan untuk gaji guru honor, serta peningkatan mutu pendidikan," tegasnya

- Advertisement -
Baca Juga:  Gudang WO Dilalap si Jago Merah

Lebih lanjut dikatakannya, jika memang anggaran BOSDAnya memadai dan bisa digunakan untuk kegiatan pendukung lain yang sesuai dengan juknis dan juklak penggunaan dana BOSDA, tetap harus mendapatkan persetujuan Disdik Riau.

Dari laporan yang diterimanya pekan lalu, ada beberapa kepsek SMA/SMK melakukan  MoU dengan vendor untuk program digitalisasi pendidikan, diduga masing-masing kepsek diminta dana untuk program tersebut dari Rp35 juta sampai dengan Rp45 juta bersumber dari dana BOSDA.

Ada kepsek yang meneken MoU dan ada pula yang tidak. Yang meneken MoU mengaku terpaksa karena informasi yang mereka dapat program tersebut merupakan program Disdik Provinsi Riau dan jika tidak disetujui maka RKA program BOSDA tidak ditandatangani oleh Disdik Riau dan berujung kepada tidak cairnya dana BOSDA tersebut.

Baca Juga:  Guru Al-Izhar School Luncurkan Buku

Terkait hal ini, Kamsol kembali menegaskan tidak ada kait mengkait antara pencairan dan BOSDA dengan apapun yang ditawarkan pihak ketiga. "Kami meminta prioritas dana BOSDA disegerakan untuk pembayaran honor guru dari pada kegiatan lainnya, apabila kami mendengar ada kepala sekolah yang memprioritaskan kegiatan selain itu, akan ada sanksi yang tegas," katanya.(hen)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari