Rahmad (35) datang ke Perpustakaan Wilayah (Puswil) Soeman Hs di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (14/10). Dia ditugaskan pimpinannya mencari tahu kondisi sarang lebah yang bergelantungan di gedung tersebut, karena heboh diberitakan. Upaya eksekusi di ketinggian belasan meter membersihkan 12 titik sarang lebah di lakukan malam hari.
(RIAUPOS.CO) — KEMEGAHAN Perpustakaan Wilayah Soeman Hs dengan bentuk Rehal Alquran raksasa membuat bangunan memiliki banyak rongga. Sebagai penopang hingga plafon yang terbuka sebagai bagian arsitektur gedung berlantai enam tersebut. Lebah pun sampai bersarang di sana.
Bangunan yang terletak di samping kantor Gubernur Riau ini ternyata bukan baru-baru ini saja jadi tempat lebah bersarang. Namun sudah menahun. Upaya pembersihan juga sempat dilakukan, namun lebah kembali bersarang dengan jumlah semakin banyak. Penjaga gedung pun sempat jadi korban sengatan lebah.
Ahad (13/10), Riau Pos sempat memberitakan keberadaan sarang lebah ini. Dari bawah, memang terpantau sarang lebah masih aktif. Ukurannya beragam. Ada yang sedang, kecil dan besar.
Salah seorang pegawai Perpustaakan Soeman HS, Kasmuri, yang tengah berjaga di luar gedung mengakui sarang lebah itu bukanlah hal yang baru.
‘‘Keberadaan sarang lebah sudah ada sejak tiga hingga lima tahun yang lalu,’’ ujarnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu.
Menurutnya upaya pembersihan sudah pernah dilakukan. Namun, lebah kembali bersarang di bangunan tersebut. “Sudah pernah diusir. Tapi balik lagi. Digedung A di depan itu, malah lebih banyak lagi. Kira-kira tiga sampai lima tahun yang lalu sudah ada,” ungkapnya.
Ia menambahkan, posisi sarang yang cukup tinggi menjadi kendala utama dalam pembersihan. “Sesekali ada juga menyengat orang. Saya saja kadang tidak sadar, tahu-tahu sudah disengat,” jelasnya.
Kondisi ini coba ditanyakan Riau Pos kepada Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau Rahima Erna. Sayangnya, ia belum memberikan komentar ketika dikonfirmasi Selasa (15/10). Menariknya tim Rescue dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Pekanbaru yang membaca informasi pemberitaan langsung tancap gas. Sesuai arahan pimpinan, Danru Tim Rescue yang ditugaskan, Rahmad langsung melihat kondisi lapangan.
Setelah komunikasi dengan pihak Dispersip Provinsi Riau, Senin siang, pada malam harinya eksekusi penyelamatan pun dilakukan. Dengan menurunkan tim kurang sepuluh orang, dan meminta bantuan mobil tangga dari pihak Perhubungan. Eskekusi dimulai pukul 21.00 WIB.
“Ada instruksi atasan saya untuk ke sana, setelah berbincang, kami siap bantu pembersihan dan malamnya langsung eksekusi,” cerita Rahmad kepada Riau Pos, kemarin sore. Rahmad langsung melakukan eksekusi bersama seorang lagi rekannya. Sementara itu enam tim Rescue lainnya turut membantu untuk operasional mobil tangga.Terlebih ketinggian sarang yang mencapai belasan meter, sehingga diakui Rahmad perlu kerja sama tim. “Dari depan sampai belakang, ada 12 titik sarang lebah. Sampai jam 12, alhamdulillah eksekusi lancar dan berjalan aman,” bangganya.
Disinggung apakah ada madu yang didapat dari upaya pembersihan sarang lebah tersebut. Rahmad mengakuinya sembari tertawa. “Ada madunya, kami bagi-bagi,” katanya.
Seperti laiknya mengambil madu dari sarang lebah. Rahmad yang pada hari jadi Damkar lalu sempat menarik mobil pemadan menggunakan gigi ini mengakui sengatan lebah saat eksekusi tak bisa dihindari. Selain itu kondisi ketinggian di gedung juga berbeda kadar bahayanya dengan sebuah pohon di mana lebah biasa bersarang.
“Ada empat sampai lima disengat, itung-itung terapi,” candanya.
Upaya upaya eksekusi pun tuntas dan sarang lebah sudah dapat dibersihkan pada Selasa dinihari.(ksm)
Laporan EKA G PUTRA, Kota