Minggu, 7 Juli 2024

Pramugara TMP Diduga Lecehkan Penumpang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Beredar sebuah video berdurasi sekitar 28 detik yang mengungkapkan adanya dugaan pelecehan seksual terhadap seorang penumpang di bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) pada Jumat (15/7) siang.

Dalam video yang diunggah ke media sosial tersebut, perekam yang sepertinya adalah ayah korban menjelaskan bahwa anak gadisnya baru saja mengalami pelecehan seksual.

- Advertisement -

"Trans Metro. Mencabuli anak saya. Seorang pramugara (kamera diarahkan ke pintu bus TMP). Ini anak saya dicabuli (kamera diarahkan ke seorang gadis berhijab dengan wajah terlihat shock). Kita viralkan Pekanbaru Trans Metro," ucap pria itu dengan susunan kalimat yang tidak teratur.

Dalam rekaman tersebut terlihat bus TMP sedang berhenti di halte Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Dalam rekaman tersebut juga terlihat petugas TMP berdiri di pintu bus melihat pria yang merekamnya. Sementara gadis yang diduga dicabuli dikerumuni beberapa orang.

Dalam video amatir berdurasi 28 detik tersebut juga terlihat aksi adu mulut beberapa pengemudi ojek online yang berada di tepi jalan dengan petugas bus TMP. Pengemudi ojek yang berada tidak jauh dari halte berteriak dan memaki petugas agar yang bersangkutan turun dari bus. Sementara itu, beredar kabar kasus ini sedang ditangani polisi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mengaku Nakes, Pelaku Hipnotis Gasak Perhiasan

Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andri Setiawan membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di dalam bus TMP. "Benar, sudah dilaporkan ke Satreskrim Polresta Pekanbaru. Saat ini tim masih melakukan pendalaman. Cek tempat kejadian perkara (mengumpulkan,red) keterangan saksi-saksi perjalanan korban menggunakan bus," kata Andri.

Andri menyebutkan, pelapor dugaan kasus pelecehan ini adalah seorang pria berinisial NM. Terkait laporan ini, pihaknya sudah mengamankan seorang yang

diduga pelaku. Ketika ditanya apakah yang diamankan itu adalah pramugara yang menjadi petugas TMP Pekanbaru, Andri belum menjawab dengan tegas. "Masih dilakukan pendalaman terlebih dahulu berdasarkan keterangan saksi-saksi dan petunjuk lainnya di tempat kejadian perkara," tutupnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Diajak Berpikir Milenial

Pj Wako: Saya Kesal dan Kecewa

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengaku kesal dan kecewa dengan adanya kabar oknum pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang. Ia memastikan sang oknum akan mendapatkan sangsi jika terbukti berbuat asusila.

Hal ini disampaikan Muflihun pada Riau Pos, Jumat (16/7) sore. Dipastikannya, perbuatan itu dilakukan oleh oknum.

"Saya pastikan itu oknum. Saya rasa apapun bentuk profesinya, yang berbuat asusila itu oknum, pasti," tegas dia.

Dia kemudian mewanti-wanti agar seluruh perangkat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru baik ASN maupun honorer agar lebih cerdas. "Karena konsep kita memberikan pelayanan pada masyarakat bukan merusak," tegasnya lagi.

Dia tak menutupi kekecewaannya terhadap peristiwa yang terjadi ini. "Makanya saya kesalkan itu, ya. Saya kecewa. Kami selidiki. Kalau terbukti akan kami beri sangsi," ujarnya.(end/ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Beredar sebuah video berdurasi sekitar 28 detik yang mengungkapkan adanya dugaan pelecehan seksual terhadap seorang penumpang di bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) pada Jumat (15/7) siang.

Dalam video yang diunggah ke media sosial tersebut, perekam yang sepertinya adalah ayah korban menjelaskan bahwa anak gadisnya baru saja mengalami pelecehan seksual.

"Trans Metro. Mencabuli anak saya. Seorang pramugara (kamera diarahkan ke pintu bus TMP). Ini anak saya dicabuli (kamera diarahkan ke seorang gadis berhijab dengan wajah terlihat shock). Kita viralkan Pekanbaru Trans Metro," ucap pria itu dengan susunan kalimat yang tidak teratur.

Dalam rekaman tersebut terlihat bus TMP sedang berhenti di halte Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Dalam rekaman tersebut juga terlihat petugas TMP berdiri di pintu bus melihat pria yang merekamnya. Sementara gadis yang diduga dicabuli dikerumuni beberapa orang.

Dalam video amatir berdurasi 28 detik tersebut juga terlihat aksi adu mulut beberapa pengemudi ojek online yang berada di tepi jalan dengan petugas bus TMP. Pengemudi ojek yang berada tidak jauh dari halte berteriak dan memaki petugas agar yang bersangkutan turun dari bus. Sementara itu, beredar kabar kasus ini sedang ditangani polisi.

Baca Juga:  Mahasiswa Diajak Berpikir Milenial

Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andri Setiawan membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di dalam bus TMP. "Benar, sudah dilaporkan ke Satreskrim Polresta Pekanbaru. Saat ini tim masih melakukan pendalaman. Cek tempat kejadian perkara (mengumpulkan,red) keterangan saksi-saksi perjalanan korban menggunakan bus," kata Andri.

Andri menyebutkan, pelapor dugaan kasus pelecehan ini adalah seorang pria berinisial NM. Terkait laporan ini, pihaknya sudah mengamankan seorang yang

diduga pelaku. Ketika ditanya apakah yang diamankan itu adalah pramugara yang menjadi petugas TMP Pekanbaru, Andri belum menjawab dengan tegas. "Masih dilakukan pendalaman terlebih dahulu berdasarkan keterangan saksi-saksi dan petunjuk lainnya di tempat kejadian perkara," tutupnya.

Baca Juga:  Mengaku Nakes, Pelaku Hipnotis Gasak Perhiasan

Pj Wako: Saya Kesal dan Kecewa

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengaku kesal dan kecewa dengan adanya kabar oknum pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang. Ia memastikan sang oknum akan mendapatkan sangsi jika terbukti berbuat asusila.

Hal ini disampaikan Muflihun pada Riau Pos, Jumat (16/7) sore. Dipastikannya, perbuatan itu dilakukan oleh oknum.

"Saya pastikan itu oknum. Saya rasa apapun bentuk profesinya, yang berbuat asusila itu oknum, pasti," tegas dia.

Dia kemudian mewanti-wanti agar seluruh perangkat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru baik ASN maupun honorer agar lebih cerdas. "Karena konsep kita memberikan pelayanan pada masyarakat bukan merusak," tegasnya lagi.

Dia tak menutupi kekecewaannya terhadap peristiwa yang terjadi ini. "Makanya saya kesalkan itu, ya. Saya kecewa. Kami selidiki. Kalau terbukti akan kami beri sangsi," ujarnya.(end/ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari