Jumat, 5 Juli 2024

Terapkan Prokes Ketat, STP Riau Kuliah Tatap Muka

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau mulai melaksanakan kuliah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sejak Senin (10/10).

Hal ini dikatakan Ketua STP Riau DR IR Eni Sumiarsih MSc kepada Riau Pos, kemarin. Setiap mahasiswa yang akan kuliah tatap muka wajib sudah vaksin terlebih dahulu.

- Advertisement -

"Saat masuk areal kampus, wajib diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu," katanya.

Sebelum kuliah tatap muka dilaksanakan, lanjut Eni, orangtua mahasiswa wajib mengisi surat pernyataan yang menyetujui dilakukannya kuliah tatap muka dan dilampirkan sertifikat vaksin.

" Di kampus kami menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun. Siapapun yang datang ke kampus wajib cuci tangan dulu, wajib menggunakan masker dan di pintu masuk kita ukur suhu tubuhnya," katanya lagi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Berharap Pemerintah Beri Solusi Pasar Cik Puan

Lulusan STP Riau sudah 90 persen terserap di dunia kerja, guna mempersiapkan mahasiswa pakar di industri kerja maka STP Riau memberikan magang selama satu tahun di perusahaan, perhotelan maupun industri kerja lainnya. Di mana magang ini dibagi dalam dua tahap yakni pada semester II dan semester V selama masing-masing enam bulan.

Terkait tatap muka, jumlah mahasiswa dibatasi dalam satu kelas yakni hanya 15 orang sehingga penerapan prokes benar-benar dijalankan dan selama berada di areal kampus masker tidak boleh dilepaskan kecuali saat makan/minum. "Saat kuliah mahasiswa kami wajibkan menggunakan seragam kuliah dan disiplin sudah kami terapkan sejak awal," katanya lagi.

Diakui Eni, saat ini jumlah mahasiswa STP Riau sudah 80 persen divaksin, pegawai 100 persen dan dosen 80 persen. Dalam pelaksanaan vaksinasi, STP Riau bekerjasama dengan PHRI Riau.

Baca Juga:  Membahayakan, Lubang Menganga Tak Kunjung Diperbaiki

"Mengapa masih ada yang belum vaksin ini dikarenakan adanya penyakit yang membuatnya tidak bisa divaksin. Dan kita berikan dispensasi tidak vaksin ada surat dari dokter yang menyatakan yang bersangkutan tidak bisa vaksin atau saat akan dilakukan vaksinasi tensinya tinggi," terang Eni.(hen)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau mulai melaksanakan kuliah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sejak Senin (10/10).

Hal ini dikatakan Ketua STP Riau DR IR Eni Sumiarsih MSc kepada Riau Pos, kemarin. Setiap mahasiswa yang akan kuliah tatap muka wajib sudah vaksin terlebih dahulu.

"Saat masuk areal kampus, wajib diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu," katanya.

Sebelum kuliah tatap muka dilaksanakan, lanjut Eni, orangtua mahasiswa wajib mengisi surat pernyataan yang menyetujui dilakukannya kuliah tatap muka dan dilampirkan sertifikat vaksin.

" Di kampus kami menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun. Siapapun yang datang ke kampus wajib cuci tangan dulu, wajib menggunakan masker dan di pintu masuk kita ukur suhu tubuhnya," katanya lagi.

Baca Juga:  Hujan, Puluhan Rumah di Rumbai Kebanjiran

Lulusan STP Riau sudah 90 persen terserap di dunia kerja, guna mempersiapkan mahasiswa pakar di industri kerja maka STP Riau memberikan magang selama satu tahun di perusahaan, perhotelan maupun industri kerja lainnya. Di mana magang ini dibagi dalam dua tahap yakni pada semester II dan semester V selama masing-masing enam bulan.

Terkait tatap muka, jumlah mahasiswa dibatasi dalam satu kelas yakni hanya 15 orang sehingga penerapan prokes benar-benar dijalankan dan selama berada di areal kampus masker tidak boleh dilepaskan kecuali saat makan/minum. "Saat kuliah mahasiswa kami wajibkan menggunakan seragam kuliah dan disiplin sudah kami terapkan sejak awal," katanya lagi.

Diakui Eni, saat ini jumlah mahasiswa STP Riau sudah 80 persen divaksin, pegawai 100 persen dan dosen 80 persen. Dalam pelaksanaan vaksinasi, STP Riau bekerjasama dengan PHRI Riau.

Baca Juga:  Pascademonstrasi, Arus Lalu Lintas Terpantau Lancar

"Mengapa masih ada yang belum vaksin ini dikarenakan adanya penyakit yang membuatnya tidak bisa divaksin. Dan kita berikan dispensasi tidak vaksin ada surat dari dokter yang menyatakan yang bersangkutan tidak bisa vaksin atau saat akan dilakukan vaksinasi tensinya tinggi," terang Eni.(hen)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari