PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Para petani pembudi daya ikan air tawar, khusus ikan lele di Pekanbaru menghadapi tekanan ekonomi yang cukup berat. Pasalnya, harga pakan mengalami kenaikan tajam beberapa bulan terakhir. Banyak di antara mereka yang akhirnya memutuskan untuk alih profesi.
Hal ini disampaikan Ketua Kolega Luh Care (KLC) Kota Pekanbaru Syahrul Rozi di sela-sela pengukuhan pengurus KLC Pekanbaru, Sabtu (11/6) lalu. Rozi menyebutkan, kondisi harga pakan yang naik membuat banyak pembudidaya lele di Pekanbaru dan juga Kampar gulung tikar dan alih profesi.
"Pembudi daya ikan lele di Kota Pekanbaru itu ada sekitar 3000-an, yang alih profesi karena kondisi pakan ikan naik mencapai 20-30 persen. Itu bisa lebih banyak karena ketika harga pakan naik, harga ikan di tengkulak masih segitu-segitu saja," kata Rozi.
Rozi menyebutkan, dengan diresmikannya KLC Pekanbaru ini, pihaknya berharap permasalahan yang selama ini dihadapi para pembudi daya ikan air tawar di Kota Pekanbaru bisa diatasi. Apalagi KLC sendiri merupakan mitra resmi dari PT Luh Care yang merupakan produsen pakan ikan.
"Dengan kemitraan ini, pembudi daya ikan bisa mendapatkan harga pakan lebih murah dan kami tidak lagi sulit atau harus jauh-jauh menjual hasil panen. Yang terpenting harga jual bisa lebih baik dari pada rata-rata harga yang diambil tengkulak saat ini," kata Rozi di sela-sela kegiatan yang juga dihadiri perwakilan Manajemen PT Luh Care dan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru tersebut.
Sementara itu perwakilan Manajemen PT Luh Care M Ulil Albab, yang hadir pada kegiatan yang digelar di Hotel Grand Zuri Pekanbaru tersebut menilai, masalah utama pembudi daya ikan air tawar ini memang masalah pakan. Selain itu, selama pandemi Covid-19, selain harga jual yang stagnan, hasil panen pembudi daya ikan juga tidak terserap secara maksimal.
"Untuk itu kami hadir membentuk dan membina KLC agar dapat meningkatkan hasil produksi ikan air tawar, terutama lele dan menyerap semua hasil panen dengan harga yang disepakati bersama. Selain itu juga, para anggota KLC dibantu dengan harga pakan yang meringankan," jelas Ulil.
Pembentukan KLC Pekanbaru secara resmi ini, selain ditandai dengan pemukulan gong, juga ditandai dengan penyerahan kartu anggota KLC Pekanbaru. Kegiatan malam itu juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim. Turut hadir pada acara malam itu, Pimpinan Majelis Zikir Al-Hidayah Asia Pasifik H Erizal ST.(yls)
Laporan Hendrawan, Pekanbaru