PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di saat pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir dengan angka kasus harian yang terus bertambah, penerapan protokol kesehatan (prokes) adalah sebuah kewajiban. Prokes 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, merupakan cara yang harus dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus.
Namun di lapangan, ternyata masih banyak yang abai melakukan 3M, khususnya memakai masker. Bahkan banyak pedagang terutama penjual makanan yang tidak mengenakan masker. Padahal makanan juga bisa menjadi tempat penularan virus bila penyajian tidak higienis dan pedagang tak melakukan prokes.
Seperti yang terjadi pada penjual gorengan yang berlokasi di pinggiran Jalan Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Pedagang yang menempati lapak di sebuah rumah perumahan tepi jalan, tak jauh dari Kantor Lurah Sidomulyo Barat, tampak santai berjualan tanpa mengenakan masker, Ahad (15/11).
Ketika ditanya oleh Riau Pos yang kebetulan singgah berbelanja gorengan di sana, kenapa tidak memakai masker, sang pedagang mengatakan memang ia tidak mau memakainya. Karena menurutnya masalah virus corona ini terlalu dibesar-besarkan.
"Banyak orang marah sekarang dengan berita-berita corona ini yang terlalu dibesar-besarkan. Di luar negeri seperti di Denmark sudah tak ada orang pakai masker. Bahkan ada bidan dan anaknya di dekat sini tak pernah pakai masker. Corona ini terlalu dibesar-besarkan," jawabnya.
Ketika diberitahu bahwa memakai memakai masker saat berjualan adalah agar pembeli merasa aman dan masker tak hanya menjaga penjual dari virus namun juga untuk pembeli, pedagang goreng tersebut malah menjawab dengan suara yang tinggi. "Itu semua orang di sana yang jualan tak ada yang pakai masker, kenapa pula saya pakai masker. Saya tak mau pakai masker, ini prinsip saya. Tolong dihargai," tuturnya dengan agak emosi.
Saat disinggung apakah tidak takut dengan virus corona terutama di daerah Kecamatan Tampan yang merupakan salah satu wilayah kasus Covid-19 terbesar di Pekanbaru, sang penjual mengatakan itu adalah ketentuan dari Tuhan. "Penyakit itu sudah ketetapan Tuhan. Kalau sudah takdir kena penyakit ya kena penyakit. Yang penting bagi saya adalah imun saya tinggi," katanya.
Ketika ditanya siapa namanya, sang penjual tak merespon. "Tak penting semua itu bagi saya," ujarnya melengos. Sementara itu, Kabid Ops Satpol PP Kota Pekanbaru Yendri Doni saat dikonfirmasi, Ahad (15/11) menyebutkan, pihaknya masih akan rutin menggelar razia protokol kesehatan. Pelaku usaha yang abai akan ditegur. "Masih. Kita akan tetap razia," katanya.(ose/ali)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan