PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penumpukan kendaraan tampak di beberapa titik di Kota Pekanbaru, Kamis (12/8). Terlebih di persimpangan menuju jalan-jalan protokol. Salah satunya di persimpangan dari arah Jalan Tuanku Tambusai menuju Jalan Jenderal Sudirman. Ratusan kendaraan tertahan di sana karena penyekatan jalan berkenaan dengan PPKM.
Suara klakson bersaut-sautan tak henti-henti di persimpangan tersebut. Beberapa petugas tampak memberikan arahan kepada pengendara terkait penutupan jalan.
Kondisi ini pun seketika viral di sosial media (sosmed). Banyak dari warga Pekanbaru yang mengabadikan kemacetan parah dan penumpukan kendaraan tersebut dan mengunggahnya ke akun sosmed masing-masing. Beberapa akun Instagram pun mengunggah ulang postingan terkait kemacetan tersebut. Sehingga menimbulkan perdebatan antar warganet.
Salah seorang pengendara, Taufik mengaku lelah dan kebingungan dengan penyekatan tersebut. Menurutnya, penyekatan justru menimbulkan penumpukan kendaraan di jalan-jalan alternatif yang membuat macet panjang. “Bingung mau lewat mana. Sementara kita sehari-hari mobile harus ke sana-sini karena urusan pekerjaan,"ujarnya pada Riau Pos.
Namun, ia hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Karena tak bisa berbuat apa-apa."Ikut aturan saja. Tapi, kalau bisa kondisi jalan ini kembali seperti awal,"sambungnya lagi.
Bagi pekerja mobile seperti dirinya, penyekatan jalan dinilai sangat memberatkan dan berimbas kepada performa kerjanya. Karena itu, ia berharap, penyekatan bisa segera usai atau ada solusi lain agar penyekatan yang berimbas macet ini tidak terjadi.
Di sisi lain, salah seorang pengendara sepeda motor, Kiky me ngatakan niat pemerintah untuk menekan angka Covid-19 dengan penyekatan jalan justru menimbulkan potensi penyebaran Covid-19.
"Dengan penumpukan ini, jarak antara kendaraan dan pengendara jadi sangat dekat. Sudah menyamai kerumunan juga. Jadi, mohon untuk dipertimbangkan lagi titik-titik yang menjadi sasaran penyekatan,"harapnya.(azr)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penumpukan kendaraan tampak di beberapa titik di Kota Pekanbaru, Kamis (12/8). Terlebih di persimpangan menuju jalan-jalan protokol. Salah satunya di persimpangan dari arah Jalan Tuanku Tambusai menuju Jalan Jenderal Sudirman. Ratusan kendaraan tertahan di sana karena penyekatan jalan berkenaan dengan PPKM.
Suara klakson bersaut-sautan tak henti-henti di persimpangan tersebut. Beberapa petugas tampak memberikan arahan kepada pengendara terkait penutupan jalan.
- Advertisement -
Kondisi ini pun seketika viral di sosial media (sosmed). Banyak dari warga Pekanbaru yang mengabadikan kemacetan parah dan penumpukan kendaraan tersebut dan mengunggahnya ke akun sosmed masing-masing. Beberapa akun Instagram pun mengunggah ulang postingan terkait kemacetan tersebut. Sehingga menimbulkan perdebatan antar warganet.
Salah seorang pengendara, Taufik mengaku lelah dan kebingungan dengan penyekatan tersebut. Menurutnya, penyekatan justru menimbulkan penumpukan kendaraan di jalan-jalan alternatif yang membuat macet panjang. “Bingung mau lewat mana. Sementara kita sehari-hari mobile harus ke sana-sini karena urusan pekerjaan,"ujarnya pada Riau Pos.
- Advertisement -
Namun, ia hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Karena tak bisa berbuat apa-apa."Ikut aturan saja. Tapi, kalau bisa kondisi jalan ini kembali seperti awal,"sambungnya lagi.
Bagi pekerja mobile seperti dirinya, penyekatan jalan dinilai sangat memberatkan dan berimbas kepada performa kerjanya. Karena itu, ia berharap, penyekatan bisa segera usai atau ada solusi lain agar penyekatan yang berimbas macet ini tidak terjadi.
Di sisi lain, salah seorang pengendara sepeda motor, Kiky me ngatakan niat pemerintah untuk menekan angka Covid-19 dengan penyekatan jalan justru menimbulkan potensi penyebaran Covid-19.
"Dengan penumpukan ini, jarak antara kendaraan dan pengendara jadi sangat dekat. Sudah menyamai kerumunan juga. Jadi, mohon untuk dipertimbangkan lagi titik-titik yang menjadi sasaran penyekatan,"harapnya.(azr)