PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Angka pasien positif corona (Covid-19) di Riau terus menurun. Meski begitu masyarakat tetap diimbau mematuhi protokol kesehatan agar aman dari Covid-19. Salah satunya dengan menggunakan masker. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyebut, pakai masker diklaim bisa hingga 70 persen mencegah orang tertular Covid-19.
"Mari jadikan menggunakan masker sebagai kebiasaan. Karena dengan menggunakan masker kita bisa lebih aman dari Covid-19. Bisa hingga 70 persen," kata Indra Yovi.
Lebih lanjut dikatakannya, masker yang dapat dipakai masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 tidak selalu harus masker medis. Masyarakat juga bisa menggunakan masker kain, sehingga saat ini tidak ada alasan lagi sulit mendapatkan masker.
"Bahkan kalau tidak ada masker kain, baju yang diikatkan menutupi mulut dan hidung juga bisa," sebutnya.
Kebiasaan penggunaan masker tersebut, ujar Indra Yovi, karena saat ini Riau belum benar-benar aman dari Covid-19. Jika masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan, dikhawatirkan akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19.
"Karena dari sejarah yang ada, tidak ada pandemi yang terjadi hanya satu gelombang. Seperti SARS dan MERS, itu dua gelombang semua. Nah untuk kapan terjadinya gelombang kedua itu, kita tidak tahu, tapi itu semua tergantung kita. Kalau kita tidak mau terjadi gelombang kedua yang jumlah pasiennya lebih besar, maka mari gunakan masker dan patuhi protokol kesehatan lainnya," ajaknya.
Dalam kesempatan itu Indra Yovi juga menyampaikan update Covid-19 di Riau. Hingga Kamis (11/6) total pasien positif Covid-19 di Riau masih 120 orang atau tidak ada bertambah dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, tujuh pasien masih dirawat, 107 dinyatakan sehat dan enam orang meninggal.
"Untuk jumlah PDP (pasien dalam pengawasan, red) yang masih dirawat sebanyak 58 orang. 1.344 sudah dinyatakan sehat dan 166 meninggal dunia. Untuk ODP (orang dalam pemantauan, red) yang masih menjalani pemantauan sebanyak 3.694 orang," jelasnya.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia atau mencapai 89,17 persen. Jumlah tersebut mengalahkan Aceh yang berada pada peringkat kedua yakni sebesar 81,82 persen.
"Hal tersebut bisa dicapai karena kerja sama dari semua pihak terutama tim medis yang sudah bekerja keras merawat pasien positif Covid-19. Sehingga setiap hari tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau sangat tinggi," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengaku akan terus berusaha hingga nantinya seluruh pasien positif Covid-19 di Riau yang saat ini masih dirawat dapat sembuh. Sehingga tidak ada lagi pasien positif yang dirawat.
Rapid Test Massal, 14 Orang Reaktif
Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, menggelar rapid test massal di Duri, Kamis (11/5). Dari hasil yang digelar di dua tempat yaitu Mal Mandau City dan Pasar Duri tersebut, hasilnya didapati 14 orang reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra melalui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Johansyah Syafri menjelaskan, di lokasi rapid test massal Mandau City tersebut diikuti sebanyak 137 orang. Yang reaktif sebanyak 4 dan warga yang di-swab ada 42 orang.
"Sedangkan di Pasar Duri, rapid test tersebut diikuti 127 orang dan yang reaktif 10 orang, sedangkan swab ada 12 orang," katanya, dihubungi Riau Pos, Kamis (11/6).
Sehingga dari dua tempat tersebut, total warga Duri yang reaktif dari hasil rapid tes massal yaitu sebanyak 14 orang. Untuk mengetahui hasil reaktif tersebut, sampel itu akan diuji lebih lanjut. Plh Bupati Bengkalis, Bustami HY bersama Kapolres Bengkalis, AKBP Hendra Gunawan juga meninjau lokasi rapid test massal tersebut. Dua orang pucuk pimpinan beda institusi ini juga melakukan tes swab.
Dalam kesempatan itu, Bustami menyapa masyarakat dan menyarankan agar tidak usah cemas dalam mengikuti tes tersebut. Dia mengatakan, rapid test atau swab test ini bisa dilakukan secara berbayar.
"Tetapi kali ini kami menggratiskannya. Jika biasanya rapid test bisa memakan biaya 400-500 ribu. Ini kami gratiskan," tuturnya.
Ambil Sampel Swab Massal
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-Kepulauan Meranti kembali bertandang ke Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu yang semula menjadi pusat episentrum daerah setempat. Kamis (11/6), mereka bergerak dari Selatpanjang untuk menggelar rapid test secara masal. Selain menggelar rapid test, mereka juga mengambil sampel tes swab secara acak.
"Tadi kami bergerak, hari saat ini masih berlangsung rapid tes dan pengambilan sampel. Tes swab kepada ratusan warga setempat," beber Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto kepada Riau Pos.
Langkah tersebut sebagai pengendalian peningkatan jumlah pasien terjangkit di Desa Bandul yang dia nilai sempat menjadi pusat episentrum Covid-19 di Meranti. Yakni dengan jumlah pasien positif sebanyak 12 orang. Walupun jumlah pasien terjangkit stagnan, dengan sisa satu pasien positif, rapid test dan pengambilan sampel swab secara massal sebagai antisipasi kembali terjadinya gelombang kedua.
Bahas Kesiapan PPDB
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk pelajar SMA Negeri dimulai 17 Juni mendatang. Untuk itu, Komisi V DPRD Riau menggelar pertemuan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau guna membahas kesiapan pemerintah.Dalam kesempatan itu, dewan meminta agar Disdik bisa menyiapkan kuota untuk siswa berprestasi.
"Seperti prestasi di bidang akademik, olahraga dan seni. Kalau untuk ini kan memang sudah ada kuotanya. Untuk tahun ini, kami minta juga beberapa hal. Seperti siswa yang khatam Alquran dan anak dari petugas Covid-19," ujar Anggota Komisi V DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riau Pos, Kamis (11/6).(sol/esi/wir/nda)